26.6 C
Jakarta
21 November 2024, 5:17 AM WIB

TOSS Sente Keluarkan Asap, DLHP Kerahkan 6 – 7 Tangki Air per Hari

SEMARAPURA – Tumpukan sampah setinggi belasan meter di Tempat Olah Sampah Setempat (TOSS) Sente, Desa Pikat, Kecamatan Dawan yang terbakar, Kamis (28/2) hingga saat ini masih mengeluarkan asap.

Sekitar 6-7 tangki air disemprotkan ke tumpukan sampah itu setiap harinya agar tidak kembali mengalami kebakaran.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan Kabupaten Klungkung AA Kirana beberapa waktu lalu mengatakan,

meski tumpukan sampah itu telah beberapa hari yang lalu terbakar akibat akumulasi gas methane keluar dari sela-sela sampah, namun sampah itu masih mengeluarkan asap.

Hal itu lantaran sampai saat ini gas methane yang ada di dalam tumpukan sampah belum habis dan masih terus keluar. “Jadi, masih keluar asap terus,” kata AA Kirana.

Untuk menghindari kembalinya tumpukan sampai itu terbakar, DLHP Klungkung menyemprotkan sekitar 6-7 tangki ke tumpukan sampah dari biasanya 1 – 2 tangki air per hari.

“Jadi mobil-mobil tangki yang biasanya digunakan untuk menyiram tanaman di perkotaan, kami gunakan juga untuk membantu menyiram sampah yang masih mengeluarkan asap ini,” ujarnya.

Tidak hanya melakukan penyiraman, tumpukan sampah itu juga harus dibolak-balikan menggunakan alat berat.

Ini dilakukan agar gas methane tidak terakumulasi dalam satu tempat yang nantinya akan menyebabkan terjadinya kebakaran.

“Apalagi dengan cuaca panas seperti ini, gas methane itu cepat berakumulasi,” terangnya. Berkaitan dengan upaya mengeluarkan gas methane yang ada di dalam sampah menggunakan sejumlah

pipa yang diperkirakan akan menelan anggaran sekitar Rp 10 juta lebih, pihaknya mengaku akan mengecek anggaran kegiatan yang ada. “Kemungkinan kami akan menggeser anggaran kegiatan yang ada,” tandasnya.

SEMARAPURA – Tumpukan sampah setinggi belasan meter di Tempat Olah Sampah Setempat (TOSS) Sente, Desa Pikat, Kecamatan Dawan yang terbakar, Kamis (28/2) hingga saat ini masih mengeluarkan asap.

Sekitar 6-7 tangki air disemprotkan ke tumpukan sampah itu setiap harinya agar tidak kembali mengalami kebakaran.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan Kabupaten Klungkung AA Kirana beberapa waktu lalu mengatakan,

meski tumpukan sampah itu telah beberapa hari yang lalu terbakar akibat akumulasi gas methane keluar dari sela-sela sampah, namun sampah itu masih mengeluarkan asap.

Hal itu lantaran sampai saat ini gas methane yang ada di dalam tumpukan sampah belum habis dan masih terus keluar. “Jadi, masih keluar asap terus,” kata AA Kirana.

Untuk menghindari kembalinya tumpukan sampai itu terbakar, DLHP Klungkung menyemprotkan sekitar 6-7 tangki ke tumpukan sampah dari biasanya 1 – 2 tangki air per hari.

“Jadi mobil-mobil tangki yang biasanya digunakan untuk menyiram tanaman di perkotaan, kami gunakan juga untuk membantu menyiram sampah yang masih mengeluarkan asap ini,” ujarnya.

Tidak hanya melakukan penyiraman, tumpukan sampah itu juga harus dibolak-balikan menggunakan alat berat.

Ini dilakukan agar gas methane tidak terakumulasi dalam satu tempat yang nantinya akan menyebabkan terjadinya kebakaran.

“Apalagi dengan cuaca panas seperti ini, gas methane itu cepat berakumulasi,” terangnya. Berkaitan dengan upaya mengeluarkan gas methane yang ada di dalam sampah menggunakan sejumlah

pipa yang diperkirakan akan menelan anggaran sekitar Rp 10 juta lebih, pihaknya mengaku akan mengecek anggaran kegiatan yang ada. “Kemungkinan kami akan menggeser anggaran kegiatan yang ada,” tandasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/