27.1 C
Jakarta
22 November 2024, 1:17 AM WIB

Banjir Kepung Kota Singaraja, Air Masuk Rumah Warga, Ini Kata Korban

SINGARAJA – Kota Singaraja di Kabupaten Buleleng dikepung banjir saat hujan lebat mengguyur wilayah tersebut kemarin sore.

Salah seorang warga setempat, Lanang Suteja mengatakan, air mulai naik pukul 17.00 sore. Meski sudah turun selama hampir 2 jam, hujan belum juga menunjukkan tanda-tanda berhenti.

“Akhirnya jam enam sore itu air benar-benar sudah tinggi. Masuk ke rumah. Sudah setinggi dada. Sampai jam tujuh sore belum ada tanda-tanda surut,” katanya.

Sementara itu di Jalan Gagak Kelurahan Kampung Anyar, banjir mencapai ketinggian paha orang dewasa. Putu Ferry Kurniawan, warga setempat mengatakan, tanda-tanda banjir mulai terlihat pada pukul 17.00 sore.

Tadinya air hanya setinggi mata kaki orang dewasa. Tiba-tiba air terus meluber hingga masuk ke rumah-rumah warga.

“Daerah sini memang sering banjir. Tiap tahun pasti dapat saja banjir. Tapi tingginya paling setinggi mata kaki, paling tinggi ya betis orang dewasa. Tahun ini paling parah, karena sampai di paha,” kata Ferry.

Warga pun tak punya pilihan lain. Mereka tetap berusaha bertahan sambil berusaha mengeluarkan air dari dalam rumah.

Sementara barang-barang berharga diletakkan di tempat yang lebih tinggi. Mereka memilih bertahan, ketimbang mengungsi ke tempat aman.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng Putu Ariadi Pribadi mengatakan, banjir masih terjadi di kawasan-kawasan yang langganan banjir.

“Sebenarnya dari dulu juga di kawasan itu memang sering banjir. Nah sekarang sedang diperbaiki drainasenya. Hanya saja ini belum selesai dikerjakan, makanya belum maksimal dampaknya,” tukas Ariadi.

Musibah banjir, kata Ariadi, bukan hanya terjadi di wilayah Kota Singaraja saja. Namun juga dilaporkan terjadi di sejumlah desa lain di luar Kota Singaraja.

“Tim kami masih melakukan assessment ke lapangan. Hujan masih terus turun belum ada tanda-tanda surut.

Paling parah memang di Jalan Flamboyan karena sampai setinggi dada orang dewasa. Kami masih berusaha melakukan penanggulangan,” kata Ariadi. 

SINGARAJA – Kota Singaraja di Kabupaten Buleleng dikepung banjir saat hujan lebat mengguyur wilayah tersebut kemarin sore.

Salah seorang warga setempat, Lanang Suteja mengatakan, air mulai naik pukul 17.00 sore. Meski sudah turun selama hampir 2 jam, hujan belum juga menunjukkan tanda-tanda berhenti.

“Akhirnya jam enam sore itu air benar-benar sudah tinggi. Masuk ke rumah. Sudah setinggi dada. Sampai jam tujuh sore belum ada tanda-tanda surut,” katanya.

Sementara itu di Jalan Gagak Kelurahan Kampung Anyar, banjir mencapai ketinggian paha orang dewasa. Putu Ferry Kurniawan, warga setempat mengatakan, tanda-tanda banjir mulai terlihat pada pukul 17.00 sore.

Tadinya air hanya setinggi mata kaki orang dewasa. Tiba-tiba air terus meluber hingga masuk ke rumah-rumah warga.

“Daerah sini memang sering banjir. Tiap tahun pasti dapat saja banjir. Tapi tingginya paling setinggi mata kaki, paling tinggi ya betis orang dewasa. Tahun ini paling parah, karena sampai di paha,” kata Ferry.

Warga pun tak punya pilihan lain. Mereka tetap berusaha bertahan sambil berusaha mengeluarkan air dari dalam rumah.

Sementara barang-barang berharga diletakkan di tempat yang lebih tinggi. Mereka memilih bertahan, ketimbang mengungsi ke tempat aman.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng Putu Ariadi Pribadi mengatakan, banjir masih terjadi di kawasan-kawasan yang langganan banjir.

“Sebenarnya dari dulu juga di kawasan itu memang sering banjir. Nah sekarang sedang diperbaiki drainasenya. Hanya saja ini belum selesai dikerjakan, makanya belum maksimal dampaknya,” tukas Ariadi.

Musibah banjir, kata Ariadi, bukan hanya terjadi di wilayah Kota Singaraja saja. Namun juga dilaporkan terjadi di sejumlah desa lain di luar Kota Singaraja.

“Tim kami masih melakukan assessment ke lapangan. Hujan masih terus turun belum ada tanda-tanda surut.

Paling parah memang di Jalan Flamboyan karena sampai setinggi dada orang dewasa. Kami masih berusaha melakukan penanggulangan,” kata Ariadi. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/