30.7 C
Jakarta
17 Februari 2025, 15:05 PM WIB

13 Ekor Sapi Warga Bangli Positif Tertular Virus Jembrana

DENPASAR – 13 ekor sapi milik warga Bangli dinyatakan positif tertular virus Jembrana. Fakta tersebut terungkap berdasar hasil uji laboratorium Balai Besar Veteriner (BBVet) Denpasar melalui pemeriksaan laboratorium VCR.

BBVet Denpasar sendiri langsung menerjunkan tim untuk mendeteksi sekaligus memastikan, apakah ada lagi sapi di Bangli atau seputar lokasi yang ditemukan menyebarkan virus Jembrana pada sapi lain.

Kepala BBVet Denpasar I Wayan Masa Tenaya mengungkapkan, temuan 13 sapi tersebut, merupakan program pemberantasan virus Jembrana yang dilakukan BBVet Denpasar untuk terbebas dari virus yang ditemukan di Jembrana ini.

Program yang berjalan sejak tahun 2016 dengan menyasar 55 ribu sapi Bali akan selesai tahun ini.

“Selama perjalanan program ini masih ada hambatan, temuan. Saat ini sudah ada 35 ribu sapi lebih yang kami deteksi untuk uji sampel,” ujar Masa Tenaya kemarin.

Pemilik sapi, I Ketut Mupu yang juga Ketua Asosiasi Peternak Sapi (Apsa) Bali mengaku akan mengikuti apa yang menjadi aturan pemerintah.

Meski nanti diminta untuk dilakukan pemotongan bersyarat, tetap akan menerima. Sapi-sapi miliknya yang terdeteksi mengidap virus Jembrana

tersebut setelah ada distributor sapi yang ingin membeli 60 ekor sapi betina untuk dikirim ke Bangka Belitung untuk pengembangan.

Namun sesuai prosedur, sapi untuk bibit tersebut harus lulus uji lab untuk memastikan kesehatan hewan ternak.

“Ketika ada indikasi ini, tidak jadi. Ini baru pertama saya jual sapi bibit untuk dikirim, sebelumnya tidak pernah,” kata Mupu.

Rata-rata harga jual sapi bibit mencapai Rp 8 sampai 8,5 juta per ekor. 

DENPASAR – 13 ekor sapi milik warga Bangli dinyatakan positif tertular virus Jembrana. Fakta tersebut terungkap berdasar hasil uji laboratorium Balai Besar Veteriner (BBVet) Denpasar melalui pemeriksaan laboratorium VCR.

BBVet Denpasar sendiri langsung menerjunkan tim untuk mendeteksi sekaligus memastikan, apakah ada lagi sapi di Bangli atau seputar lokasi yang ditemukan menyebarkan virus Jembrana pada sapi lain.

Kepala BBVet Denpasar I Wayan Masa Tenaya mengungkapkan, temuan 13 sapi tersebut, merupakan program pemberantasan virus Jembrana yang dilakukan BBVet Denpasar untuk terbebas dari virus yang ditemukan di Jembrana ini.

Program yang berjalan sejak tahun 2016 dengan menyasar 55 ribu sapi Bali akan selesai tahun ini.

“Selama perjalanan program ini masih ada hambatan, temuan. Saat ini sudah ada 35 ribu sapi lebih yang kami deteksi untuk uji sampel,” ujar Masa Tenaya kemarin.

Pemilik sapi, I Ketut Mupu yang juga Ketua Asosiasi Peternak Sapi (Apsa) Bali mengaku akan mengikuti apa yang menjadi aturan pemerintah.

Meski nanti diminta untuk dilakukan pemotongan bersyarat, tetap akan menerima. Sapi-sapi miliknya yang terdeteksi mengidap virus Jembrana

tersebut setelah ada distributor sapi yang ingin membeli 60 ekor sapi betina untuk dikirim ke Bangka Belitung untuk pengembangan.

Namun sesuai prosedur, sapi untuk bibit tersebut harus lulus uji lab untuk memastikan kesehatan hewan ternak.

“Ketika ada indikasi ini, tidak jadi. Ini baru pertama saya jual sapi bibit untuk dikirim, sebelumnya tidak pernah,” kata Mupu.

Rata-rata harga jual sapi bibit mencapai Rp 8 sampai 8,5 juta per ekor. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/