26.9 C
Jakarta
27 April 2024, 0:05 AM WIB

Pusat Koreksi Proyek Infrastruktur, Shortcut 7-10 Terancam Terkoreksi

SINGARAJA – Realisasi infrastruktur shortcut Singaraja-Denpasar untuk titik 7-10, terancam tertunda. Menyusul kebijakan pemerintah pusat yang mengoreksi sejumlah program pemerintah.

Termasuk melakukan koreksi terhadap sejumlah infrastruktur skala nasional. Kabarnya, proyek shortcut termasuk dalam daftar program pemerintah pusat yang terkoreksi.

Sehingga program itu tak bisa direalisasikan tahun ini. Anggaran untuk pembangunan jalan, akan digeser ke sektor lain yang lebih membutuhkan.

Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana tak memungkiri kondisi tersebut. Hanya saja, Agus belum dapat memastikan apakah proyek shortcut benar-benar dikoreksi atau tidak.

“Dalam kondisi begini, (pemerintah) pusat pun mengoreksi proyek mereka. Kami juga khawatir pekerjaan shortcut tertunda.

Kita lihat perkembangan kedepan. Yang jelas pekerjaan yang bersumber dari DAK (Dana Alokasi Khusus) itu sudah pasti di-stop dari pusat,” kata Bupati Agus.

Meski pekerjaan shortcut terancam tertunda, Bupati Agus mengatakan Pemkab Buleleng sangat mengerti kondisi tersebut.

Sebab kini pemerintah pusat tengah berjuang menanggulangi wabah penyakit covid-19 di seluruh penjuru Indonesia.

“Karena ini kondisi darurat, tentu kami paham. Bagi saya, kondisi terpenting saat ini adalah kesehatan dan kecukupan (pangan) bagi masyarakat,” tegasnya.

Sekadar diketahui, shortcut titik 7-10 akan membentang dari wilayah Desa Wanagiri hingga Desa Pegayaman.

Total lahan yang dibutuhkan mencapai 31,41 hektare. Pemprov Bali disebut menyiapkan anggaran hingga Rp 190 miliar untuk pembebasan lahan.

Sementara untuk biaya konstruksi disebut akan menghabiskan dana hingga Rp 247,76 miliar. Ruas shortcut Singaraja-Denpasar diklaim akan memperpendek waktu dan jarak tempuh.

Jumlah tikungan yang tadinya mencapai 70 buah, dipangkas menjadi 22 buah tikungan saja. Di sepanjang jalan baru itu, pemerintah akan membangun enam jembatan penghubung.

Titik terpanjang ada di shortcut 10 yang dimulai dari sekitar SDN 4 Gitgit, hingga sekitar Gereja Gunung Muria di Desa Gitgit. Panjang ruas shortcut 7-10 disebut mencapai 6,8 kilometer. 

SINGARAJA – Realisasi infrastruktur shortcut Singaraja-Denpasar untuk titik 7-10, terancam tertunda. Menyusul kebijakan pemerintah pusat yang mengoreksi sejumlah program pemerintah.

Termasuk melakukan koreksi terhadap sejumlah infrastruktur skala nasional. Kabarnya, proyek shortcut termasuk dalam daftar program pemerintah pusat yang terkoreksi.

Sehingga program itu tak bisa direalisasikan tahun ini. Anggaran untuk pembangunan jalan, akan digeser ke sektor lain yang lebih membutuhkan.

Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana tak memungkiri kondisi tersebut. Hanya saja, Agus belum dapat memastikan apakah proyek shortcut benar-benar dikoreksi atau tidak.

“Dalam kondisi begini, (pemerintah) pusat pun mengoreksi proyek mereka. Kami juga khawatir pekerjaan shortcut tertunda.

Kita lihat perkembangan kedepan. Yang jelas pekerjaan yang bersumber dari DAK (Dana Alokasi Khusus) itu sudah pasti di-stop dari pusat,” kata Bupati Agus.

Meski pekerjaan shortcut terancam tertunda, Bupati Agus mengatakan Pemkab Buleleng sangat mengerti kondisi tersebut.

Sebab kini pemerintah pusat tengah berjuang menanggulangi wabah penyakit covid-19 di seluruh penjuru Indonesia.

“Karena ini kondisi darurat, tentu kami paham. Bagi saya, kondisi terpenting saat ini adalah kesehatan dan kecukupan (pangan) bagi masyarakat,” tegasnya.

Sekadar diketahui, shortcut titik 7-10 akan membentang dari wilayah Desa Wanagiri hingga Desa Pegayaman.

Total lahan yang dibutuhkan mencapai 31,41 hektare. Pemprov Bali disebut menyiapkan anggaran hingga Rp 190 miliar untuk pembebasan lahan.

Sementara untuk biaya konstruksi disebut akan menghabiskan dana hingga Rp 247,76 miliar. Ruas shortcut Singaraja-Denpasar diklaim akan memperpendek waktu dan jarak tempuh.

Jumlah tikungan yang tadinya mencapai 70 buah, dipangkas menjadi 22 buah tikungan saja. Di sepanjang jalan baru itu, pemerintah akan membangun enam jembatan penghubung.

Titik terpanjang ada di shortcut 10 yang dimulai dari sekitar SDN 4 Gitgit, hingga sekitar Gereja Gunung Muria di Desa Gitgit. Panjang ruas shortcut 7-10 disebut mencapai 6,8 kilometer. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/