28.4 C
Jakarta
30 April 2024, 3:55 AM WIB

Bangunan Kampus Politeknik KKP Molor, Nasib 75 Taruna Terkatung-katung

NEGARA – Pembangunan kampus Politeknik Kelautan dan Perikanan (KP) Jembrana yang berada di pesisir pantai Desa Pengambengan, hingga saat ini belum selesai dikerjakan.

Padahal, kampus yang berada dibawah Kementerian Kelautan dan Perikanan itu sudah diberi waktu 90 hari setelah akhir tahun lalu gagal menyelesaikan pembangunan.

Berdasar informasi di LPSE Kementerian Kelautan dan Perikanan diketahui nilai pagu untuk Pembangunan Politeknik Kelautan dan Perikanan sebesar Rp 54 miliar lebih dengan 89 peserta lelang.

PT Sartonia Agung menjadi pemenang tender dengan harga terkoreksi Rp 44,3 miliar. Namun dalam proses pembangunannya tahun 2017 lalu,

waktu pelaksanaan 94 (hari kalender) tidak terpenuhi hingga tutup tahun. Sehingga meminta lagi perpanjangan sampai 31 Maret 2018 dan pembangunan tetap tidak selesai.

Pantauan Jawa Pos Radar Bali, para pekerja masih mengerjakan setiap lantai bangunan bertingkat tersebut.

Dari sejumlah bangunan yang ada, belum ada pembangunan yang 100 persen selesai, bahkan masih ada aktivitas pengecoran beberapa bangunan.

Padahal, taruna angkatan pertama kampus tersebut sudah dilantik bulan Desember 2017 lalu. Karena kampus belum selesai dibangun,

sementara taruna yang jumlahnya 75 orang ini kuliah dan praktik di Politeknik Perikanan Sidoarjo dan Bangsring, Banyuwangi.

Pihak Politeknik Kelautan dan Perikanan Jembrana sendiri enggan memberikan keterangan mengenai proses pembangunan kampus yang belum selesai ini.

“Silakan coba tanya langsung pada pemborongnya di lokasi pembangunan,” jelas salah satu staf Politeknik.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan, Kelautan dan Perikanan Jembrana I Made Dwi Maharimbawa mengatakan,

dari informasi yang diperoleh dari pihak Politeknik Jembrana dan kontraktor pembangunan kampus memang diprediksi tidak semua bangunan bisa selesai hingga target 31 Maret mendatang.

“Kami tetap berharap segera selesai dan bisa digunakan untuk kegiatan belajar,” jelasnya.

Menurutnya, taruna yang sudah dilantik sementara melakukan proses belajar dan mengajar di Sidoarjo dan Banyuwangi, hingga kampus yang ada di Pengambengan selesai.

Rencananya pada bulan Mei mendatang akan diresmikan.

NEGARA – Pembangunan kampus Politeknik Kelautan dan Perikanan (KP) Jembrana yang berada di pesisir pantai Desa Pengambengan, hingga saat ini belum selesai dikerjakan.

Padahal, kampus yang berada dibawah Kementerian Kelautan dan Perikanan itu sudah diberi waktu 90 hari setelah akhir tahun lalu gagal menyelesaikan pembangunan.

Berdasar informasi di LPSE Kementerian Kelautan dan Perikanan diketahui nilai pagu untuk Pembangunan Politeknik Kelautan dan Perikanan sebesar Rp 54 miliar lebih dengan 89 peserta lelang.

PT Sartonia Agung menjadi pemenang tender dengan harga terkoreksi Rp 44,3 miliar. Namun dalam proses pembangunannya tahun 2017 lalu,

waktu pelaksanaan 94 (hari kalender) tidak terpenuhi hingga tutup tahun. Sehingga meminta lagi perpanjangan sampai 31 Maret 2018 dan pembangunan tetap tidak selesai.

Pantauan Jawa Pos Radar Bali, para pekerja masih mengerjakan setiap lantai bangunan bertingkat tersebut.

Dari sejumlah bangunan yang ada, belum ada pembangunan yang 100 persen selesai, bahkan masih ada aktivitas pengecoran beberapa bangunan.

Padahal, taruna angkatan pertama kampus tersebut sudah dilantik bulan Desember 2017 lalu. Karena kampus belum selesai dibangun,

sementara taruna yang jumlahnya 75 orang ini kuliah dan praktik di Politeknik Perikanan Sidoarjo dan Bangsring, Banyuwangi.

Pihak Politeknik Kelautan dan Perikanan Jembrana sendiri enggan memberikan keterangan mengenai proses pembangunan kampus yang belum selesai ini.

“Silakan coba tanya langsung pada pemborongnya di lokasi pembangunan,” jelas salah satu staf Politeknik.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan, Kelautan dan Perikanan Jembrana I Made Dwi Maharimbawa mengatakan,

dari informasi yang diperoleh dari pihak Politeknik Jembrana dan kontraktor pembangunan kampus memang diprediksi tidak semua bangunan bisa selesai hingga target 31 Maret mendatang.

“Kami tetap berharap segera selesai dan bisa digunakan untuk kegiatan belajar,” jelasnya.

Menurutnya, taruna yang sudah dilantik sementara melakukan proses belajar dan mengajar di Sidoarjo dan Banyuwangi, hingga kampus yang ada di Pengambengan selesai.

Rencananya pada bulan Mei mendatang akan diresmikan.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/