29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 3:18 AM WIB

Kelanjutan Proyek Shortcut Tunggu Bulan April, Bupati PAS: Pasti Jalan

SINGARAJA – Kejelasan rencana pembangunan jalur shortcut Singaraja-Denpasar, hingga kini masih ngambang.

Sempat dipastikan tertunda terlaksana pada tahun 2017 lalu, hingga kini belum ada tanda-tanda proses perencanaan berlanjut. Sedangkan proses pembangunan semakin kabur.

Sampai kini Pemerintah Kabupaten Buleleng masih menunggu kejelasan desain rancang bangun shortcut dari Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) Wilayah VIII, yang mewilayahi Jawa Timur dan Bali.

Konon desain awal yang telah disusun, menghabiskan biaya terlalu besar. Sehingga perlu disesuaikan lagi, agar lebih efisien.

Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana (PAS) mengatakan, desain awal shortcut Singaraja-Denpasar, sebenarnya sudah selesai.

Pada desain awal, dua titik shortcut yang dibangun di wilayah Buleleng, didesain melingkar. “Kalau dua titik itu melingkar dan melayang seperti desain awal, itu perlu anggaran Rp 700 miliar. Makanya diubah desainnya,” kata Agus, Rabu (3/1) kemarin.

Agus mengaku sempat bertemu dengan konsultan perencana shortcut dan anggota Komisi V DPR RI yang membidang masalah infrastruktur dan perhubungan, beberapa hari lalu.

Dari hasil koordinasi, rencana pembangunan shortcut akan tetap berjalan. “Masih menunggu. Kalau desain selesai, April 2018 akan dibangun. Mekanismenya nanti desain on site, artinya berdasar kondisi di lapangan,” imbuhnya.

Khusus soal tender, mantan Ketua Komisi III DPRD Bali itu juga menyebut tender dilakukan berdasarkan pekerjaan. Dalam istilah pekerjaan, disebut tender by quantity.

“Mudah-mudahan tidak meleset lagi dari rencananya. Ini baru dikerjakan dua titik dari sepuluh titik yang direncanakan. Kalau dikerjakan semua bersamaan, memang berat karena perlu anggaran besar,” tandasnya.

Shortcut Singaraja-Denpasar akan dibangun pada dua titik di wilayah Banjar Dinas Wirabhuana, Desa Gitgit, Kecamatan Sukasada.

Dari rancangan desain awal yang diterima Jawa Pos Radar Bali, titik 5 akan memotong dari KM 58+098 dan membentang sepanjang 378 meter hingga KM 57+472.

Sedangkan titik 6 akan memotong dari KM 58+962 hingga KM 58+098 dengan shortcut sepanjang 330 meter.

SINGARAJA – Kejelasan rencana pembangunan jalur shortcut Singaraja-Denpasar, hingga kini masih ngambang.

Sempat dipastikan tertunda terlaksana pada tahun 2017 lalu, hingga kini belum ada tanda-tanda proses perencanaan berlanjut. Sedangkan proses pembangunan semakin kabur.

Sampai kini Pemerintah Kabupaten Buleleng masih menunggu kejelasan desain rancang bangun shortcut dari Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) Wilayah VIII, yang mewilayahi Jawa Timur dan Bali.

Konon desain awal yang telah disusun, menghabiskan biaya terlalu besar. Sehingga perlu disesuaikan lagi, agar lebih efisien.

Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana (PAS) mengatakan, desain awal shortcut Singaraja-Denpasar, sebenarnya sudah selesai.

Pada desain awal, dua titik shortcut yang dibangun di wilayah Buleleng, didesain melingkar. “Kalau dua titik itu melingkar dan melayang seperti desain awal, itu perlu anggaran Rp 700 miliar. Makanya diubah desainnya,” kata Agus, Rabu (3/1) kemarin.

Agus mengaku sempat bertemu dengan konsultan perencana shortcut dan anggota Komisi V DPR RI yang membidang masalah infrastruktur dan perhubungan, beberapa hari lalu.

Dari hasil koordinasi, rencana pembangunan shortcut akan tetap berjalan. “Masih menunggu. Kalau desain selesai, April 2018 akan dibangun. Mekanismenya nanti desain on site, artinya berdasar kondisi di lapangan,” imbuhnya.

Khusus soal tender, mantan Ketua Komisi III DPRD Bali itu juga menyebut tender dilakukan berdasarkan pekerjaan. Dalam istilah pekerjaan, disebut tender by quantity.

“Mudah-mudahan tidak meleset lagi dari rencananya. Ini baru dikerjakan dua titik dari sepuluh titik yang direncanakan. Kalau dikerjakan semua bersamaan, memang berat karena perlu anggaran besar,” tandasnya.

Shortcut Singaraja-Denpasar akan dibangun pada dua titik di wilayah Banjar Dinas Wirabhuana, Desa Gitgit, Kecamatan Sukasada.

Dari rancangan desain awal yang diterima Jawa Pos Radar Bali, titik 5 akan memotong dari KM 58+098 dan membentang sepanjang 378 meter hingga KM 57+472.

Sedangkan titik 6 akan memotong dari KM 58+962 hingga KM 58+098 dengan shortcut sepanjang 330 meter.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/