31.1 C
Jakarta
30 April 2024, 10:45 AM WIB

Alami Pendangkalan Parah, Kali Mumbul Kembali Dikeruk

SINGARAJA – Kali Mumbul kembali dikeruk. Selama ini Kali Mumbul mengalami pendangkalan yang sangat parah.

Dampaknya wilayah yang dilintasi kali ini, kerap kebanjiran pada musim penghujan. Selain itu, warga juga sering terjangkit penyakit. Seperti diare hingga demam berdarah.

Pengerukan itu dilakukan secara swakelola melalui program padat karya tunai. Kelurahan-kelurahan yang dilintasi aliran Kali Mumbul, diminta mengalokasikan dana program normalisasi kali mumbul.

Kelurahan itu yakni Kelurahan Kaliuntu, Kampung Anyar, Kampung Kajanan, serta Kampung Bugis.

Camat Buleleng Gede Dody Sukma Oktiva Askara mengatakan, normalisasi Kali Mumbul sangat mendesak. Sebab ketinggian kali pada beberapa titik, tersisa kurang dari 50 cm.

Apabila tak segera ditangani, ia khawatir warga di sekitar bantaran sungai akan kebanjiran. “Makanya kami minta lurah-lurah yang wilayahnya

dilewati aliran Kali Mumbul mengalokasikan dana normalisasi. Itu kan bisa dilakukan secara swakelola,” katanya.

Selama ini pengerukan sedimentasi di Kali Mumbul cukup pelik. Karena endapan terlalu tebal, pengerukan sulit dilakukan.

Idealnya, pengerukan dilakukan menggunakan alat berat. Masalahnya, alat berat tak bisa masuk ke aliran kali. Sebab pemukiman sangat rapat dan padat.

Dengan pengerukan secara manual, Dody optimistis pendangkalan dapat ditangani. Hanya saja penanganan pendangkalan di Kali Mumbul harus dilakukan secara berkala.

“Kami targetkan dua minggu kedepan sudah ada progress penanganan pendangkalan. Targetnya seribu kubik sedimen bisa ditangani. Paling tidak, ini bisa mencegah air kali naik ke pemukiman,” ujarnya.

Asal tahu saja, kawasan Kali Mumbul menjadi salah satu kawasan kumuh di Kota Singaraja. Saat ini lumpur yang ada di saluran itu sangat tebal.

Akibatnya pada musim hujan, masyarakat setempat kerap diintai penyakit. Terutama demam berdarah. Kali Mumbul sendiri membelah empat kelurahan di Kecamatan Buleleng.

Masing-masing Kelurahan Kaliuntu, Kelurahan Kampung Kajanan, Kelurahan Kampung Anyar, dan Kelurahan Kampung Bugis. 

SINGARAJA – Kali Mumbul kembali dikeruk. Selama ini Kali Mumbul mengalami pendangkalan yang sangat parah.

Dampaknya wilayah yang dilintasi kali ini, kerap kebanjiran pada musim penghujan. Selain itu, warga juga sering terjangkit penyakit. Seperti diare hingga demam berdarah.

Pengerukan itu dilakukan secara swakelola melalui program padat karya tunai. Kelurahan-kelurahan yang dilintasi aliran Kali Mumbul, diminta mengalokasikan dana program normalisasi kali mumbul.

Kelurahan itu yakni Kelurahan Kaliuntu, Kampung Anyar, Kampung Kajanan, serta Kampung Bugis.

Camat Buleleng Gede Dody Sukma Oktiva Askara mengatakan, normalisasi Kali Mumbul sangat mendesak. Sebab ketinggian kali pada beberapa titik, tersisa kurang dari 50 cm.

Apabila tak segera ditangani, ia khawatir warga di sekitar bantaran sungai akan kebanjiran. “Makanya kami minta lurah-lurah yang wilayahnya

dilewati aliran Kali Mumbul mengalokasikan dana normalisasi. Itu kan bisa dilakukan secara swakelola,” katanya.

Selama ini pengerukan sedimentasi di Kali Mumbul cukup pelik. Karena endapan terlalu tebal, pengerukan sulit dilakukan.

Idealnya, pengerukan dilakukan menggunakan alat berat. Masalahnya, alat berat tak bisa masuk ke aliran kali. Sebab pemukiman sangat rapat dan padat.

Dengan pengerukan secara manual, Dody optimistis pendangkalan dapat ditangani. Hanya saja penanganan pendangkalan di Kali Mumbul harus dilakukan secara berkala.

“Kami targetkan dua minggu kedepan sudah ada progress penanganan pendangkalan. Targetnya seribu kubik sedimen bisa ditangani. Paling tidak, ini bisa mencegah air kali naik ke pemukiman,” ujarnya.

Asal tahu saja, kawasan Kali Mumbul menjadi salah satu kawasan kumuh di Kota Singaraja. Saat ini lumpur yang ada di saluran itu sangat tebal.

Akibatnya pada musim hujan, masyarakat setempat kerap diintai penyakit. Terutama demam berdarah. Kali Mumbul sendiri membelah empat kelurahan di Kecamatan Buleleng.

Masing-masing Kelurahan Kaliuntu, Kelurahan Kampung Kajanan, Kelurahan Kampung Anyar, dan Kelurahan Kampung Bugis. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/