SINGARAJA – Semakin banyak guru yang tidak mengayomi muridnya. Sebalik mereka juga dengan tidak ada rasa malu melakukan sederet perbuatan yang mencoreng dunia pendidikan.
Hal itu yang dilakukan oleh oknum seorang guru yang yang baru saja pensium belum lama ini pada sekolah tingkat menengah pertama di Buleleng. Dia diduga melakukan perbuatan amoral.
Berdasar informasi, guru berinisial DNT merupakan oknum kepala sekolah diadukan ke Dinas Pendidikan Buleleng dan Pemuda Olahrga Buleleng oleh tiga orang tua siswa menengah pertama (SMP).
Guru tersebut diadukan lantaran orang tua siswa tidak terima anak dirayu oleh guru. Guru itu merayu siswanya yang masih berusia belasan tahun.
Rayuannya berisi kata – kata tak senonoh untuk pelajar yang masih di bawah umur. Rayuan dari oknum guru kepada siswa dilakukan diluar jam sekolah dengan merayu melalui pesan whasthapp.
Setelah pengaduan tersebut kepada Disdikpora Buleleng, akhirnya Selasa (3/12) kemarin oknum guru tersebut dipanggil Disdikpora.
Saat jalan pertemuan antara guru DNT, orang tua dan siswa yang berlangsung sekitar pukul 14.00 tersebut turut hadir Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Buleleng Gde Darmaja.
Sayangnya pertemuan dilakukan tertutup sekitar 2 jam lebuh berlangsung. Usai pertemuan tersebut oknum guru DNT tak mau berkomentar banyak.
“Ini masalah intern sekolah. Sudah damai semuanya,” ucap guru DNT dengan wajah sedikit panik dan tangan terlihat gemetar bertemu awak media.
Di sisi lain tiga orang tua siswa tidak mau komentar peristiwa apa sebenarnya terjadi atas apa yang dilakukan oknum guru tersebut.
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Buleleng Gde Darmaja membantah perbuatan tak pantas atau senonoh yang menyimpang dari apa yang dilakukan oleh oknum guru terhadap siswanya.
“Ternyata setelah kami kumpulkan ini misspersepsi. Berawal dari chating guyonan, yang menjadi penyebab. Misalnya guru tersebut menyatakan kepada siswa kok kamu mirip pacar aku yang dulu yang cantik,” kata Gde Darmaja
Diakui Darmaja, permasalahan ini pihak dinas pendidikan ketahui setelah adanya informasi dan laporan persoalan guru, siswa dan orang tua siswa tersebut.
“Kemarin (Senin red), saya ketahui sehingga segera saya perintahkan pak Kabid SMP untuk turun. Agar infonya tidak menjadi liar untuk mengetahui kejadian seperti apa sebenarnya terjadi sekolah SMP tersebut,” ungkapnya.
Semua dalam pertemuan yang berlangsung pukul 14.00 siang diundang termasuk guru yang bersangkutan, siswa, orang tua siswa, MKKS dan komite sekolah. Artinya agar mendengar informasi berita sesungguhnya.
“Setelah ini kami akan turun kembali ke sekolah tersebut. Untuk memberikan sosialisasi kepada guru dan siswa. Dan mengingatkan guru itu profesi pendidikan yang mulia. Jaga martabat guru, jangan sampai tercoreng,” imbuhnya.