29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 1:31 AM WIB

NGENES! Kurang Ruang Kelas, Pelajar SDN 1 Bugbug Belajar di Bedeng

AMLAPURA – Gara-gara kekurangan ruang kelas membuat pelajar SDN 1 Bugbug, Karangasem, terpaksa belajar di bedeng.

Ini karena ada satu kelas kekurangan ruangan. Belum lagi pelajar kelas III cukup banyak dan harus ditampung di dua kelas.

Karena itu dibutuhkan kelas tambahan lagi dua kelas. Hanya saja sampai saat ini belum ada pembangunan  ruang kelas baru.

Mereka terpaksa belajar  dibawah bedeng dengan atap seng. “Kondisinya jelas sangat tidak layak,” ujar Komang Mustika Jaya, warga Bugbug, yang juga anggota DPRD Karangasem.

Komang Mustika Jaya sendiri sempat berkunjung ke sekolah tersebut untuk melihat kondisinya.

Yang memprihatinkan, ruang kelas I berlantai semen kasar, sementara saat hujan terkadang bocor.

Belum lagi kalau hujan deras, bunyi seng cukup keras sehingga mengganggu konsentrtasi anak anak.

“Mestinya kurang dua kelas, anak kelas I dan anak kelas III yang ada dua kelas,” ujar Komang Mustika Jaya.

Namun, untuk anak kelas I belajar di bedeng sedangkan anak kelas III ada ruangan yang dibagi dua agar mencukupi. Sehingga anak anak juga belajar harus berdesak – desakan.

“Kami berharap Pemkab Karangasem melalui Disdikpora agar dibuatkan ruang kelas baru, agar anak anak bisa belajar dengan nyaman,” ujarnya.

Bandahara Partai Golkar Karangasem ini mengakui kalau sudah diusulkan namun sampai saat ini belum terealisasi.

Diakui Mustika Jaya, Kadisdikpora Karangasem sudah mendapat laporan soal itu dan akan berupaya membuat kelas tahun 2021 mendatang.

Hanya saja saat ini masih menunggu penghapusan aset. Karena rencana kelas akan dibangun di bekas mes guru. Mes ini akan dihapus kemudian dibangun ruang kelas.

Mes guru sendiri sudah rusak. “Anak anak belajar di bedeng sudah terjadi sejak tiga tahun lalu,” tambahnya.

AMLAPURA – Gara-gara kekurangan ruang kelas membuat pelajar SDN 1 Bugbug, Karangasem, terpaksa belajar di bedeng.

Ini karena ada satu kelas kekurangan ruangan. Belum lagi pelajar kelas III cukup banyak dan harus ditampung di dua kelas.

Karena itu dibutuhkan kelas tambahan lagi dua kelas. Hanya saja sampai saat ini belum ada pembangunan  ruang kelas baru.

Mereka terpaksa belajar  dibawah bedeng dengan atap seng. “Kondisinya jelas sangat tidak layak,” ujar Komang Mustika Jaya, warga Bugbug, yang juga anggota DPRD Karangasem.

Komang Mustika Jaya sendiri sempat berkunjung ke sekolah tersebut untuk melihat kondisinya.

Yang memprihatinkan, ruang kelas I berlantai semen kasar, sementara saat hujan terkadang bocor.

Belum lagi kalau hujan deras, bunyi seng cukup keras sehingga mengganggu konsentrtasi anak anak.

“Mestinya kurang dua kelas, anak kelas I dan anak kelas III yang ada dua kelas,” ujar Komang Mustika Jaya.

Namun, untuk anak kelas I belajar di bedeng sedangkan anak kelas III ada ruangan yang dibagi dua agar mencukupi. Sehingga anak anak juga belajar harus berdesak – desakan.

“Kami berharap Pemkab Karangasem melalui Disdikpora agar dibuatkan ruang kelas baru, agar anak anak bisa belajar dengan nyaman,” ujarnya.

Bandahara Partai Golkar Karangasem ini mengakui kalau sudah diusulkan namun sampai saat ini belum terealisasi.

Diakui Mustika Jaya, Kadisdikpora Karangasem sudah mendapat laporan soal itu dan akan berupaya membuat kelas tahun 2021 mendatang.

Hanya saja saat ini masih menunggu penghapusan aset. Karena rencana kelas akan dibangun di bekas mes guru. Mes ini akan dihapus kemudian dibangun ruang kelas.

Mes guru sendiri sudah rusak. “Anak anak belajar di bedeng sudah terjadi sejak tiga tahun lalu,” tambahnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/