28.4 C
Jakarta
30 April 2024, 4:59 AM WIB

Diterjang Banjir, Kawat Beronjong DAS Penarukan Ambrol

KEROBOKAN – Senderan berupa kawat beronjong yang dipasang di Daerah Aliran Sungai (DAS) Tukad Penarukan, jebol setelah diterjang banjir beberapa waktu lalu.

Pemerintah desa berharap kondisi itu segera diperbaiki. Apabila tidak, banjir dikhawatirkan berdampak pada objek wisata Pantai Kerobokan yang kini tengah dirintis.

Senderan itu berada di sisi timur Tukad Penarukan, tepatnya di wilayah Banjar Dinas Bale Agung, Desa Kerobokan, Kecamatan Sawan.

Kawat bronjong yang ambrol panjangnya mencapai delapan meter. Konon kawat itu rusak karena terkena banjir parah, pada awal Maret lalu.

Padahal kawat beronjong itu baru dipasang pada 2017 lalu, guna mengantisipasi kerusakan akibat erosi.

Perbekel Kerobokan Putu Wisnu Wardana mengatakan, senderan berupa kawat beronjong itu baru saja dipasang Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali Penida pada 2017 lalu.

Saat itu BWS melakukan penataan senderan sepanjang 150 meter, lantaran senderan lama sudah lebih dulu jebol. Bahkan saat itu sempat menghanyutkan sebuah pelinggih yang berdiri di lahan pelaba desa.

Apabila dibiarkan, Wisnu khawatir kerusakan semakin parah. “Masalahnya kan di sebelah timur bronjong yang rusak itu,

ada jalan melingkar menuju Pantai Kerobokan yang baru kami bangun. Itu bagian dari rencana penataan Pantai Kerobokan sebagai objek wisata,” kata Wisnu.

Selain itu dirinya khawatir banjir akan menggerus lahan pelaba desa. Dulunya di sisi timur senderan, terdapat lahan milik desa seluas 50 are. Namun karena tergerus erosi, lahan hanya tersisa 48 are saja.

Wisnu mengaku sudah melaporkan kerusakan itu pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Buleleng.

Petugas dari Dinas PUPR Buleleng dan BWS Bali-Penida juga disebut sudah melakukan pengecekan. “Kami berharap ada penanganan. Kalau dibiarkan tanah desa adat itu terancam terus,” tandasnya.

Sementara itu, pihak Balai Wilayah Sungai Bali-Penida menyatakan kerusakan itu akan diperbaiki. Proyek penyenderan dengan kawat bronjong itu disebut berada di bawah Satker Operasi dan Pemeliharaan.

Pemasangan kawat bronjong dilakukan tahun lalu karena bencana yang memicu erosi di Tukad Penarukan. Kini kawat bronjong itu akan segera diperbaiki rekanan karena masih dalam masa pemeliharaan. 

KEROBOKAN – Senderan berupa kawat beronjong yang dipasang di Daerah Aliran Sungai (DAS) Tukad Penarukan, jebol setelah diterjang banjir beberapa waktu lalu.

Pemerintah desa berharap kondisi itu segera diperbaiki. Apabila tidak, banjir dikhawatirkan berdampak pada objek wisata Pantai Kerobokan yang kini tengah dirintis.

Senderan itu berada di sisi timur Tukad Penarukan, tepatnya di wilayah Banjar Dinas Bale Agung, Desa Kerobokan, Kecamatan Sawan.

Kawat bronjong yang ambrol panjangnya mencapai delapan meter. Konon kawat itu rusak karena terkena banjir parah, pada awal Maret lalu.

Padahal kawat beronjong itu baru dipasang pada 2017 lalu, guna mengantisipasi kerusakan akibat erosi.

Perbekel Kerobokan Putu Wisnu Wardana mengatakan, senderan berupa kawat beronjong itu baru saja dipasang Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali Penida pada 2017 lalu.

Saat itu BWS melakukan penataan senderan sepanjang 150 meter, lantaran senderan lama sudah lebih dulu jebol. Bahkan saat itu sempat menghanyutkan sebuah pelinggih yang berdiri di lahan pelaba desa.

Apabila dibiarkan, Wisnu khawatir kerusakan semakin parah. “Masalahnya kan di sebelah timur bronjong yang rusak itu,

ada jalan melingkar menuju Pantai Kerobokan yang baru kami bangun. Itu bagian dari rencana penataan Pantai Kerobokan sebagai objek wisata,” kata Wisnu.

Selain itu dirinya khawatir banjir akan menggerus lahan pelaba desa. Dulunya di sisi timur senderan, terdapat lahan milik desa seluas 50 are. Namun karena tergerus erosi, lahan hanya tersisa 48 are saja.

Wisnu mengaku sudah melaporkan kerusakan itu pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Buleleng.

Petugas dari Dinas PUPR Buleleng dan BWS Bali-Penida juga disebut sudah melakukan pengecekan. “Kami berharap ada penanganan. Kalau dibiarkan tanah desa adat itu terancam terus,” tandasnya.

Sementara itu, pihak Balai Wilayah Sungai Bali-Penida menyatakan kerusakan itu akan diperbaiki. Proyek penyenderan dengan kawat bronjong itu disebut berada di bawah Satker Operasi dan Pemeliharaan.

Pemasangan kawat bronjong dilakukan tahun lalu karena bencana yang memicu erosi di Tukad Penarukan. Kini kawat bronjong itu akan segera diperbaiki rekanan karena masih dalam masa pemeliharaan. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/