29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 2:56 AM WIB

Situasi Berjalan Normal, 12.351 Pengungsi Tinggalkan Buleleng

RadarBali.com – Ribuan pengungsi yang semula bertahan di Kabupaten Buleleng, kini mulai meninggalkan Buleleng.

Mereka memilih kembali ke rumahnya masing-masing, karena kondisi sudah dinyatakan aman. Mereka lebih memilih pulang ke rumah, karena bisa kembali bekerja ketimbang berpangku tangan di pengungsian.

Hingga Selasa (7/11), jumlah pengungsi yang meninggalkan Buleleng mencapai 12.351 jiwa. Sebagian besar pengungsi berasal dari wilayah Kawasan Rawan Bencana (KRB) I.

Gelombang eksodus pengungsi, mulai terjadi pasca Galungan hingga Minggu (5/11) lalu. “Sebagian besar sudah kembali ke rumahnya masing-masing. Mereka yang masih bertahan, akan kami sisir lagi.

Selama mereka berasal dari KRB II dan KRB III, tetap kami layani. Karena mereka masih masuk dalam zona sektoral bahaya,” kata Ketua Satgas Penanganan Pengungsi Gunung Agung, Made Arya Sukerta.

Menurut Arya, hingga kini masih ada 9.086 pengungsi yang masih bertahan di Kabupaten Buleleng. Arya menyatakan pemerintah tetap menanggung para pengungsi itu, sepanjang mereka berasal dari KRB II dan KRB III.

Sementara itu Koordinator Logistik Satgas, Gede Komang menyatakan, kondisi logistik di Gudang Logistik kini dalam status aman.

Menyusul gelombang eksodus pengungsi. Sehingga tim logistik tak lagi kelabakan memenuhi kebutuhan para pengungsi, terutama yang terkait dengan permakanan.

Gede Komang menyatakan saat ini sisa beras di gudang logistik mencapai 19,5 ton, belum termasuk jumlah cadangan.

Dengan estimasi jumlah pengungsi mencapai 9.000 orang, logistik akan aman sampai tiga pekan mendatang.

“Logistik masih aman, baik itu yang ada di gudang Tejakula maupun yang ada di Dinsos Buleleng. Itu belum termasuk cadangan beras kami, dan juga kiriman reguler dari Pemprov,” tegasnya.

Khusus untuk kondisi permakanan, pria asal Desa Tejakula itu menyatakan pihaknya akan terus berkoordinasi dengan Kementerian Sosial. Sehingga kebutuhan permakanan para pengungsi, bisa dipenuhi.

Asal tahu saja, saat ini jumlah pengungsi di Kabupaten Buleleng, tersisa sebanyak 9.086 jiwa. Mereka tersebar di sembilan kecamatan.

Yakni di Kecamatan Tejakula 4.339 jiwa, Kubutambahan 2.522 jiwa, Sawan 367 jiwa, Sukasada 520 jiwa, Gerokgak 281 jiwa, Seririt 167 jiwa, Buleleng 375 jiwa, Banjar 372 jiwa dan Busungbiu 143 jiwa.

RadarBali.com – Ribuan pengungsi yang semula bertahan di Kabupaten Buleleng, kini mulai meninggalkan Buleleng.

Mereka memilih kembali ke rumahnya masing-masing, karena kondisi sudah dinyatakan aman. Mereka lebih memilih pulang ke rumah, karena bisa kembali bekerja ketimbang berpangku tangan di pengungsian.

Hingga Selasa (7/11), jumlah pengungsi yang meninggalkan Buleleng mencapai 12.351 jiwa. Sebagian besar pengungsi berasal dari wilayah Kawasan Rawan Bencana (KRB) I.

Gelombang eksodus pengungsi, mulai terjadi pasca Galungan hingga Minggu (5/11) lalu. “Sebagian besar sudah kembali ke rumahnya masing-masing. Mereka yang masih bertahan, akan kami sisir lagi.

Selama mereka berasal dari KRB II dan KRB III, tetap kami layani. Karena mereka masih masuk dalam zona sektoral bahaya,” kata Ketua Satgas Penanganan Pengungsi Gunung Agung, Made Arya Sukerta.

Menurut Arya, hingga kini masih ada 9.086 pengungsi yang masih bertahan di Kabupaten Buleleng. Arya menyatakan pemerintah tetap menanggung para pengungsi itu, sepanjang mereka berasal dari KRB II dan KRB III.

Sementara itu Koordinator Logistik Satgas, Gede Komang menyatakan, kondisi logistik di Gudang Logistik kini dalam status aman.

Menyusul gelombang eksodus pengungsi. Sehingga tim logistik tak lagi kelabakan memenuhi kebutuhan para pengungsi, terutama yang terkait dengan permakanan.

Gede Komang menyatakan saat ini sisa beras di gudang logistik mencapai 19,5 ton, belum termasuk jumlah cadangan.

Dengan estimasi jumlah pengungsi mencapai 9.000 orang, logistik akan aman sampai tiga pekan mendatang.

“Logistik masih aman, baik itu yang ada di gudang Tejakula maupun yang ada di Dinsos Buleleng. Itu belum termasuk cadangan beras kami, dan juga kiriman reguler dari Pemprov,” tegasnya.

Khusus untuk kondisi permakanan, pria asal Desa Tejakula itu menyatakan pihaknya akan terus berkoordinasi dengan Kementerian Sosial. Sehingga kebutuhan permakanan para pengungsi, bisa dipenuhi.

Asal tahu saja, saat ini jumlah pengungsi di Kabupaten Buleleng, tersisa sebanyak 9.086 jiwa. Mereka tersebar di sembilan kecamatan.

Yakni di Kecamatan Tejakula 4.339 jiwa, Kubutambahan 2.522 jiwa, Sawan 367 jiwa, Sukasada 520 jiwa, Gerokgak 281 jiwa, Seririt 167 jiwa, Buleleng 375 jiwa, Banjar 372 jiwa dan Busungbiu 143 jiwa.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/