TABANAN – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memasang puluhan alat untuk mengetahui tingkat getaran gempa bumi di Bali.
Tujuh di antaranya tersebar di sejumlah titik di Tabanan. Pemasangan alat bernama intensity meter di wilayah Tabanan, mengingat Gumi Lumbung Padi itu memiliki
nilai indeks risiko gempa bumi tertinggi di Bali berdasarkan indeks informasi dan risiko bencana Indonesia yang dirilis BNPB tahun 2013 lalu.
Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Tabanan, I Putu Trisna Widiatmika mengungkapkan, BMKG pusat dan provinsi Bali memasang tujuh alat tersebut sejak tanggal 29 November dan telah selesai dilakukan minggu ini.
“Fungsinya adalah untuk mendeteksi guncangan pada suatu peralatan tertentu akibat gempa, bukan untuk mengukur kekuatan gempa bumi,” tutur Trisna Widiatmika.
Alat intensity meter ini nantinya akan mengirimkan data hasil pengamatan ke BMKG melalui internet secara otomatis.
Tujuh lokasi pemasangan alat tersebut adalah di BPBD Tabanan, SMPN 2 Selemadeg Timur, Kantor Perbekel Desa Gadungan, Kantor Camat Marga, Kantor Desa Tua, Kantor Desa Bangli, dan Kantor Perbekel Lumbung.
Menurutnya, lokasi pemasangan ditentukan oleh BMKG sesuai dengan pertimbangan sebaran lokasi rentang satu alat dengan lainnya kurang lebih 50 kilometer.
Dalam rentang waktu tersebut dipilih instansi pemerintahan atau sekolah sebagai lokasi agar lebih mudah dipantau dan mempermudah proses pemeliharaan.
“Saat ini alatnya masih dalam pengawasan BMKG jadi apabila ada kerusakan akan dilaporkan ke BMKG,” terangnya.
Nantinya data hasil pengamatan tingkat guncangan dari alat ini akan dianalisa untuk dijadikan salah satu parameter untuk memonitor potensi dampak kerusakan yang disebabkan oleh gempa bumi.