28.4 C
Jakarta
30 April 2024, 6:03 AM WIB

Buka Ubud Butuh 100 Ribu Vaksin, Wisatawan Wajib Punya Hasil Rapid Tes

GIANYAR – Kawasan wisata Ubud rencananya akan dibuka untuk wisatawan. Ada empat desa dan kelurahan yang jadi penyangga Ubud dibuka. Sebelum dibuka, masyarakat Ubud, hingga pekerja pariwisata divaksin Covid-19 dengan kebutuhan 100 ribu vaksin.

 

Sekretaris Daerah (Sekda) Gianyar, Made Gede Wisnu Wijaya, menyatakan dalam pembukaan Ubud harus memenuhi standar yang layak. Pertama harus bebas dari Covid-19. “Yang akan dibuka kantong-kantong yang dekat kelurahan Ubud. Sehingga disimpulkan ada empat, Desa  Sayan, Kedewatan, Petulu dan Kelurahan Ubud itu sendiri,” jelasnya.

 

Dari empat wilayah itu, pihaknya mencoba menghitung jumlah penduduk. “Karena ini akan dilakukan vaksinasi masal. Jumlah penduduk setelah dijumlahkan, kurang lebih 32 ribu,” jelasnya.

 

Namun, dengan membuka Ubud berarti banyak tenaga kerja pariwisata yang terlibat. “Kita ini ada kaitannya dengan pembukaan restoran, hotel destinasi. Nah tentu kita harus vaksin tenaga kerja disana,” ungkapnya.

 

Lanjut dia, kebetulan pekerja di Ubud hampir 70 persen berasal dari luar Ubud. “Makanya itu perlu juga di vaksin sehingga kami minta ke pusat vaksin untuk Ubud adalah 50 ribu vial sekali vaksin. Karena dua kali vaksin, kami butuh 100 ribu vial vaksin,” jelasnya.

 

Pihaknya menarget akhir bulan Maret pelaksanaan vaksin bisa berlangsung.  

 

Di samping menyiapkan vaksinasi, nantinya setiap wisatawan masuk Ubud tetap menyodorkan bukti rapid maupun swab. “Itu harus dilakukan. Karena kami pengen clear. Jadi ada feat di Ubud ditentukan. Dimana harus bisa barang masuk dan manusia masuk,” jelasnya.

Dalam pengawasan, disana akan melibatkan unsur TNI dan Polri dengan ketat. “Nah nanti didesign lagi. Baru didesign ini, vaksin dulu,” terangnya.

 

Mengenai kedatangan tamu ke Ubud, pihaknya merancang karantina bagi tamu di satu hotel. “Bagaimana tata cara tamu yang datang, apa dikarantina lima hari dulu, disana (tempat karantina) kami siapkan hiburannya di hotel itu lengkap, sehingga tidak jenuh dia,” ungkapnya.

 

Begitu sudah lima hari, boleh melancong diantara Ubud saja. “Atau ke Nusa Dua (dibuka selain Ubud, red) boleh. Hanya itu saja. Iya tamu tidak boleh keluar lain selain dua itu,” pungkasnya.

GIANYAR – Kawasan wisata Ubud rencananya akan dibuka untuk wisatawan. Ada empat desa dan kelurahan yang jadi penyangga Ubud dibuka. Sebelum dibuka, masyarakat Ubud, hingga pekerja pariwisata divaksin Covid-19 dengan kebutuhan 100 ribu vaksin.

 

Sekretaris Daerah (Sekda) Gianyar, Made Gede Wisnu Wijaya, menyatakan dalam pembukaan Ubud harus memenuhi standar yang layak. Pertama harus bebas dari Covid-19. “Yang akan dibuka kantong-kantong yang dekat kelurahan Ubud. Sehingga disimpulkan ada empat, Desa  Sayan, Kedewatan, Petulu dan Kelurahan Ubud itu sendiri,” jelasnya.

 

Dari empat wilayah itu, pihaknya mencoba menghitung jumlah penduduk. “Karena ini akan dilakukan vaksinasi masal. Jumlah penduduk setelah dijumlahkan, kurang lebih 32 ribu,” jelasnya.

 

Namun, dengan membuka Ubud berarti banyak tenaga kerja pariwisata yang terlibat. “Kita ini ada kaitannya dengan pembukaan restoran, hotel destinasi. Nah tentu kita harus vaksin tenaga kerja disana,” ungkapnya.

 

Lanjut dia, kebetulan pekerja di Ubud hampir 70 persen berasal dari luar Ubud. “Makanya itu perlu juga di vaksin sehingga kami minta ke pusat vaksin untuk Ubud adalah 50 ribu vial sekali vaksin. Karena dua kali vaksin, kami butuh 100 ribu vial vaksin,” jelasnya.

 

Pihaknya menarget akhir bulan Maret pelaksanaan vaksin bisa berlangsung.  

 

Di samping menyiapkan vaksinasi, nantinya setiap wisatawan masuk Ubud tetap menyodorkan bukti rapid maupun swab. “Itu harus dilakukan. Karena kami pengen clear. Jadi ada feat di Ubud ditentukan. Dimana harus bisa barang masuk dan manusia masuk,” jelasnya.

Dalam pengawasan, disana akan melibatkan unsur TNI dan Polri dengan ketat. “Nah nanti didesign lagi. Baru didesign ini, vaksin dulu,” terangnya.

 

Mengenai kedatangan tamu ke Ubud, pihaknya merancang karantina bagi tamu di satu hotel. “Bagaimana tata cara tamu yang datang, apa dikarantina lima hari dulu, disana (tempat karantina) kami siapkan hiburannya di hotel itu lengkap, sehingga tidak jenuh dia,” ungkapnya.

 

Begitu sudah lima hari, boleh melancong diantara Ubud saja. “Atau ke Nusa Dua (dibuka selain Ubud, red) boleh. Hanya itu saja. Iya tamu tidak boleh keluar lain selain dua itu,” pungkasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/