28.4 C
Jakarta
30 April 2024, 5:32 AM WIB

Untuk Renovasi LLK Tabanan Dibutuhkan Rp65 Miliar

TABANAN – Kerusakan parah Gedung Loka Latihan Kerja (LKK) Tabanan di Meliling, Kerambitan sebetulnya sudah beberapa kali diusulkan untuk direnovasi. Hal itu diungkapkan Kepala UPTD LLK Tabanan I Nengah Sugiharta.

 

Sugiharta menyebut, pihaknya sudah beberapa kali mengusulkan perbaikan bangunan gedung LLK Tabanan. Baik itu kepada Pemprov Bali dan Pemkab Tabanan. Sayangnya tak pernah ada persetujuan.

 

Untuk estimasi biaya perbaikan banguan gedung LLK total Rp 65 miliar secara keseluruhan. Jika hanya untuk servis renovasi seperti bangunan atap dan servis tembok sebesar Rp 14 miliar.

 

“Saya rasa itu sudah cukup, kalau bisa pembangunan gedung dapat dilakukan secara bertahap menyesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah,” ungkapnya.

 

Dia melanjutkan bangunan LLK memang sudah puluhan tahun belum dilakukan perbaikan sejak tahun 1980, sekitar 40 tahun lebih. Padahal LLK ini sangat menunjang peluang masyarakat untuk bekerja. Lebih lagi mengurangi angka pengangguran di Tabanan.

 

“Kami berharap pemerintah daerah melakukan perbaikan. Mesti tidak secara total, namun bisa menggantikan atap bangunan gedung. Agar tidak ada bocor. Dan peserta pelatihan merasa nyaman mengikuti kursus,” harapnya.

 

Sugiharta menambahkan dalam situasi pandemi ini, peminat peserta pelatihan di LLK membludak. Akan tetapi pihaknya tidak bisa menerima semua pelamar, karena keterbatasan alat dan infrastruktur.

 

Pelatihan yang dibuka di LLK Tabanan di antaranya barista, elektronik, otomotif, tata rias, tata busana, bengkel dan lainnya. Dengan peserta latihan saat ini sebanyak 94 orang dan pelatihan dilakukan selama satu bulan.

 

“Dominan peserta masih memilih barista dan tata rias,” pungkasnya.

TABANAN – Kerusakan parah Gedung Loka Latihan Kerja (LKK) Tabanan di Meliling, Kerambitan sebetulnya sudah beberapa kali diusulkan untuk direnovasi. Hal itu diungkapkan Kepala UPTD LLK Tabanan I Nengah Sugiharta.

 

Sugiharta menyebut, pihaknya sudah beberapa kali mengusulkan perbaikan bangunan gedung LLK Tabanan. Baik itu kepada Pemprov Bali dan Pemkab Tabanan. Sayangnya tak pernah ada persetujuan.

 

Untuk estimasi biaya perbaikan banguan gedung LLK total Rp 65 miliar secara keseluruhan. Jika hanya untuk servis renovasi seperti bangunan atap dan servis tembok sebesar Rp 14 miliar.

 

“Saya rasa itu sudah cukup, kalau bisa pembangunan gedung dapat dilakukan secara bertahap menyesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah,” ungkapnya.

 

Dia melanjutkan bangunan LLK memang sudah puluhan tahun belum dilakukan perbaikan sejak tahun 1980, sekitar 40 tahun lebih. Padahal LLK ini sangat menunjang peluang masyarakat untuk bekerja. Lebih lagi mengurangi angka pengangguran di Tabanan.

 

“Kami berharap pemerintah daerah melakukan perbaikan. Mesti tidak secara total, namun bisa menggantikan atap bangunan gedung. Agar tidak ada bocor. Dan peserta pelatihan merasa nyaman mengikuti kursus,” harapnya.

 

Sugiharta menambahkan dalam situasi pandemi ini, peminat peserta pelatihan di LLK membludak. Akan tetapi pihaknya tidak bisa menerima semua pelamar, karena keterbatasan alat dan infrastruktur.

 

Pelatihan yang dibuka di LLK Tabanan di antaranya barista, elektronik, otomotif, tata rias, tata busana, bengkel dan lainnya. Dengan peserta latihan saat ini sebanyak 94 orang dan pelatihan dilakukan selama satu bulan.

 

“Dominan peserta masih memilih barista dan tata rias,” pungkasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/