SINGARAJA – Dinas Pertanian Buleleng kini tengah melakukan uji coba pengembangan bibit buah mangga dan durian.
Bibit ini dibuat dengan sistem grafting atau menggabungkan dua bagian tanaman dari varietas yang berbeda. Penggabungan ini diharapkan bisa memberikan keunggulan lebih pada tanaman.
Untuk mangga misalnya. Bibit yang dikembangkan merupakan hasil grafting antara varietas amplem sari dan lalu jiwa.
Varietas amplem sari memiliki keunggulan rasa yang unik, sayangnya varietas ini hanya berbuah sewaktu-waktu.
Sementara varietas lalu jiwa bisa berbuah sepanjang waktu. Hanya saja rasanya kurang unggul.
Penggabungan dua varietas ini diharapkan bisa membuat mangga memiliki rasa yang unik seperti amplem sari, dan bisa berbuah sepanjang musim seperti lalu jiwa.
“Sekarang ini baru percobaan seribu bibit. Semuanya kami bagikan ke masyarakat. Hasilnya baru bisa kelihatan 2-3 tahun lagi.
Kalau berhasil baru kami kembangkan besar-besaran,” kata Kepala Dinas Pertanian Buleleng I Made Sumiarta.
Lebih lanjut Sumiarta mengatakan, mangga amplem sari saat ini jumlahnya cukup sedikit. Jumlahnya tak lebih dari 1.000 pohon, dan hanya tersebar di Kecamatan Tejakula. Hal itu menyebabkan mangga varietas ini cukup sulit ditemui.
Sementara untuk tanaman durian, metode grafting diterapkan antara bibit durian juara dengan durian bestala.
Saat ini durian bestala sudah memiliki rasa yang unik dan penikmat yang fanatik. Hanya saja ukuran bijinya masih cukup besar.
“Beberapa bulan lalu itu kan ada kontes durian. Bibit durian bestala kami silang dengan durian-durian yang jadi juara itu. Harapan kami kualitasnya jadi lebih bagus, dan bijinya juga bisa lebih kecil,” kata Sumiarta.
Sementara itu, Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana mengatakan, dengan proses grafting itu, diharapkan buah-buah Buleleng menjadi lebih unggul. Terutama untuk varietas durian bestala.
“Durian bestala itu enak sekali. Dagingnya legit betul. Tapi, jumlahnya sekarang sudah terbatas, karena beberapa tahun lalu rusak kena puting beliung,” ujar Agus.