31.1 C
Jakarta
30 April 2024, 11:36 AM WIB

Warga Adat Peminge Minta Manajemen Kempinski Tak Permainkan Kuota

NUSA DUA-Insiden pemblokiran dan pengurukan batu kapur di pintu masuk hotel The Apurva Kempinski oleh warga, Sabtu (1/12) akhirnya menuai titik terang.

 

Kedua belah pihak, yakni manajemen hotel dengan prajuru Desa Adat Peminge juga telah melakukan pertemuan dan mencapai kesepakatan.

 

Pascakesepakatan, Kepala Lingkungan Sawangan, I Wayan Jabut kepada Jawa Pos Radar Bali, Minggu (2/12) mengatakan, bahwa saat ini, ada sekitar 200-an lebih lamaran oleh warga Sawangan. Sedangkan dari warga Peminge sudah ada sebanyak 60-an  surat lamaran.


Jabut merinci, dari 200-an pelamar dari Sawangan, yang baru diterima pihak manajemen The Apurva Kempinski sekitar 50-an orang.

 

Sedangkan dari warga Peminge, dari total 60-an lamaran yang sudah diajukan, ada sekitar 20-an orang yang sudah diterima.

 

“Artinya, masih cukup banyak peluang warga untuk mencapai 120 orang kuota yang diminta Desa Adat Peminge,”terang Wayan Jabut


Pun saat ditanya tentang formasi atau posisi warga dari dua desa yang nantinya bekerja di hotel The Apurva Kempinski.

Menurutnya, para warga  masih berpeluang untuk mendapatkan pekerjaan seperti di bagian kitchen, housekeeping, front office, dan pekerjaan lain yang sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan pihak hotel. 


Selain itu, lanjut Jabut, pihak desa juga meminta agar nantinya, ketika pihak manajemen hotel membuka lamaran kembali, pihak manajemen tetap memprioritaskan warga Desa Adat Peminge.

“Sehingga warga nyaman karena sudah ada kesepakatan yang terjalin. Termasuk jangan permainkan kuota yang sudah ada,” tukasnya.

 

NUSA DUA-Insiden pemblokiran dan pengurukan batu kapur di pintu masuk hotel The Apurva Kempinski oleh warga, Sabtu (1/12) akhirnya menuai titik terang.

 

Kedua belah pihak, yakni manajemen hotel dengan prajuru Desa Adat Peminge juga telah melakukan pertemuan dan mencapai kesepakatan.

 

Pascakesepakatan, Kepala Lingkungan Sawangan, I Wayan Jabut kepada Jawa Pos Radar Bali, Minggu (2/12) mengatakan, bahwa saat ini, ada sekitar 200-an lebih lamaran oleh warga Sawangan. Sedangkan dari warga Peminge sudah ada sebanyak 60-an  surat lamaran.


Jabut merinci, dari 200-an pelamar dari Sawangan, yang baru diterima pihak manajemen The Apurva Kempinski sekitar 50-an orang.

 

Sedangkan dari warga Peminge, dari total 60-an lamaran yang sudah diajukan, ada sekitar 20-an orang yang sudah diterima.

 

“Artinya, masih cukup banyak peluang warga untuk mencapai 120 orang kuota yang diminta Desa Adat Peminge,”terang Wayan Jabut


Pun saat ditanya tentang formasi atau posisi warga dari dua desa yang nantinya bekerja di hotel The Apurva Kempinski.

Menurutnya, para warga  masih berpeluang untuk mendapatkan pekerjaan seperti di bagian kitchen, housekeeping, front office, dan pekerjaan lain yang sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan pihak hotel. 


Selain itu, lanjut Jabut, pihak desa juga meminta agar nantinya, ketika pihak manajemen hotel membuka lamaran kembali, pihak manajemen tetap memprioritaskan warga Desa Adat Peminge.

“Sehingga warga nyaman karena sudah ada kesepakatan yang terjalin. Termasuk jangan permainkan kuota yang sudah ada,” tukasnya.

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/