26.9 C
Jakarta
27 April 2024, 0:27 AM WIB

NEWS UPDATE! Belum Ada Tanda Erupsi Gunung Agung Mereda

RadarBali.com – Kepala Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kasbani mengimbau masyarakat tidak nekat mendaki mendekati kawah Gunung Agung.

Ditegaskan Kasbani, sampai saat ini Gunung Agung masih sangat berbahaya bagi manusia. Tidak hanya bisa meletus setiap saat, tapi kawah Gunung Agung juga terus mengeluarkan gas beracun.

Pantauan visual PVMBG, embusan asap putih keluar dari puncak kawah setinggi 50 meter. PVMBG melihat belum ada indikasi Gunung Agung tidak erupsi.

Berbagai cara sudah dilakukan PVMBG untuk mengetahui kondisi terkini Gunung Agung. Mulai dari menggunakan seismograf, pengamatan visual jarak jauh, hingga mencoba mendekat menggunakan helikopter.

Namun, hasilnya Gunung Agung masih menunjukkan indikasi erupsi alias meletus. “Gas beracun di gunungapi dalam kondisi normal saja bisa membahayakan, apalagi status awas.

Tetap waspada dan hati-hati, masih level awas belum ada indikasi turun. Gunung bisa sewaktu-waktu meletus,” ungkap Kasbani kepada Jawa Pos Radar Bali.

Pria lulusan S-2 ilmu geologi dari salah satu universitas di Selandia Baru, itu mengaku sempat mengamati gunung menggunakan helikopter bersama BPBD.

Sayang, ketinggian gunung mencapai 3.142 mdpl tidak bisa dijangkau helikopter. Helikopter hanya mampu terbang maksimal 3.000 meter.

Alhasil, pengamatan hanya dilakukan dari jarak jauh tanpa bisa mendekat ke kawah. “Probobalitasnya masih tinggi erupsi daripada tidak erupsi,” tegasnya.

Kasbani meminta masyarakat, khususnya para pengungsi tetap bersabar. Sebab tidak ada satupun alat atau ilmu yang bisa memastikan Gunung Agung meletus.

Dia bisa memahami kondisi masyarakat yang mengungsi. Menurutnya, sudah menjadi risiko tinggal di kawasan bencana harus siap meninggalkan tempat sementara waktu untuk mencari aman. 

RadarBali.com – Kepala Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kasbani mengimbau masyarakat tidak nekat mendaki mendekati kawah Gunung Agung.

Ditegaskan Kasbani, sampai saat ini Gunung Agung masih sangat berbahaya bagi manusia. Tidak hanya bisa meletus setiap saat, tapi kawah Gunung Agung juga terus mengeluarkan gas beracun.

Pantauan visual PVMBG, embusan asap putih keluar dari puncak kawah setinggi 50 meter. PVMBG melihat belum ada indikasi Gunung Agung tidak erupsi.

Berbagai cara sudah dilakukan PVMBG untuk mengetahui kondisi terkini Gunung Agung. Mulai dari menggunakan seismograf, pengamatan visual jarak jauh, hingga mencoba mendekat menggunakan helikopter.

Namun, hasilnya Gunung Agung masih menunjukkan indikasi erupsi alias meletus. “Gas beracun di gunungapi dalam kondisi normal saja bisa membahayakan, apalagi status awas.

Tetap waspada dan hati-hati, masih level awas belum ada indikasi turun. Gunung bisa sewaktu-waktu meletus,” ungkap Kasbani kepada Jawa Pos Radar Bali.

Pria lulusan S-2 ilmu geologi dari salah satu universitas di Selandia Baru, itu mengaku sempat mengamati gunung menggunakan helikopter bersama BPBD.

Sayang, ketinggian gunung mencapai 3.142 mdpl tidak bisa dijangkau helikopter. Helikopter hanya mampu terbang maksimal 3.000 meter.

Alhasil, pengamatan hanya dilakukan dari jarak jauh tanpa bisa mendekat ke kawah. “Probobalitasnya masih tinggi erupsi daripada tidak erupsi,” tegasnya.

Kasbani meminta masyarakat, khususnya para pengungsi tetap bersabar. Sebab tidak ada satupun alat atau ilmu yang bisa memastikan Gunung Agung meletus.

Dia bisa memahami kondisi masyarakat yang mengungsi. Menurutnya, sudah menjadi risiko tinggal di kawasan bencana harus siap meninggalkan tempat sementara waktu untuk mencari aman. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/