SINGARAJA – Rencana kelanjutan pembangunan Buleleng Command Centre (BCC) pada tahun 2021 ini terpaksa ditunda.
Refocusing anggaran pada masa pandemi, memaksa semua proyek fisik di pemerintahan tertunda. Termasuk kelanjutan pembangunan BCC.
Sebenarnya bangunan BCC sudah tuntas sejak Desember 2019 lalu. Dinas Komunikasi Informasi Persandian dan Statistik (Kominfosanti) pun telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 9 miliar
untuk kelanjutan pembangunan. Dari dana miliaran rupiah itu, sebanyak Rp 2,5 miliar dialokasikan untuk pemenuhan interior ruangan dan Rp 6,5 miliar sisanya untuk penyediaan sistem informasi.
Kepala Diskominfosanti Buleleng I Ketut Suweca mengatakan, alokasi anggaran itu sebenarnya sudah terpasang pada APBD 2020.
Sebab gedung BCC diproyeksikan bisa digunakan pada Desember nanti. Namun di awal tahun anggaran, ternyata jadi pandemi.
“Terpaksa tertunda. Karena bagi pemerintah daerah, dana sebesar itu di masa covid ini berat sekali. Jadi sementara ditunda dulu. Mudah-mudahan tahun depan bisa terealisasi,” kata Suweca.
Menurut Suweca, pemenuhan interior dan penyediaan sistem, idealnya dilakukan dalam satu tahun anggaran.
“Kalau hanya interiornya saja yang dipasang dulu, paling hanya bisa jadi gedung kantor saja. Untuk pemanfaatan teknologi belum bisa,” jelasnya.
Lebih lanjut Suweca mengatakan, pada masa digital ini, pelaksanaan roda pemerintahan harus banyak mengadopsi sistem informasi digital.
Dengan keberadaan BCC, ia optimistis pemerintahan bisa berjalan lebih efisien, efektif, cepat, dan transparan. Salah satunya dengan menggunakan sistem surat menyurat tanpa menggunakan kertas, alias paperless.
“Selain itu akses informasi, data, yang dibutuhkan untuk pembangunan juga bisa diakses dengan mudah. Aplikasi sistem informasi kita juga bisa dipadukan. Sekarang ini kan masih terpisah-pisah,” demikian Suweca.