RadarBali.com – Kepanikan itu sudah lewat, sejak kondisi status awas, Jumat (22/9). Kantor Camat Selat sendiri sempat pindah atau mengungsi sejak tanggal itu ke Kantor Camat Sidemen.
Menurut Camat Selat Nengah Danu, kepindahan kantor Camat Selat sudah dilakukan sejak 30 Oktober lalu, kembali ke tempat semula. Hanya saja perpindahan dilakukan secara bertahap.
Kemarin juga dilakukan piodalan tepat Purnama Kelima di Pura Padmasana kantor Camat Selat. Menurut Danu ritual tersebut dilakukan setiap tahu tepat Purnama Kelima.
Kali ini piodalan yang sama digelar. Hanya saja kali ini lebih terasa karena Kantor Camat sempat mengungsi bersama stafnya.
Upacara Purnama Kelima kali ini dipuput Ide Pedanda Gede Buruan dari Geria Duda, Selat, Karangasem.
Kantor Camat Selat berada pada radius 11 kilometer sehingga saat kondisi Gunung Agung berstatus awas, pelayanan di kantor ini juga dipindah sementara.
Ini dilakukan sesuai dengan rekomendasi pemerintah melalui vulkanologi. “Sekarang radius sudah jadi 6 kilometer dengan perluasan 7, 5 kilometer sehingga kegiatan pelayanan bisa kembali dilakukan di kantor Camat Selat,” ujarnya.
Sekarang staf yang pindah ke Sidemen juga secara bertahap akan dipindah ke kantor lagi. Di antaranya adalah bagian pelayanan KK.
Untuk arsip kemarin memang tidak semua dipindah ke Sidemen. Sebagian dititipkan di staf di Dusun Wates Tengah.
Hanya saja pelayanan saat ini belum bisa normal karena sebagian peralatan masih di Sidemen.
Sedangkan Puskesmas Selat yang awalnya juga sempat di pindah ke beberapa tempat, nanti akan kembali memberi pelayanan di Puskesmas Selat.
Kemarin Puskesmas Selat juga melakukan upacara matur piuning di Pura Padmasana setempat. Tapi, untuk pelayanan sendiri mulai buka Senin mendatang.
Aktivitas pun sudah dimulai. Kemarin ada seorang warga, yakni Artha Weda,18, yang meminta rujukan THP langsung diberikan.
Kepindahan Puskesmas Selat juga atas instruksi Dinas Kesehatan Karangasem agar memberi pelayanan kesehatan terdekat dengan pengungsi.
Karena itu, beberapa pegawai pindah ke beberapa tempat yang dekat dengan warga yang mengungsi.
Di antaranya di Sidemen, ada 50 orang pegawai dan di Kecamatan Rendang ada 33 orang pegawai.
Selain itu ada juga di Puskesmas Bebandem dan juga Karangasem. “Instruksi Diskes, per 23 September lalu,” ujar Kepala TPTD Kesehatan atau Puskesmas Selat Ni Made Dwindahari.
Pelayanan Puskesmas Selat sendiri baru akan memberi pelayanan rawat jalan. Untuk rawat inap belum bisa dilakukan.
Kalau ada pasien yang butuh rawat inap akan di rujuk ke Puskesmas atau RS terdekat termasuk Puskesmas Sidemen.
Sedangkan petugas UGD sendiri akan buka 24 jam, sudah lengkap dengan dokter dan petugas medis lain.
Untuk rawat inap belum bisa dilakukan karena beberapa perlengkapan untuk itu belum di pindah masih di Puskesmas Sidemen.
Nanti kalau kondisi sudah normal akan di pindah secara total. Namun tetap menunggu instruksi Dinas Kesehatan, Karangasem.
Polsek Selat kemarin juga menggelar upacara Purnama Kelima. Polsek Selat sendiri sempat pindah ke Balai Banjar Wates Tengah. Ini karena Mapolsek selat ada pada zona merah.
“Saya sudah pindah kembali per 30 Oktober,” ujar Kapolsek Selat AKP Made Sudartawan. Kemarin juga berlangsung piodalan Purnama Kelima di Kantor Polsek Selat,
yang dipuput Ide Pedanda Istri Kemenuh dari Geria, Selat. Diakui semua pelayanan sudah kembali normal di Polsek selat per 30 Oktober lalu.