31.4 C
Jakarta
24 November 2024, 20:19 PM WIB

Ikuti Jejak Bupati, BPBD Gianyar Rumahkan 90 Tenaga Harian Lepas

GIANYAR-Rencana Bupati Gianyar untuk membersihkan tenaga harian lepas  (THL) yang malas ngantor dan makan gaji buta ternyata juga diikuti sejumlah badan dibawah naungan Pemkab Gianyar.

 

Salah satunya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gianyar.

 

Sesuai rencana, pihak BPBD Gianyar juga akan melakukan tindakan serupa seperti yang dilakukan Bupati Gianyar I Made Mahayastra.

 

Seperti dibenarkan Kepala BPBD Kabupaten Gianyar, Anak Agung Oka Digjaya.

 

Menurutnya ada 90 THL yang dipekerjakan di BPBD Gianyar. Puluhan THL itu ditempatkan di Tim Reaksi Cepat (TRC), Badan Penyelamat Wisata Tirta (Balawista), Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalop) dan sopir.

 

Sayangnya, terkait rencana BPBD Gianyar untuk “men-shutdown” para THL, Oka Digjaya enggan memberikan penjelasan secara detail. “Intinya tidak perlu khawatir, segera akan normal,” tegas Oka Digjaya, di kantornya, Rabu (2/1) kemarin.

 

Kata dia, masalah THL ini memang sudah biasa terjadi setiap pergantian tahun.

 

“Ini kan masa transisi, kontrak mereka habis per 31 Desember. Ini hal biasa,” imbuhnya menegaskan.

 

Lantaran masa kontrak THL habis dan belum diperpanjang, maka THL yang biasa bertugas menangani pohon tumbang, banjir, dan longsor itu dirumahkan pada pekan ini.

 

 “Kami tidak berani pekerjakan mereka. Nanti kalau ada apa-apa di saat bertugas,” jelasnya.

 

Dengan dirumahkannya 90 THL di BPBD, Oka Digjaya mengaku tidak berdampak pada penanganan bencana. BPBD Gianyar saat ini mengandalkan tenaga yang ada, terutama Pegawai Negeri Sipil (PNS).

 

“Setiap bencana masih bisa kami tanggulangi, tenaga kami banyak terlatih dan tidak kurang tenaga,” jelasnya.

 

Bahkan, pada Selasa sore lalu (1/1) sempat ada informasi pohon tumbang di Perum Candra Asri, Kecamatan Sukawati. “Selasa (1/1) Kabid (Kepala Bidang, red) kami yang megang mesin sensor untuk motong kayunya. Itu biasa,” terangnya.

 

Lebih lanjut, Oka Digjaya sendiri mengaku setiap ada bencana, terutama bencana menonjol selalu ikut turun ke lapangan memantau petugasnya.

 

“Saya baru bisa memberi contoh, bukan menjadi contoh. Saya biasa kok naik pohon,” tukas pegiat olahraga Tarung Drajat itu sambil berkelakar. 

GIANYAR-Rencana Bupati Gianyar untuk membersihkan tenaga harian lepas  (THL) yang malas ngantor dan makan gaji buta ternyata juga diikuti sejumlah badan dibawah naungan Pemkab Gianyar.

 

Salah satunya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gianyar.

 

Sesuai rencana, pihak BPBD Gianyar juga akan melakukan tindakan serupa seperti yang dilakukan Bupati Gianyar I Made Mahayastra.

 

Seperti dibenarkan Kepala BPBD Kabupaten Gianyar, Anak Agung Oka Digjaya.

 

Menurutnya ada 90 THL yang dipekerjakan di BPBD Gianyar. Puluhan THL itu ditempatkan di Tim Reaksi Cepat (TRC), Badan Penyelamat Wisata Tirta (Balawista), Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalop) dan sopir.

 

Sayangnya, terkait rencana BPBD Gianyar untuk “men-shutdown” para THL, Oka Digjaya enggan memberikan penjelasan secara detail. “Intinya tidak perlu khawatir, segera akan normal,” tegas Oka Digjaya, di kantornya, Rabu (2/1) kemarin.

 

Kata dia, masalah THL ini memang sudah biasa terjadi setiap pergantian tahun.

 

“Ini kan masa transisi, kontrak mereka habis per 31 Desember. Ini hal biasa,” imbuhnya menegaskan.

 

Lantaran masa kontrak THL habis dan belum diperpanjang, maka THL yang biasa bertugas menangani pohon tumbang, banjir, dan longsor itu dirumahkan pada pekan ini.

 

 “Kami tidak berani pekerjakan mereka. Nanti kalau ada apa-apa di saat bertugas,” jelasnya.

 

Dengan dirumahkannya 90 THL di BPBD, Oka Digjaya mengaku tidak berdampak pada penanganan bencana. BPBD Gianyar saat ini mengandalkan tenaga yang ada, terutama Pegawai Negeri Sipil (PNS).

 

“Setiap bencana masih bisa kami tanggulangi, tenaga kami banyak terlatih dan tidak kurang tenaga,” jelasnya.

 

Bahkan, pada Selasa sore lalu (1/1) sempat ada informasi pohon tumbang di Perum Candra Asri, Kecamatan Sukawati. “Selasa (1/1) Kabid (Kepala Bidang, red) kami yang megang mesin sensor untuk motong kayunya. Itu biasa,” terangnya.

 

Lebih lanjut, Oka Digjaya sendiri mengaku setiap ada bencana, terutama bencana menonjol selalu ikut turun ke lapangan memantau petugasnya.

 

“Saya baru bisa memberi contoh, bukan menjadi contoh. Saya biasa kok naik pohon,” tukas pegiat olahraga Tarung Drajat itu sambil berkelakar. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/