29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 1:00 AM WIB

Gempa Kecil Datang Silih Berganti, Longsor Mulai Mengintai Bali Utara

RadarBali.com – Musibah tanah longsor, mulai mengintai di wilayah Kabupaten Buleleng. Pada awal musim penghujan ini, satu peristiwa tanah longsor telah terjadi.

Diprediksi puncak bencana akan terjadi pada kurun waktu Desember hingga Februari. Masyarakat yang tinggal di wilayah tertentu dengan tingkat kemiringan ekstrem pun diimbau mewaspadai bencana tersebut.

BPBD Buleleng mulai memetakan peta rawan bencana alam di Kabupaten Buleleng. Terutama yang terkait bencana tanah longsor dan banjir bandang.

Mengingat hampir setiap tahun di Buleleng terjadi kedua musibah tersebut. Tak hanya itu warga juga dihimbau dengan sejumlah potensi bencana lain.

Misalnya saja pohon tumbang dan gelombang pasang di pesisir utara Buleleng. Kepala Pelaksana BPBD Buleleng Made Subur mengatakan, potensi musibah tanah longsor di Kabupaten Buleleng masih tinggi.

Bencana tanah longsor masih akan mengintai wilayah Kecamatan Sawan dan Kecamatan Sukasada.

“Dari peta bencana yang kami miliki, potensi musibah tanah longsor terbesar itu ada di Kecamatan Sawan dan Kecamatan Sukasada. Daerah lainnya juga berpotensi, tapi tidak setinggi kedua kecamatan itu,” kata Subur.

Selain kedua kecamatan itu, musibah tanah longsor juga biasanya terjadi di Kecamatan Busungbiu dan Kecamatan Tejakula.

Khusus di wilayah Kecamatan Tejakula, BPBD Buleleng menduga resiko longsor yang terjadi akan semakin tinggi.

Mengingat beberapa bulan terakhir terjadi gempa bumi yang cukup intens, meski kekutannya relatif kecil.

“Ketika gempa bumi, artinya kan ada pergerakan tanah. Ada pergeseran dan ada ruang kosong terbentuk. Ketika hujan lebat, otomatis potensi tanah longsor meningkat,” kata Subur.

Untuk itu, BPBD Buleleng mengimbau agar masyarakat yang tinggal di wilayah lereng, waspada dengan potensi musibah tanah longsor.

Utamanya yang tinggal di wilayah dengan kemiringan lebih dari 30 persen. Para pengguna jalan, utamanya yang melintas di Jalan Raya Singaraja-Denpasar juga diimbau waspada.

Mengingat ruas jalan tersebut, mulai dari wilayah Desa Ambengan hingga Desa Wanagiri, rentan dengan musibah tanah longsor.

Asal tahu saja, musibah tanah longsor sempat terjadi di Desa Sepang, Kecamatan Busungbiu, Jumat (3/11) lalu. Material longsor menyebabkan rumah milik Ketut Gelis, rusak parah

RadarBali.com – Musibah tanah longsor, mulai mengintai di wilayah Kabupaten Buleleng. Pada awal musim penghujan ini, satu peristiwa tanah longsor telah terjadi.

Diprediksi puncak bencana akan terjadi pada kurun waktu Desember hingga Februari. Masyarakat yang tinggal di wilayah tertentu dengan tingkat kemiringan ekstrem pun diimbau mewaspadai bencana tersebut.

BPBD Buleleng mulai memetakan peta rawan bencana alam di Kabupaten Buleleng. Terutama yang terkait bencana tanah longsor dan banjir bandang.

Mengingat hampir setiap tahun di Buleleng terjadi kedua musibah tersebut. Tak hanya itu warga juga dihimbau dengan sejumlah potensi bencana lain.

Misalnya saja pohon tumbang dan gelombang pasang di pesisir utara Buleleng. Kepala Pelaksana BPBD Buleleng Made Subur mengatakan, potensi musibah tanah longsor di Kabupaten Buleleng masih tinggi.

Bencana tanah longsor masih akan mengintai wilayah Kecamatan Sawan dan Kecamatan Sukasada.

“Dari peta bencana yang kami miliki, potensi musibah tanah longsor terbesar itu ada di Kecamatan Sawan dan Kecamatan Sukasada. Daerah lainnya juga berpotensi, tapi tidak setinggi kedua kecamatan itu,” kata Subur.

Selain kedua kecamatan itu, musibah tanah longsor juga biasanya terjadi di Kecamatan Busungbiu dan Kecamatan Tejakula.

Khusus di wilayah Kecamatan Tejakula, BPBD Buleleng menduga resiko longsor yang terjadi akan semakin tinggi.

Mengingat beberapa bulan terakhir terjadi gempa bumi yang cukup intens, meski kekutannya relatif kecil.

“Ketika gempa bumi, artinya kan ada pergerakan tanah. Ada pergeseran dan ada ruang kosong terbentuk. Ketika hujan lebat, otomatis potensi tanah longsor meningkat,” kata Subur.

Untuk itu, BPBD Buleleng mengimbau agar masyarakat yang tinggal di wilayah lereng, waspada dengan potensi musibah tanah longsor.

Utamanya yang tinggal di wilayah dengan kemiringan lebih dari 30 persen. Para pengguna jalan, utamanya yang melintas di Jalan Raya Singaraja-Denpasar juga diimbau waspada.

Mengingat ruas jalan tersebut, mulai dari wilayah Desa Ambengan hingga Desa Wanagiri, rentan dengan musibah tanah longsor.

Asal tahu saja, musibah tanah longsor sempat terjadi di Desa Sepang, Kecamatan Busungbiu, Jumat (3/11) lalu. Material longsor menyebabkan rumah milik Ketut Gelis, rusak parah

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/