31.1 C
Jakarta
30 April 2024, 10:55 AM WIB

Diterjang Ombak, Tembok Rumah Warga Desa Ped Nusa Penida Ambruk

SEMARAPURA – Warga yang bermukim di pesisir pantai wilayah Banjar Bodong, Desa Ped, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung diliputi rasa khawatir.

Pasalnya abrasi di wilayah itu kian parah. Bahkan Sabtu malam lalu (1/5), sebuah rumah milik warga yang berada di wilayah itu mengalami kerusakan cukup parah akibat dihantam ombak setinggi 2,5 meter.

Pemilik rumah, Komang Gaca, mengatakan, ombak setinggi 2,5 meter telah menghantam rumahnya sejak Sabtu malam (1/5) tepatnya sekitar pukul 20.00.

Hantaman ombak tinggi yang terus menerus akhirnya membuat bangunan rumahnya tidak kuat lagi sehingga sebagian tembok rumahnya roboh sekitar pukul 24.00.

“Selain rumah, ada pos kamling yang juga rusak akibat ombak tinggi dan juga abrasi,” terang Komang Gaca kemarin.

Untuk menghindari korban luka bahkan jiwa, pria yang berprofesi sebagai sopir travel itu pun akhirnya mengungsi ke rumahnya yang lain.

Selain dirinya, menurutnya, ada 6 keluarga lainnya yang tinggal di wilayah itu. Meski tidak mengalami kerusakan sehingga tetap bertahan tinggal di wilayah itu, menurutnya, keluarga tersebut tinggal dalam kondisi waswas.

Oleh karena itu besar harapannya pemerintah dapat melakukan penanganan dengan pembangunan tanggul. “Saya berharap bisa segera ditanggulangi,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Pemukiman (PUPRPKP) Klungkung I Made Jati Laksana mengaku

akan turun untuk mengecek kerusakan, dan mengukur luas tanggul yang diperlukan. Selanjutnya pihaknya akan bersurat ke Balai Wilayah Sungai (BWS) untuk memohon penanganan. 

SEMARAPURA – Warga yang bermukim di pesisir pantai wilayah Banjar Bodong, Desa Ped, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung diliputi rasa khawatir.

Pasalnya abrasi di wilayah itu kian parah. Bahkan Sabtu malam lalu (1/5), sebuah rumah milik warga yang berada di wilayah itu mengalami kerusakan cukup parah akibat dihantam ombak setinggi 2,5 meter.

Pemilik rumah, Komang Gaca, mengatakan, ombak setinggi 2,5 meter telah menghantam rumahnya sejak Sabtu malam (1/5) tepatnya sekitar pukul 20.00.

Hantaman ombak tinggi yang terus menerus akhirnya membuat bangunan rumahnya tidak kuat lagi sehingga sebagian tembok rumahnya roboh sekitar pukul 24.00.

“Selain rumah, ada pos kamling yang juga rusak akibat ombak tinggi dan juga abrasi,” terang Komang Gaca kemarin.

Untuk menghindari korban luka bahkan jiwa, pria yang berprofesi sebagai sopir travel itu pun akhirnya mengungsi ke rumahnya yang lain.

Selain dirinya, menurutnya, ada 6 keluarga lainnya yang tinggal di wilayah itu. Meski tidak mengalami kerusakan sehingga tetap bertahan tinggal di wilayah itu, menurutnya, keluarga tersebut tinggal dalam kondisi waswas.

Oleh karena itu besar harapannya pemerintah dapat melakukan penanganan dengan pembangunan tanggul. “Saya berharap bisa segera ditanggulangi,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Pemukiman (PUPRPKP) Klungkung I Made Jati Laksana mengaku

akan turun untuk mengecek kerusakan, dan mengukur luas tanggul yang diperlukan. Selanjutnya pihaknya akan bersurat ke Balai Wilayah Sungai (BWS) untuk memohon penanganan. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/