32.2 C
Jakarta
25 April 2024, 16:38 PM WIB

Puluhan Sekolah di Buleleng Jadi Sekolah Penggerak, Ini Keuntungannya

SINGARAJA – Sebanyak 22 unit sekolah yang ada di Kabupaten  Buleleng, berhasil lolos masuk dalam program sekolah penggerak.

Sekolah-sekolah itu akan mendapatkan pendampingan secara intens dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) terkait tata kelola dan proses pembelajaran di sekolah.

Pada tahun ini, Buleleng menjadi salah satu dari dua kabupaten/kota di Bali yang mendapat kuota program sekolah penggerak. Di Indonesia hanya ada 111 kabupaten/kota yang berhak mengikuti program ini.

Ribuan sekolah pun mendaftar mengikuti program ini. Dari 21 ribu sekolah yang mendaftar ikut program sekolah penggerak, sebanyak 22 sekolah di Buleleng akhirnya berhasil lolos.

Kemendikbud sendiri hanya memberikan kuota sebanyak 2.500 sekolah untuk masuk dalam program ini.

Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora)

Buleleng Made Astika mengatakan, sekolah-sekolah tersebut akan mendapat pendampingan langsung dari Kemendikbud.

Sehingga mutu hasil belajar akan mengalami peningkatan dalam kurun waktu tiga tahun. Selain itu kementerian juga akan memprioritaskan peningkatan kompetensi kepala sekolah dan guru.

“Nanti akan ada pendampingan intensif. Bukan hanya mutu dan kompetensi saja. Digitalisasi sekolah juga akan dibantu oleh kementerian. Termasuk mendapat tambahan anggaran untuk sarana pembelajaran, utamanya buku,” kata Astika kemarin.

Lebih lanjut Astika mengatakan, selain program sekolah penggerak, ada pula guru-guru yang berhasil lolos dalam program guru penggerak.

Sejumlah program ekstra kurikuler juga akan mendapat pendampingan dalam program organisasi penggerak.

“Visi dari kementerian itu kan bagaimana kedepan itu merdeka belajar. Nah program ini salah satu untuk mewujudkan visi itu juga. Kami yakin sekolah, guru, maupun organisasi itu akan menjadi katalis dalam program ini,” bebernya.

Sekadar diketahui, satuan pendidikan tingkat TK yang lolos program sekolah penggerak yakni TK Negeri Banjar Tegeha dan TK Pelita Kasih.

Untuk tingkat SD, ada 13 sekolah yang berhasil lolos. Yakni SDN 1 Banyuatis, SDN 3 Tigawasa, SDN 4 Tejakula, SDN 4 Bebetin, SDN 1 Baktiseraga, SDN Rangdu,

SDN 2 Sulanyah, SDN 4 Suwug, SDN 2 Tinga-Tinga, SDN 3 Les, SDN 1 Lokapaksa, SDN 4 Tamblang, dan SDN 3 Tinga-Tinga.

Khusus untuk tingkat SMP, ada 3 sekolah yang lolos. Yakni SMPN 4 Sukasada, SMPN 1 Seririt, dan SMPN 3 Singaraja.

Sedangkan untuk tingkat SMA, ada 4 sekolah yang berhasil. Yakni SMAN 1 Gerokgak, SMAN 1 Busungbiu, SMAN 3 Singaraja, dan SMA Candimas Pancasari. 

SINGARAJA – Sebanyak 22 unit sekolah yang ada di Kabupaten  Buleleng, berhasil lolos masuk dalam program sekolah penggerak.

Sekolah-sekolah itu akan mendapatkan pendampingan secara intens dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) terkait tata kelola dan proses pembelajaran di sekolah.

Pada tahun ini, Buleleng menjadi salah satu dari dua kabupaten/kota di Bali yang mendapat kuota program sekolah penggerak. Di Indonesia hanya ada 111 kabupaten/kota yang berhak mengikuti program ini.

Ribuan sekolah pun mendaftar mengikuti program ini. Dari 21 ribu sekolah yang mendaftar ikut program sekolah penggerak, sebanyak 22 sekolah di Buleleng akhirnya berhasil lolos.

Kemendikbud sendiri hanya memberikan kuota sebanyak 2.500 sekolah untuk masuk dalam program ini.

Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora)

Buleleng Made Astika mengatakan, sekolah-sekolah tersebut akan mendapat pendampingan langsung dari Kemendikbud.

Sehingga mutu hasil belajar akan mengalami peningkatan dalam kurun waktu tiga tahun. Selain itu kementerian juga akan memprioritaskan peningkatan kompetensi kepala sekolah dan guru.

“Nanti akan ada pendampingan intensif. Bukan hanya mutu dan kompetensi saja. Digitalisasi sekolah juga akan dibantu oleh kementerian. Termasuk mendapat tambahan anggaran untuk sarana pembelajaran, utamanya buku,” kata Astika kemarin.

Lebih lanjut Astika mengatakan, selain program sekolah penggerak, ada pula guru-guru yang berhasil lolos dalam program guru penggerak.

Sejumlah program ekstra kurikuler juga akan mendapat pendampingan dalam program organisasi penggerak.

“Visi dari kementerian itu kan bagaimana kedepan itu merdeka belajar. Nah program ini salah satu untuk mewujudkan visi itu juga. Kami yakin sekolah, guru, maupun organisasi itu akan menjadi katalis dalam program ini,” bebernya.

Sekadar diketahui, satuan pendidikan tingkat TK yang lolos program sekolah penggerak yakni TK Negeri Banjar Tegeha dan TK Pelita Kasih.

Untuk tingkat SD, ada 13 sekolah yang berhasil lolos. Yakni SDN 1 Banyuatis, SDN 3 Tigawasa, SDN 4 Tejakula, SDN 4 Bebetin, SDN 1 Baktiseraga, SDN Rangdu,

SDN 2 Sulanyah, SDN 4 Suwug, SDN 2 Tinga-Tinga, SDN 3 Les, SDN 1 Lokapaksa, SDN 4 Tamblang, dan SDN 3 Tinga-Tinga.

Khusus untuk tingkat SMP, ada 3 sekolah yang lolos. Yakni SMPN 4 Sukasada, SMPN 1 Seririt, dan SMPN 3 Singaraja.

Sedangkan untuk tingkat SMA, ada 4 sekolah yang berhasil. Yakni SMAN 1 Gerokgak, SMAN 1 Busungbiu, SMAN 3 Singaraja, dan SMA Candimas Pancasari. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/