29.3 C
Jakarta
22 November 2024, 8:58 AM WIB

CATAT! Penanganan Abrasi Gilimanuk Dipastikan Tahun Ini

NEGARA- Abrasi pantai di wilayah Jembrana semakin parah. Bahkan belum ada penanganan menyeluruh. Tahun anggaran 2022 ini, hanya abrasi pantai di pesisir lingkungan Jineng Agung, Kelurahan Gilimanuk yang mendapat alokasi anggaran untuk pembangunan senderan pantai.

 

Sementara pesisir lain yang tergerus abrasi masih menunggu anggaran dari pemerintah pusat. Sebab, mengenai penanganan abrasi merupakan kewenangan dari pemerintah pusat.

 

Wakil Bupati Jembrana I Gede Ngurah Patriana Krisna mengatakan, penanganan abrasi di Jineng Agung, Kelurahan Gilimanuk terealisasi tahun 2022.

 

” Penanganan abrasi di Jineng Agung, kepada masyarakat agar bersabar dulu nggih. Saya sangat paham betul bagaimana kekhawatiran bapak dan ibu warga sekalian terhadap ancaman abrasi ini. Kami dari Pemerintah Daerah akan terus mengawal hal ini, mohon doa restunya,” ujarnya saat meninjau abrasi di lingkungan Jineng Agung bersama Kajari Jembrana Triono Rahyudi, Danyon Mekenis 741 Garuda Nusantara Letkol Inf. Riza Taufik Hasan serta beberapa komunitas motor Jembrana, Minggu (6/2).

 

Wakil Bupati yang akrab disapa Ipat ini dalam kesempatan itu juga menjenguk Kepala Lingkungan Asih Kelurahan Gilimanuk Dedi Rahmadi yang sedang sakit. Diketahui Dedi Rahmadi tertimpa musibah patah tulang paha, saat melakukan bersih-bersih memotong pohon di balai lingkungan asih beberapa waktu yang lalu.

 

Mengenai penanganan abrasi pantai di wilayah Jembrana, sempat disampaikan Bupati Jembrana I Nengah Tamba akhir tahun 2021 lalu. Pembangunan senderan abrasi di Jineng Agung, dianggarkan oleh pemerintah pusat pada tahun 2022 mendatang. Senderan yang dianggarkan sebesar Rp 40 miliar sepanjang 1 kilometer.

 

Menurut bupati, dampak dari abrasi menyebabkan rumah warga rusak parah. Sehingga, pemerintah daerah mengupayakan kepada pemerintah pusat bisa segera ditangani dengan pembuatan senderan.

 

Berdasarkan didiskusikan dengan Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi, Balai Sungai Wilayah Bali Penida, abrasi pantai khusunya di Kelurahan Gilimanuk harus segera ditangani. Karena Pelabuhan Gilimanuk akan dibangun pelabuhan bertaraf Internasional. Sehingga sekitarnya, termasuk abrasi juga harus diperbaiki.

 

Sementara untuk penanganan abrasi pantai di Banjar Pebuahan, Desa Banyubiru diupayakan kepada pemerintah pusat agar dianggarkan pada tahun 2023. Bupati menjanjikan mengawal dan memperjuangkan meski saat ini anggaran terbatas.

 

 

NEGARA- Abrasi pantai di wilayah Jembrana semakin parah. Bahkan belum ada penanganan menyeluruh. Tahun anggaran 2022 ini, hanya abrasi pantai di pesisir lingkungan Jineng Agung, Kelurahan Gilimanuk yang mendapat alokasi anggaran untuk pembangunan senderan pantai.

 

Sementara pesisir lain yang tergerus abrasi masih menunggu anggaran dari pemerintah pusat. Sebab, mengenai penanganan abrasi merupakan kewenangan dari pemerintah pusat.

 

Wakil Bupati Jembrana I Gede Ngurah Patriana Krisna mengatakan, penanganan abrasi di Jineng Agung, Kelurahan Gilimanuk terealisasi tahun 2022.

 

” Penanganan abrasi di Jineng Agung, kepada masyarakat agar bersabar dulu nggih. Saya sangat paham betul bagaimana kekhawatiran bapak dan ibu warga sekalian terhadap ancaman abrasi ini. Kami dari Pemerintah Daerah akan terus mengawal hal ini, mohon doa restunya,” ujarnya saat meninjau abrasi di lingkungan Jineng Agung bersama Kajari Jembrana Triono Rahyudi, Danyon Mekenis 741 Garuda Nusantara Letkol Inf. Riza Taufik Hasan serta beberapa komunitas motor Jembrana, Minggu (6/2).

 

Wakil Bupati yang akrab disapa Ipat ini dalam kesempatan itu juga menjenguk Kepala Lingkungan Asih Kelurahan Gilimanuk Dedi Rahmadi yang sedang sakit. Diketahui Dedi Rahmadi tertimpa musibah patah tulang paha, saat melakukan bersih-bersih memotong pohon di balai lingkungan asih beberapa waktu yang lalu.

 

Mengenai penanganan abrasi pantai di wilayah Jembrana, sempat disampaikan Bupati Jembrana I Nengah Tamba akhir tahun 2021 lalu. Pembangunan senderan abrasi di Jineng Agung, dianggarkan oleh pemerintah pusat pada tahun 2022 mendatang. Senderan yang dianggarkan sebesar Rp 40 miliar sepanjang 1 kilometer.

 

Menurut bupati, dampak dari abrasi menyebabkan rumah warga rusak parah. Sehingga, pemerintah daerah mengupayakan kepada pemerintah pusat bisa segera ditangani dengan pembuatan senderan.

 

Berdasarkan didiskusikan dengan Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi, Balai Sungai Wilayah Bali Penida, abrasi pantai khusunya di Kelurahan Gilimanuk harus segera ditangani. Karena Pelabuhan Gilimanuk akan dibangun pelabuhan bertaraf Internasional. Sehingga sekitarnya, termasuk abrasi juga harus diperbaiki.

 

Sementara untuk penanganan abrasi pantai di Banjar Pebuahan, Desa Banyubiru diupayakan kepada pemerintah pusat agar dianggarkan pada tahun 2023. Bupati menjanjikan mengawal dan memperjuangkan meski saat ini anggaran terbatas.

 

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/