AMLAPURA – Meski diterjang pandemi Covid-19, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Karangasem bisa memenuhi target pendapatan retribusi pasar tahun 2020 lalu.
Pihaknya pun mengklaim, capaian tersebut juga dibarengi dengan tidak adanya kemunculan klaster baru covid-19 di pasar-pasar tradisonal yang dikelola Pemkab Karangasem.
Kepala Disperindag Karangasem, I Wayan Sutrisna ditemui di ruang kerjanya mengatakan, realisasi pendapatan retribusi pasar tahun 2020 mencapai Rp2,9 miliar lebih dari yang ditargetkan senilai Rp2,2 miliar.
“Capaian tahun ini melampaui target. Kalau dipersentasekan mencapai 129 persen karena ada selisih penambahan hingga Rp670 jutaan,” ujarnya Rabu (6/1).
Pendapatan retribusi didapat dari 14 pasar tradisional yang ada di seluruh Karangasem. Sebenarnya kata dia di awal tahun 2020 lalu, target yang dipasang mencapai Rp3 miliar lebih. Namun karena adanya pandemi covid-19, pihaknya melakukan evaluasi dengan berbagai pertimbangan.
“Kenapa bisa tercapai, kami disperindag juga ada di satgas covid-19 khususnya pada pasar tradisional. Di sana kami bisa mengendaikan agar tidak terjadi klaster pasar. Bagaimana mengedukasi di kebiasaan baru tentunya dengan gencarnya sosialisasi dan edukasi protokol kesehatan,” kata Sutrisna.
Dengan berbagai penyediaan fasilitas protokol kesehatan yang disediakan, hingga saat ini klaster covid-19 di pasar-pasar tradisional tidak terjadi.
“Pasar ini menjadi kebutuhan dasar masyarakat. Sehingga cukup rawan. Sehingga kami maksimalkan untuk penerapan edukasi prokesnya,” tambahnya.
Disinggung targer pendapatan retribusi di tahun ini, Sutrisna mengungkapkan ada peningkatan target dari tahun sebelumnya mencapai Rp3,6 miliar dengan potensi pendapatan yang mencapai Rp3,8 miliar.
“Melihat tren lima tahun belakangan selalu tercapai target kita. Dan tahun ini kami memprediksi pandemi sudah berakhir terlebih dengan ketersediaa ln vaksin covid-19, kemungkinan mulai normal. Sehingga ekonomi masyarakat kami harapkan kembali normal dan meningkat,” harap dia.
Total keberadaan pasar tradisional di wilayah Karangasem sendiri mencapai 17 pasar. Namun tiga di antaranya tidak maksimal.
“Dari 17 pasar itu, 10 dikelola desa adat bekerja sama dengan kami, tiga lainnya yang dikelola penuh oleh pemerintah seperti pasar Amlapura Timur, Barat dan pasar tradisional di Subagan,” tandasnya.