26.7 C
Jakarta
27 April 2024, 9:29 AM WIB

Masuk Pancaroba, Selain Covid-19, Waspadai Demam Berdarah

NEGARA – Selain pandemi Covid-19 yang semakin meningkat dalam beberapa bulan terakhir, masyarakat diimbau untuk waspada dengan demam berdarah.

Mengingat saat ini sudah mulai sering turun hujan sehingga berpotensi demam berdarah mengalami peningkatan lagi.

Berdasar data Dinas Kesehatan Jembrana, kasus demam berdarah di Jembrana dari awal tahun 2020 ini mengalami peningkatan, terutama pada bulan Maret lalu mencapai 40 kasus.

Bahkan, di bulan yang sama, dua orang anak meninggal karena demam berdarah. Setelah puncak kasus terjadi, mengalami penurunan drastis.

Pada awal bulan Oktober ini terjadi 2 kasus demam berdarah. “Kasus demam berdarah setiap bulan naik turun, tergantung musim,” kata Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Jembrana I Gusti Agung Putu Arisantha.

Menurutnya, demam berdarah mengalami peningkatan saat musim hujan karena banyak genangan air yang dijadikan tempat untuk nyamuk berkembang biak.

“Mengingat saat ini sudah sering turun hujan, berpotensi perkembangan nyamuk yang menyebabkan demam berdarah,” terangnya.

Karena itu, pihaknya mengingatkan masyarakat untuk waspada dengan demam berdarah dengan melakukan pemberantasan sarang nyamuk melalui kegiatan 3M Plus.

Yakni menguras air pada bak seminggu sekali, menutup tempat yang dapat menampung air, menyingkirkan benda yang memungkinkan air tergenang yang berpotensi berkembang biak nyamuk penyebab demam berdarah.

Selain itu, kegiatan menaburkan larvasida guna membrantas jentik nyamuk yang ada pada tempat penampungan air merupakan bagian dari 3M Plus.

“Langkah-langkah pencegahan ini harus rutin dilakukan untuk memberantas nyamuk pembawa virus yang dapat menyebabkan penyakit DBD ini,” terangnya.

Fogging atau pengasapan fungsinya hanya untuk memberantas nyamuk dewasa. Sedangkan untuk pemberantasan jentik nyamuk

harus dilakukan dengan menjaga kebersihan lingkungan, penyakit demam berdarah dengue merupakan penyakit berbasis lingkungan.

Artinya, kebersihan lingkungan menentukan, jika tidak menjaga kebersihan lingkungan maka nyamuk aedes aegypti akan sangat mudah berkembang biak dan menggigit warga.

Pihaknya berharap pemerintahan desa, melakukan gerakan serentak membersihkan lingkungan sekitar untuk mencegah berkembang biaknya nyamuk, sebagai sumber utama penyebab demam berdarah dengue. 

NEGARA – Selain pandemi Covid-19 yang semakin meningkat dalam beberapa bulan terakhir, masyarakat diimbau untuk waspada dengan demam berdarah.

Mengingat saat ini sudah mulai sering turun hujan sehingga berpotensi demam berdarah mengalami peningkatan lagi.

Berdasar data Dinas Kesehatan Jembrana, kasus demam berdarah di Jembrana dari awal tahun 2020 ini mengalami peningkatan, terutama pada bulan Maret lalu mencapai 40 kasus.

Bahkan, di bulan yang sama, dua orang anak meninggal karena demam berdarah. Setelah puncak kasus terjadi, mengalami penurunan drastis.

Pada awal bulan Oktober ini terjadi 2 kasus demam berdarah. “Kasus demam berdarah setiap bulan naik turun, tergantung musim,” kata Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Jembrana I Gusti Agung Putu Arisantha.

Menurutnya, demam berdarah mengalami peningkatan saat musim hujan karena banyak genangan air yang dijadikan tempat untuk nyamuk berkembang biak.

“Mengingat saat ini sudah sering turun hujan, berpotensi perkembangan nyamuk yang menyebabkan demam berdarah,” terangnya.

Karena itu, pihaknya mengingatkan masyarakat untuk waspada dengan demam berdarah dengan melakukan pemberantasan sarang nyamuk melalui kegiatan 3M Plus.

Yakni menguras air pada bak seminggu sekali, menutup tempat yang dapat menampung air, menyingkirkan benda yang memungkinkan air tergenang yang berpotensi berkembang biak nyamuk penyebab demam berdarah.

Selain itu, kegiatan menaburkan larvasida guna membrantas jentik nyamuk yang ada pada tempat penampungan air merupakan bagian dari 3M Plus.

“Langkah-langkah pencegahan ini harus rutin dilakukan untuk memberantas nyamuk pembawa virus yang dapat menyebabkan penyakit DBD ini,” terangnya.

Fogging atau pengasapan fungsinya hanya untuk memberantas nyamuk dewasa. Sedangkan untuk pemberantasan jentik nyamuk

harus dilakukan dengan menjaga kebersihan lingkungan, penyakit demam berdarah dengue merupakan penyakit berbasis lingkungan.

Artinya, kebersihan lingkungan menentukan, jika tidak menjaga kebersihan lingkungan maka nyamuk aedes aegypti akan sangat mudah berkembang biak dan menggigit warga.

Pihaknya berharap pemerintahan desa, melakukan gerakan serentak membersihkan lingkungan sekitar untuk mencegah berkembang biaknya nyamuk, sebagai sumber utama penyebab demam berdarah dengue. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/