NEGARA – Warga Lingkungan Baler Bale Agung, Kelurahan Tegaklcangkring, Mendoyo, Jembrana, Sabtu (3/3) sore digegerkan oleh mayat seorang anak yang mengapung di sungai.
Mayat tersebut ternyata I Gede Eka Wibawa, 12, siswa kelas VI SD, asal Lingkungan Petapan Persidi, Tegalcangkring.
Tenggelamnya bocah SD itu pertama kali diketahui I Made Putra Sentana, 34, sekitar pukul 16.30. Saat itu Sentana setelah memandikan kerbau di Sungai Penyarikan, bermaksud pulang.
Namun, saat menaikkan kerbau dari sungai, dia melihat sesosok anak laki-laki tanpa pakaian dalam posisi tengkurap di dalam sungai.
Sentana kemudian berteriak dan teriakannya di dengar oleh I Komang Eka Parwata, 35. Mereka kemudian turun ke sungai untuk mengevakuasi korban.
Setelah berhasil dievakuasi, bocah itu dalam keadaan sudah meninggal dunia. Kejadian itu kemudian dilaporkan ke kepala lingkungan dan diteruskan ke Polsek Mendoyo.
“Saat ditemukan, korban dalam keadaan meninggal, tanpa busana, dengan posisi tengkurap di dalam air,” ujar Panit 1 Reskrim Ipda Gusti Ngurah Artha Kumara.
Berdasar identifikasi, korban diketahui bernama I Gede Eka Wibawa, 12, pelajar kelas VI SD asal Lingkungan Petapan Persidi.
“Oang tua korban datang ke TKP mengenali bahwa jenasah yang ditemukan di dalam air sungai itu adalah anaknya yang memang mengidap epilepsi,” ungkapnya.
Dari pemeriksaan terhadap tubuh korban bagian luar oleh tim medis dari Pukesmas Mendoyo, lutut kiri ada luka robek, hidung mengeluarkan busa dan pada pantat mengeluarkan kotoran.
Berdasar keterangan orang tua korban, bahwa korban memiliki riwayat penyakit epilepsi yang kronis dan sering kambuh.
Sebenarnya pihak orang tua telah rutin mengobati anaknya, namun tidak ada perubahan. “Diduga saat mandi epilepsinya kumat dan korban tenggelam. Orang tua korban sudah mengikhlaskan kejadian tersebut,” pungkasnya.