RadarBali.com – Memiliki sekolah dengan kondisi mulai rusak seperti atap yang bocor, membuat pihak SD Negeri 3 Getakan, Kecamatan Banjarangkan mengajukan proposal permohonan bantuan erbaikan sekolah tahun 2015 lalu.
Akhirnya di tahun 2017 sekolah tersebut mendapat rehabilitasi sedang/berat bangunan dari dana alokasi khusus (DAK) tahun anggaran 2017 sebesar Rp 275 juta.
Pengerjaan proyek yang dilakukan secara swakelola mulai tanggal 18 Juli 2017 tersebut, hingga Minggu (3/9) ternyata baru pada kegiatan pembongkaran atap sebelumnya dan pengadaan baja ringan beserta genting baru.
Padahal pengerjaan proyek untuk tiga ruang belajar, satu ruang guru dan enam kamar mandi ini harus selesai pada tanggal 15 Oktober 2017 mendatang.
Ketua Komite SD Negeri 3 Getakan Ni Wayan Suwitri menginginkan bangunan sekolah yang kokoh sehingga aman bagi siswa yang menuntut ilmu di sekolah tersebut.
“Kami malu juga kalau terus-terusan mengajukan permohonan perbaikan karena banyak sekolah juga yang memerlukan bantuan serupa. Jadi kami minta agar dibuat yang kuat,” jelasnya.
Sayangnya panitia dan Komite SD Negeri 3 Getakan tidak paham mengenai teknis pengerjaan bangunan. Sehingga akhirnya panitia dan komite meminta bantuan salah seorang warga yang mengerti masalah teknis bangunan, I Wayan Santiasa.
Dan, oleh Santiasa disarankan untuk diletakkan ring beton sehingga atap sekolah yang mendapat rehab tersebut lebih kokoh.
“Dan kami sudah mengajukan untuk ada ring beton. Namun karena gambar yang diberikan adalah gambar sekolah yang sudah jadi, ternyata dalam rancangan itu tidak ada pengisian ring beton. Jadi itu lah yang saat masih diupayakan oleh pelaksana,” katanya.
Pengawas Proyek SD Negeri 3 Getakan, Komang Mahayanan membenarkan terkait hal itu. Menurutnya, jika proyek tersebut dilakukan sesuai apa yang telah disepakati sebelumnya, maka atap baja telah terpasang.
Namun, karena ada penyesuaian ring beton, maka pengerjaan terpaksa tertunda untuk pengadaan ring beton tersebut.
Selain itu karena pekerja yang ahli dalam memasang atap baja sedang mengambil libur hari raya, menambah kendala dalam pelaksanaan proyek tersebut.
“Yang bisa memasang atap baja itu kan baru pekerja dari luar Bali dan kini sedang merayakan hari raya Idul Adha. Tapi, Selasa (5/8) ini pekerjaannya sudah mulai dilaksanakan. Dan kami pastikan akan selesai sesuai waktu yang telah ditentukan,” tandasnya.
Beberapa hari belakangan ini warga setempat yang anaknya bersekolah di SD Negeri 3 Getakan tersebut mulai khawatir dengan pengerjaan proyek sekolah yang tidak kunjungi mulai.
Pasalnya karena SD tersebut mengalami perbaikan, para siswa yang jumlahnya total sebanyak 80 orang tersebut terpaksa berbagi ruang belajar di TK-SD Satu Atap Getakan, Dusun Gunung Rata, Kecamatan Banjarangkan.