RadarBali.com- Hipertensi merupakan kondisi di mana seseorang mengalami tekanan darah yang tinggi di atas normalnya, yakni ketika pemeriksaan tekanan darah menunjukkan angka: 140/90 mmHg atau ke atas.
Hipertensi merupakan salah satu faktor risiko utama gangguan fungsi semua organ vital dalam tubuh, seperti ginjal, otak, dan jantung.
Semakin tinggi tekanan darah, maka risiko kerusakan organ tubuh akan semakin meningkat.
Selain karena faktor genetik, jenis kelamin, dan usia, ada beberapa faktor penyebab lain yang membuat angka hipertensi semakin melonjak,
antara lain: obesitas, stres, pola makan tidak sehat, merokok, dan minum alkohol, kurang olahraga, asupan makanan asin dan berlemak, kurang makanan berserat, dan lain sebagainya.
Diatas sudah disebutkan jika hipertensi menyebabkan gangguan organ tubuh, salah satunya jantung.
Gangguan jantung yang umum terjadi akibat hipertensi, antara lain: penyakit jantung koroner, gagal jantung, dan gangguan irama jantung.
Bahkan hasil penelitian Badan Kesehatan dunia (WHO) terlihat bahwa hipertensi merupakan salah satu terjadinya kasus serangan jantung.
Bagaimana hipertensi dapat mengganggu jantung? Ternyata tekanan darah yang terus meningkat dalam jangka waktu yang lama dapat mengganggu fungsi endotel, sel-sel pelapis dinding pada pembuluh darah.
Nah, tidak berfungsinya endotel inilah yang mengakibatkan timbulnya kerak-kerak yang menyebabkan liang pembuluh koroner jadi sempit.
Padahal seperti yang kita tahu, pembuluh koroner sangat penting karena menjadi jalan nutrisi dan energi bagi jantung.
Jika dibiarkan, maka kesehatan sel-sel jantung menjadi terganggu. Selain itu, tekanan darah yang tinggi juga bisa menyebabkan plak-plak koroner menjadi retak dan menyumbat aliran darah dan kondisi tersebut mengakibatkan serangan jantung.
Ternyata hipertensi tidak hanya berdampak pada pembuluh koroner jantung, tapi juga otot jantung.
Tekanan darah yang terus tinggi mengakibatkan otot bilik kiri jantung yang berfungsi sebagai pemompa darah utama menjadi terbebani.
Pada saat seseorang mengalami tekanan darah yang tinggi , otot jantung bekerja lebih keras dalam memompa darah dan akhirnya menyebabkan pembesaran otot jantung kiri yang mengakibatkan fungsi jantung akan menurun dan mengakibatkan gagal jantung.
Nah, turunnya fungsi jantung akibat hipertensi tentunya akan sangat berbahaya bagi manusia.
Selain menyebabkan jantung koroner, ternyata hipertensi juga dapat menyebabkan gangguan irama jantung.
Atrial fibrilasi merupakan salah satu gangguan jantung yang sering muncul akibat hipertensi, dimana gangguan ini menyebabkan serambi jantung bergetar secara tidak beraturan.
Akibat gangguan irama ini adalah munculnya gumpalan darah pada ruang jantung yang apabila gumpalan-gumpalan darah tersebut ikut terlepas, maka dapat menyebabkan liang pembuluh darah otak menjadi tersumbat dan mengakibatkan penyakit stroke.
Ternyata hipertensi sangat berbahaya karena merupakan salah satu risiko penyakit jantung.
Untuk itu, segera lakukan pemeriksaan kesehatan agar upaya pencegahan dapat segera dilakukan. Semoga informasi diatas dapat menambah wawasan dan pengetahuan kita semua.