28.4 C
Jakarta
30 April 2024, 4:42 AM WIB

Tumpek Landep, Ratusan Senpi Diupacarai, Ini Maknanya…

RadarBali.com – Ratusan senjata api (senpi) di Mapolres Buleleng, diupacarai Sabtu (24/8) pagi. Upacara itu bertepatan dengan Hari Tumpek Landep yang jatuh kemarin.

Diharapkan upacara ini memberkati senjata-senjata yang digunakan personil kepolisian, sehingga bisa tepat guna dan tidak disalahgunakan di kemudian hari.

Upacara dimulai sejak pukul 07.00 pagi dan dipimpin pamangku Ida Bagus Adnyana. Senjata yang diupacarai kebanyakan jenis revolver dan SS yang biasa digunakan untuk pengamanan.

Ada pula beberapa senjata laras panjang lain yang turut diupacarai. Senjata pelontar gas air mata juga tak luput dari proses.

Setelah melakukan proses persembahyangan, pamangku lantas memercikkan tirta atau air suci ke senjata api yang diletakkan di atas meja.

Setelah itu tirta juga dipercikkan ke senjata-senjata lain yang disimpan di dalam gudang senjata.

Wakapolres Buleleng Kompol Ronny Riantoko mengatakan, senjata-senjata itu diupacarai untuk memohon berkat kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.

Melalui upacara, diharapkan senjata bisa digunakan tepat guna dan sepenuhnya digunakan untuk kepentingan perlindungan masyarakat.

“Kami memohon kepada Yuhan Yang Maha Esa. Sehingga barang-barang yang kami gunakan selama tugas mendapat perlindungan dari Tuhan dan bisa kami gunakan sepenuhnya untuk kepentingan masyarakat,” kata Ronny.

Selain di Mapolres Buleleng, upacara tumpek landep juga dilakukan di Dinas Perhubungan Buleleng.

Bedanya, di Dishub Buleleng tidak mengupacarai senjata api, karena memang mereka tak memiliki senjata api. Alat-alat yang diupacarai adalah alat uji kir.

Upacara tumpek landep dipusatkan di Gedung Uji Kir Dishub Buleleng, yang terletak di sebelah timur areal Dishub. Bukan hanya alat uji kir, kendaraan dinas untuk operasional patroli juga diupacarai.

Kepala Dishub Buleleng Gede Gunawan AP mengatakan, upacara tumpek landep diharapkan memberi keselamatan selama alat uji kir itu digunakan.

“Kami memohon agar peralatan-peralatan ini tidak sampai menciderai staf kami, apalagi sampai menciderai masyarakat yang seharusnya mendapat pelayanan,” demikian Gunawan.

RadarBali.com – Ratusan senjata api (senpi) di Mapolres Buleleng, diupacarai Sabtu (24/8) pagi. Upacara itu bertepatan dengan Hari Tumpek Landep yang jatuh kemarin.

Diharapkan upacara ini memberkati senjata-senjata yang digunakan personil kepolisian, sehingga bisa tepat guna dan tidak disalahgunakan di kemudian hari.

Upacara dimulai sejak pukul 07.00 pagi dan dipimpin pamangku Ida Bagus Adnyana. Senjata yang diupacarai kebanyakan jenis revolver dan SS yang biasa digunakan untuk pengamanan.

Ada pula beberapa senjata laras panjang lain yang turut diupacarai. Senjata pelontar gas air mata juga tak luput dari proses.

Setelah melakukan proses persembahyangan, pamangku lantas memercikkan tirta atau air suci ke senjata api yang diletakkan di atas meja.

Setelah itu tirta juga dipercikkan ke senjata-senjata lain yang disimpan di dalam gudang senjata.

Wakapolres Buleleng Kompol Ronny Riantoko mengatakan, senjata-senjata itu diupacarai untuk memohon berkat kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.

Melalui upacara, diharapkan senjata bisa digunakan tepat guna dan sepenuhnya digunakan untuk kepentingan perlindungan masyarakat.

“Kami memohon kepada Yuhan Yang Maha Esa. Sehingga barang-barang yang kami gunakan selama tugas mendapat perlindungan dari Tuhan dan bisa kami gunakan sepenuhnya untuk kepentingan masyarakat,” kata Ronny.

Selain di Mapolres Buleleng, upacara tumpek landep juga dilakukan di Dinas Perhubungan Buleleng.

Bedanya, di Dishub Buleleng tidak mengupacarai senjata api, karena memang mereka tak memiliki senjata api. Alat-alat yang diupacarai adalah alat uji kir.

Upacara tumpek landep dipusatkan di Gedung Uji Kir Dishub Buleleng, yang terletak di sebelah timur areal Dishub. Bukan hanya alat uji kir, kendaraan dinas untuk operasional patroli juga diupacarai.

Kepala Dishub Buleleng Gede Gunawan AP mengatakan, upacara tumpek landep diharapkan memberi keselamatan selama alat uji kir itu digunakan.

“Kami memohon agar peralatan-peralatan ini tidak sampai menciderai staf kami, apalagi sampai menciderai masyarakat yang seharusnya mendapat pelayanan,” demikian Gunawan.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/