34.7 C
Jakarta
30 April 2024, 14:05 PM WIB

Hilang dari Rumah, Pekak Simpen Ditemukan Sekarat di Jurang

AMLAPURA—Kecelakaan dialami Made Simpen 60 warga banjar Pengawan, Sibetan, Bebendem. Yang bersangkutan sempat menghilang dari rumahnya sehingga dilakukan pencarian.

Dicari tidak ketemu kemudian keluarga korban mendapat kabar kalau yang bersangkutan jatuh ke dalam jurang.

Kemungkinan korban saat itu tengah melintas di sawah kemudian terpeleset dan jatuh ke jurang sedalam 20 meter.

Jurang ini berada di Subak Gantalan, Dusun Bebandem. Evakuasi terhadap korban dilakukan pukul 10.00 wita dengan melibatkan Polsek Bebendem dan tim Sar Karangasem.

Evakuasi berjalan cukup alot, karena korban berada di bawah tebing yang cukup curam. Kakek malang ini ditemukan tergolek di dasar jurang.

Penanganan harus hati-hati karena kondisi korban cukup parah. Korban diketahui mengalami patah tulang pinggang sehingga pertolongan tidak bisa dilakukan sembarangan.

Namun, harus sesuai prosedur agar korban bisa diselamatkan. Korban sendiri cukup lama di biarkan di dasar jurang sambil menunggu tim SAR melakukan evakuasi.

Tim SAR tidak bisa cepat merapat karena sedang focus penanganan erupsi Gunung Agung. Evakuasi baru bisa dilakukan setelah 1,5 jam kemudian.

Korban di evakuasi menggunakan tandu khusus milik Basarnas dengan diangkat dari dasar jurang. Tim harus menggunakan tali untuk bisa naik ke atas jurang kemudian menuju persawahan.

Setelah 1 km perjalanan baru masuk jalan raya korban langsung dinaikkan ke mobil ambulance.

Menurut kerabat korban Mangku Wayan Berata, 50, pagi itu korban pergi tanpa memberitahu pihak keluarga. Korban pergi sejak pukul 05.00 Wita.

Awalnya kepergian korban sempat membuat keluarganya panik. Terlebih saat dilakukan pencarian tidak juga ditemukan.

Tidak lama kemudian keluarga korban mendapat informasi kalau yang bersangkutan jatuh di jurang. “Kemungkinan dia terpleset,” ujarnya.

Polsek Bebendem sendiri tidak berani langsung melakukan evaluasi dan menunggu tim SAR. Ini karena SAR yang punya kemampuan untuk itu.

“Kami tidak berani langsung melakukan evakuasi karena kondisi korban, SAR yang punya kemampuan untuk itu,” ujar AKP Herson Djuanda, Kasubag Humas Polres Karangasem. 

AMLAPURA—Kecelakaan dialami Made Simpen 60 warga banjar Pengawan, Sibetan, Bebendem. Yang bersangkutan sempat menghilang dari rumahnya sehingga dilakukan pencarian.

Dicari tidak ketemu kemudian keluarga korban mendapat kabar kalau yang bersangkutan jatuh ke dalam jurang.

Kemungkinan korban saat itu tengah melintas di sawah kemudian terpeleset dan jatuh ke jurang sedalam 20 meter.

Jurang ini berada di Subak Gantalan, Dusun Bebandem. Evakuasi terhadap korban dilakukan pukul 10.00 wita dengan melibatkan Polsek Bebendem dan tim Sar Karangasem.

Evakuasi berjalan cukup alot, karena korban berada di bawah tebing yang cukup curam. Kakek malang ini ditemukan tergolek di dasar jurang.

Penanganan harus hati-hati karena kondisi korban cukup parah. Korban diketahui mengalami patah tulang pinggang sehingga pertolongan tidak bisa dilakukan sembarangan.

Namun, harus sesuai prosedur agar korban bisa diselamatkan. Korban sendiri cukup lama di biarkan di dasar jurang sambil menunggu tim SAR melakukan evakuasi.

Tim SAR tidak bisa cepat merapat karena sedang focus penanganan erupsi Gunung Agung. Evakuasi baru bisa dilakukan setelah 1,5 jam kemudian.

Korban di evakuasi menggunakan tandu khusus milik Basarnas dengan diangkat dari dasar jurang. Tim harus menggunakan tali untuk bisa naik ke atas jurang kemudian menuju persawahan.

Setelah 1 km perjalanan baru masuk jalan raya korban langsung dinaikkan ke mobil ambulance.

Menurut kerabat korban Mangku Wayan Berata, 50, pagi itu korban pergi tanpa memberitahu pihak keluarga. Korban pergi sejak pukul 05.00 Wita.

Awalnya kepergian korban sempat membuat keluarganya panik. Terlebih saat dilakukan pencarian tidak juga ditemukan.

Tidak lama kemudian keluarga korban mendapat informasi kalau yang bersangkutan jatuh di jurang. “Kemungkinan dia terpleset,” ujarnya.

Polsek Bebendem sendiri tidak berani langsung melakukan evaluasi dan menunggu tim SAR. Ini karena SAR yang punya kemampuan untuk itu.

“Kami tidak berani langsung melakukan evakuasi karena kondisi korban, SAR yang punya kemampuan untuk itu,” ujar AKP Herson Djuanda, Kasubag Humas Polres Karangasem. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/