29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 2:36 AM WIB

Air Terus Meluap, Pendangkalan Kian Parah, Danau Buyan Perlu Dikeruk

SUKASADA – Langkah pemulihan Danau Buyan, tampaknya, perlu dilakukan dalam waktu secepat mungkin.

Pasalnya, air di Danau Buyan terus meluap dan kian mendekati pemukiman warga. Sementara pada satu sisi, kondisi pendangkalan di Danau Buyan, juga kian parah.

Dalam waktu sepekan terakhir, air sudah naik setinggi 1,3 meter. Selain itu areal cakupan air meluas hingga 35 meter. Kondisi itu mengancam pemukiman warga.

“Ada empat rumah yang pasti akan terendam. Lagi dua kali hujan lebat saja, itu sudah pasti terendam. Kalau lahan pertanian, ada sepuluh hektare yang terancam,” kata Kelian Banjar Dinas Dasong, Desa Pancasari, Made Suartana.

Suartana menyebut kondisi itu dipicu pendangkalan di Danau Buyan. Ia berharap pemerintah bisa segera melakukan pengerukan endapan lumpur, sehingga kondisi di wilayah Dasong bisa lebih baik.

Bukankah selama ini sudah ada ekskavator? Menurut Suartana, ekskavator itu hanya melakukan pembersihan eceng gondok saja.

“Saya dengar tahun ini katanya mau dikeruk. Alat (berat) sudah ada disini dua. Kami berharap sekali bisa dikeruk. Kalau itu dijalankan, kondisi warga kami bisa pulih. Itu yang sangat kami harapkan,” imbuhnya. 

SUKASADA – Langkah pemulihan Danau Buyan, tampaknya, perlu dilakukan dalam waktu secepat mungkin.

Pasalnya, air di Danau Buyan terus meluap dan kian mendekati pemukiman warga. Sementara pada satu sisi, kondisi pendangkalan di Danau Buyan, juga kian parah.

Dalam waktu sepekan terakhir, air sudah naik setinggi 1,3 meter. Selain itu areal cakupan air meluas hingga 35 meter. Kondisi itu mengancam pemukiman warga.

“Ada empat rumah yang pasti akan terendam. Lagi dua kali hujan lebat saja, itu sudah pasti terendam. Kalau lahan pertanian, ada sepuluh hektare yang terancam,” kata Kelian Banjar Dinas Dasong, Desa Pancasari, Made Suartana.

Suartana menyebut kondisi itu dipicu pendangkalan di Danau Buyan. Ia berharap pemerintah bisa segera melakukan pengerukan endapan lumpur, sehingga kondisi di wilayah Dasong bisa lebih baik.

Bukankah selama ini sudah ada ekskavator? Menurut Suartana, ekskavator itu hanya melakukan pembersihan eceng gondok saja.

“Saya dengar tahun ini katanya mau dikeruk. Alat (berat) sudah ada disini dua. Kami berharap sekali bisa dikeruk. Kalau itu dijalankan, kondisi warga kami bisa pulih. Itu yang sangat kami harapkan,” imbuhnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/