29.2 C
Jakarta
25 November 2024, 20:07 PM WIB

Ke Pura Besakih, Menteri PUPR Gerojok Rp 1 Triliun

KARANGASEM – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Ir. Mochamad Basoeki Hadimoeljono mengunjungi Pura Besakih, Karangasem, Kamis (6/8) pagi. Kunjungannya kali ini untuk mengecek langsung persiapan pembangunan penataan Pura Besakih. Dalam kunjungan tersebut dia juga didampingi Gubernur Bali, Wayan Koster. 

Diwawancarai di sela kegiatan itu, Menteri Basoeki menjelaskan bahwa Program Perlindungan Kawasan Suci Besakih ini sejatinya telah direncanakan dua tahun sebelumnya oleh Pemprov Bali sendiri. Rencana itu pun telah dilaporkan ke Presiden Jokowi. Di tahun 2021 mendatang, pengerjaan penataan kawasan Pura Besakih pun akan mulai dilakukan. 

“Tahun depan sudah bisa kami kerjakan. Ini kolaborasi antara pemerintah provinsi Bali dengan pemerintah pusat. Ini contoh yang sangat baik. Kami saling kolaborasi meringankan beban,” katanya.

Lanjut dia, bahwa akan ada sembilan item yang akan dikerjakan terkait penataan ini. Anggarannya pun akan menelan dana sekitar Rp1 triliun. Jumlah ini termasuk biaya pembebasan lahan oleh Pemprov Bali sebesar 164 miliar. 

Nantinya, pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat akan membagi jatah pengerjaan juga anggaran dengan Pemprov Bali.

“Kami dari pemerintah pusat akan membangun kawasan parkir di Manik Mas dengan total luas 52 ribu meter persegi. Kemudian menata kawasan, total kami sekitar Rp500 miliar. Sisanya Pemprov Bali. Ini adalah aset nasional bukan hanya aset Bali,” ujarnya. 

Lanjutnya, bahwa proses pengerjaan ini sudah melewati proses AMDAL. Apalagi pengerjaan ini akan memakan luas tempat lebih dari 10 ribu meter persegi. “Karena ini juga pusaka. Nanti parkiran yang dibangun akan lantai empat ke bawah. Bukan ke atas. Tetap atap yang sekarang akan jadi dasar. Jadi empat lantai ke bawah. Karena aturan di Bali itu tetap kita pegang. 

Karena ini kawasan ibadah sehingga ditata dengan sebaik mungkin. Supaya lebih rapih sehingga pantas untuk beribadah. Tidak hanya untuk wisata. Jadi untuk tempat sucinya tidak diubah. Hanya kawasan saja,” tandasnya. 

Sementara itu, pada kesempatan yang sama, Gubernur Koster mengatakan bahwa program penataan ini dilakukan untuk mengakomodasi umat Hindu di Bali maupun di Indonesia yang akan beribadah di Pura Besakih. Hal itu perlu dilakukan karena sebelumnya, menurut dia kawasan tersebut belum tertata dengan baik.

“Sekarang Pura Besakih tidak tertata sehingga perlu ditata secara baik. Sehingga niat orang berdoa bisa nyaman sehingga doanya bisa terwujud. Tahun ini berkat Bapak Menteri tahun ini program ini bisa berjalan. Masyarakat Bali sepatutnya berterima kasih kepada Bapak menteri karena telah membantu,” katanya.

Dijelaskan lebih jauh bahwa pengerjaan ini ditargetkan akan selesai dalam satu tahun pengerjaan. Yakni pada tahun 2021. Pasalnya pada tahun 2022 akan ada upacara besar di Pura Besakih.

“Targetnya selesai satu tahun. Nanti taman di depannya ini. Akan jadi kawasan yang bersih dan tertib,” tandas Koster.

KARANGASEM – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Ir. Mochamad Basoeki Hadimoeljono mengunjungi Pura Besakih, Karangasem, Kamis (6/8) pagi. Kunjungannya kali ini untuk mengecek langsung persiapan pembangunan penataan Pura Besakih. Dalam kunjungan tersebut dia juga didampingi Gubernur Bali, Wayan Koster. 

Diwawancarai di sela kegiatan itu, Menteri Basoeki menjelaskan bahwa Program Perlindungan Kawasan Suci Besakih ini sejatinya telah direncanakan dua tahun sebelumnya oleh Pemprov Bali sendiri. Rencana itu pun telah dilaporkan ke Presiden Jokowi. Di tahun 2021 mendatang, pengerjaan penataan kawasan Pura Besakih pun akan mulai dilakukan. 

“Tahun depan sudah bisa kami kerjakan. Ini kolaborasi antara pemerintah provinsi Bali dengan pemerintah pusat. Ini contoh yang sangat baik. Kami saling kolaborasi meringankan beban,” katanya.

Lanjut dia, bahwa akan ada sembilan item yang akan dikerjakan terkait penataan ini. Anggarannya pun akan menelan dana sekitar Rp1 triliun. Jumlah ini termasuk biaya pembebasan lahan oleh Pemprov Bali sebesar 164 miliar. 

Nantinya, pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat akan membagi jatah pengerjaan juga anggaran dengan Pemprov Bali.

“Kami dari pemerintah pusat akan membangun kawasan parkir di Manik Mas dengan total luas 52 ribu meter persegi. Kemudian menata kawasan, total kami sekitar Rp500 miliar. Sisanya Pemprov Bali. Ini adalah aset nasional bukan hanya aset Bali,” ujarnya. 

Lanjutnya, bahwa proses pengerjaan ini sudah melewati proses AMDAL. Apalagi pengerjaan ini akan memakan luas tempat lebih dari 10 ribu meter persegi. “Karena ini juga pusaka. Nanti parkiran yang dibangun akan lantai empat ke bawah. Bukan ke atas. Tetap atap yang sekarang akan jadi dasar. Jadi empat lantai ke bawah. Karena aturan di Bali itu tetap kita pegang. 

Karena ini kawasan ibadah sehingga ditata dengan sebaik mungkin. Supaya lebih rapih sehingga pantas untuk beribadah. Tidak hanya untuk wisata. Jadi untuk tempat sucinya tidak diubah. Hanya kawasan saja,” tandasnya. 

Sementara itu, pada kesempatan yang sama, Gubernur Koster mengatakan bahwa program penataan ini dilakukan untuk mengakomodasi umat Hindu di Bali maupun di Indonesia yang akan beribadah di Pura Besakih. Hal itu perlu dilakukan karena sebelumnya, menurut dia kawasan tersebut belum tertata dengan baik.

“Sekarang Pura Besakih tidak tertata sehingga perlu ditata secara baik. Sehingga niat orang berdoa bisa nyaman sehingga doanya bisa terwujud. Tahun ini berkat Bapak Menteri tahun ini program ini bisa berjalan. Masyarakat Bali sepatutnya berterima kasih kepada Bapak menteri karena telah membantu,” katanya.

Dijelaskan lebih jauh bahwa pengerjaan ini ditargetkan akan selesai dalam satu tahun pengerjaan. Yakni pada tahun 2021. Pasalnya pada tahun 2022 akan ada upacara besar di Pura Besakih.

“Targetnya selesai satu tahun. Nanti taman di depannya ini. Akan jadi kawasan yang bersih dan tertib,” tandas Koster.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/