25.2 C
Jakarta
5 November 2024, 23:40 PM WIB

Waspada, Diguyur Hujan Lebat, Penyengker Balai Lingkungan Ambrol

NEGARA – Hujan deras yang baru pertama kali mengguyur Gilimanuk, Selasa (6/11) dinihari mengakibatkan tembok penyengker Balai Lingkungan Jineng Agung ambrol.

Tembok penyengker itu ambrol lantaran pondasinya tidak kuat menahan air hujan yang mengguyur hampir lima jam lamanya.

Hujan deras mulai turun sekitar pukul 01.00. Lantaran hujan deras cukup lama, mengakibatkan air menggenang di areal Balai Lingkungan Jineng Agung.

Sekitar pukul 03.00 pondasi tembok penyengker di bagian barat atau di pintu masuk balai lingkungan yang posisinya rendah ambrol bersama tembok di atasnya.

Tembok penyengker dari batako itu ambrol sekitar 10 meter. “Sekitar pukul 03.00 saya kaget mendengar suara gemuruh. Saya kira ada truk yang kecelakaan.

Setelah saya lihat keluar ternyata tembok penyengker itu yang roboh,” ujar Gede Yasa, Kaling Jineng Agung yang rumahnya bersebelahan dengan balai lingkungan.

Ambrolnya tembok penyengker itu, diperkirakan karena tanah urukan di areal balai lingkungan labil.

Selain itu juga pondasi tembok penyengker dari batu kali itu tidak berisi lubang pembuangan air.

“Karena hujan deras yang lama dan tidak ada lubang pembuangan air lalu mengenang dan menekan senderan hingga jebol,” ungkapnya.

Ambrolnya tembok penyengker itu lalu dilaporkan ke Lurah Gilimanuk. “Untuk pembersihanya kami akan bergotong royong pada hari Jumat nanti.

Kami juga bersurat ke BPBD agar bisa diberikan bantuan,” ujar Lurah Gilimanuk I Gede Wariana Prabawa.

NEGARA – Hujan deras yang baru pertama kali mengguyur Gilimanuk, Selasa (6/11) dinihari mengakibatkan tembok penyengker Balai Lingkungan Jineng Agung ambrol.

Tembok penyengker itu ambrol lantaran pondasinya tidak kuat menahan air hujan yang mengguyur hampir lima jam lamanya.

Hujan deras mulai turun sekitar pukul 01.00. Lantaran hujan deras cukup lama, mengakibatkan air menggenang di areal Balai Lingkungan Jineng Agung.

Sekitar pukul 03.00 pondasi tembok penyengker di bagian barat atau di pintu masuk balai lingkungan yang posisinya rendah ambrol bersama tembok di atasnya.

Tembok penyengker dari batako itu ambrol sekitar 10 meter. “Sekitar pukul 03.00 saya kaget mendengar suara gemuruh. Saya kira ada truk yang kecelakaan.

Setelah saya lihat keluar ternyata tembok penyengker itu yang roboh,” ujar Gede Yasa, Kaling Jineng Agung yang rumahnya bersebelahan dengan balai lingkungan.

Ambrolnya tembok penyengker itu, diperkirakan karena tanah urukan di areal balai lingkungan labil.

Selain itu juga pondasi tembok penyengker dari batu kali itu tidak berisi lubang pembuangan air.

“Karena hujan deras yang lama dan tidak ada lubang pembuangan air lalu mengenang dan menekan senderan hingga jebol,” ungkapnya.

Ambrolnya tembok penyengker itu lalu dilaporkan ke Lurah Gilimanuk. “Untuk pembersihanya kami akan bergotong royong pada hari Jumat nanti.

Kami juga bersurat ke BPBD agar bisa diberikan bantuan,” ujar Lurah Gilimanuk I Gede Wariana Prabawa.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/