28.4 C
Jakarta
30 April 2024, 5:21 AM WIB

[Miris] Tiga Tahun Siswa SDN 1 Bugbug Karangasem Belajar di Bedeng

AMLAPURA-Kondisi miris yang terjadi di SD Negeri 1 Bugbug, Karangasem menuai sorotan dari DPRD Karangasem.

Sorotan dewan terhadap kondisi sekolah itu menyusul aktivitas belajar mengajar siswa di bedeng atau ruang darurat selama hampir tiga tahun.

Salah satunya sorotan datang dari salah satu Anggota DPRD Karangasem asal Bugbug Komang Mustika Jaya.

Ia mengaku cukup miris dengan kondisi yang dialami para siswa dan guru yang melakukan aktivitas belajar mengajar di ruangan tak layak.

Padahal, kata Mustika, atas kondisi memprihatinkan itu, pihak sekolah mengaku sudah pernah melaporkan ke Dinas Pendidikan dan Olahraga Karangasem.

“Tapi meskipun sudah dilaporkan, sampai saat ini belum ada tindaklanjut,”tegasnya.

Menurutnya, para murid dan guru di SDN 1 Bugbug terpaksa belajar di bedeng dengan beratap seng karena kurang ruang kelas.

“Mereka terpaksa belajar di bedeng karena ada satu kelas kekurangan ruangan. Sementara khusus anak kelas III memang cukup banyak sehingga ada dua kelas mestinya. Jadi kondisinya jelas sangat tidak layak,”tandas politisi yang juga anggota Fraksi Golkar  DPRD Karangasem.

Selain itu, saat mengunjungi SDN 1 Bugbug, Mustika Jaya mengaku sangat prihatin untuk melihat kondisinya.

Terlebih saat melihat ruang  kelas I. Katanya, para siswa ini terpaksa melakukan aktivitas belajar mengajar dengan hanya berlantai semen kasar. Sementara saat hujan terkadang bocor.

“Belum lagi kalau hujan jatuh bunyi seng cukup keras sehingga mengganggu konsentrtasi anak anak. Sekali lagi,mestinya kurang dua kelas, anak kelas I dan anak kelas III yang ada dua kelas,” ujarnya.

Untuk itu, atas kondisi ini, pihaknya berharap Pemkab Karangasem melalui Disdikpora Karangasem agar segera merespon dengan membuat ruang kelas baru, agar anak anak bisa belajar dengan nyaman.

“Sesuai informasi, Kadisdikpora Karangasem sudah mendapat laporan soal itu dan akan berupaya membuat kelas tahun 2021 mendatang. Hanya saja saat ini masih menunggu penghapusan asset. Karena rencana kelas akan dibagun di bekas Mess Guru. Mes ini akan di hapus kemudian dibangun ruang kelas,”jelasnya.

Sementara itu, Kadisdikpora Karangasem Gusti Ngurah Kartika mengaku belum menerima usulan terkait kondisi SDN 1 Bugbug.

Menurutnya, pada tahun 2019, SDN 1 Bugbug sudah pernah mendapat bantuan pagar sekolah.

Sedangkan untuk ruangan belum ada usulan. Namun demikian pihaknya sudah memerintahkan Kabid yang membidangi untuk mengecek kondisi sekolah tersebut.

“Kalau usulan sudah mungkin pak Kadis lupa,” ujar Mustika Jaya. 

AMLAPURA-Kondisi miris yang terjadi di SD Negeri 1 Bugbug, Karangasem menuai sorotan dari DPRD Karangasem.

Sorotan dewan terhadap kondisi sekolah itu menyusul aktivitas belajar mengajar siswa di bedeng atau ruang darurat selama hampir tiga tahun.

Salah satunya sorotan datang dari salah satu Anggota DPRD Karangasem asal Bugbug Komang Mustika Jaya.

Ia mengaku cukup miris dengan kondisi yang dialami para siswa dan guru yang melakukan aktivitas belajar mengajar di ruangan tak layak.

Padahal, kata Mustika, atas kondisi memprihatinkan itu, pihak sekolah mengaku sudah pernah melaporkan ke Dinas Pendidikan dan Olahraga Karangasem.

“Tapi meskipun sudah dilaporkan, sampai saat ini belum ada tindaklanjut,”tegasnya.

Menurutnya, para murid dan guru di SDN 1 Bugbug terpaksa belajar di bedeng dengan beratap seng karena kurang ruang kelas.

“Mereka terpaksa belajar di bedeng karena ada satu kelas kekurangan ruangan. Sementara khusus anak kelas III memang cukup banyak sehingga ada dua kelas mestinya. Jadi kondisinya jelas sangat tidak layak,”tandas politisi yang juga anggota Fraksi Golkar  DPRD Karangasem.

Selain itu, saat mengunjungi SDN 1 Bugbug, Mustika Jaya mengaku sangat prihatin untuk melihat kondisinya.

Terlebih saat melihat ruang  kelas I. Katanya, para siswa ini terpaksa melakukan aktivitas belajar mengajar dengan hanya berlantai semen kasar. Sementara saat hujan terkadang bocor.

“Belum lagi kalau hujan jatuh bunyi seng cukup keras sehingga mengganggu konsentrtasi anak anak. Sekali lagi,mestinya kurang dua kelas, anak kelas I dan anak kelas III yang ada dua kelas,” ujarnya.

Untuk itu, atas kondisi ini, pihaknya berharap Pemkab Karangasem melalui Disdikpora Karangasem agar segera merespon dengan membuat ruang kelas baru, agar anak anak bisa belajar dengan nyaman.

“Sesuai informasi, Kadisdikpora Karangasem sudah mendapat laporan soal itu dan akan berupaya membuat kelas tahun 2021 mendatang. Hanya saja saat ini masih menunggu penghapusan asset. Karena rencana kelas akan dibagun di bekas Mess Guru. Mes ini akan di hapus kemudian dibangun ruang kelas,”jelasnya.

Sementara itu, Kadisdikpora Karangasem Gusti Ngurah Kartika mengaku belum menerima usulan terkait kondisi SDN 1 Bugbug.

Menurutnya, pada tahun 2019, SDN 1 Bugbug sudah pernah mendapat bantuan pagar sekolah.

Sedangkan untuk ruangan belum ada usulan. Namun demikian pihaknya sudah memerintahkan Kabid yang membidangi untuk mengecek kondisi sekolah tersebut.

“Kalau usulan sudah mungkin pak Kadis lupa,” ujar Mustika Jaya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/