29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 0:48 AM WIB

Astaga! Kakek 80 Tahun di Ubud Jatuh ke Jurang Sedalam 20 Meter

UBUD – I Wayan Daging, kakek berusia 80 tahun asal Banjar Ambengen, Desa Peliatan, Kecamatan Ubud, jatuh ke jurang sedalam 20 meter di belakang rumahnya, Sabtu pagi (10/4). Beruntung, ia selamat.

 

 

Menurut informasi yang dihimpun, sekitar pukul 06.30, Ni Nyoman Jati yang mebanten di palinggih rumahnya mendengar ada suara orang berteriak. Kebetulan, lokasi rumahnya dekat dengan jurang.

 

“Saksi mendengar orang berteriak memanggil Kadek Tama (putra korban, Red),” ujar sumber di desa setempat.

 

 

Mendengar teriakan itu, saksi langsung memanggil Kadek Tama yang tak lain adalah putra korban. Tama yang mendapat kabar tersebut, langsung membuka pintu kamar kakek.

 

Rupanya, kamar kakek kosong. Selanjutnya, kerabatnya berusaha mencari sumber suara teriakan ke bawah jurang.

 

Bersama sejumlah kerabat, saksi langsung menuruni jurang di belakang rumahnya. Saksi menemukan korban I Wayan Daging berada di dasar jurang.

 

Mendapati korban berada di dasar jurang, pihak keluarga menghubungi Polsek Ubud dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gianyar. Kasi Kedaruratan BPBD Gianyar, Gusti Dibya Presasta bersama sejumlah anggota Tim Reaksi Cepat (TRC) langsung menuju lokasi kejadian.

 

 

Saat proses evakuasi, jurang begitu terjal dan cukup dalam. Petugas pun turun menggunakan tali pengamanan. Selanjutnya, tubuh kakek yang masih selamat itu ditarik menggunakan tali. Sampai di atas tebing, kakek langsung dibawa ambulans.

 

“Pukul 08.23, korban dievakuasi oleh TRC BPBD Gianyar beserta PMI (Palang Merah Indonesia) Gianyar dan langsung di bawa ke RS Sanjiwani oleh armada PMI Gianyar,” pungkasnya.

UBUD – I Wayan Daging, kakek berusia 80 tahun asal Banjar Ambengen, Desa Peliatan, Kecamatan Ubud, jatuh ke jurang sedalam 20 meter di belakang rumahnya, Sabtu pagi (10/4). Beruntung, ia selamat.

 

 

Menurut informasi yang dihimpun, sekitar pukul 06.30, Ni Nyoman Jati yang mebanten di palinggih rumahnya mendengar ada suara orang berteriak. Kebetulan, lokasi rumahnya dekat dengan jurang.

 

“Saksi mendengar orang berteriak memanggil Kadek Tama (putra korban, Red),” ujar sumber di desa setempat.

 

 

Mendengar teriakan itu, saksi langsung memanggil Kadek Tama yang tak lain adalah putra korban. Tama yang mendapat kabar tersebut, langsung membuka pintu kamar kakek.

 

Rupanya, kamar kakek kosong. Selanjutnya, kerabatnya berusaha mencari sumber suara teriakan ke bawah jurang.

 

Bersama sejumlah kerabat, saksi langsung menuruni jurang di belakang rumahnya. Saksi menemukan korban I Wayan Daging berada di dasar jurang.

 

Mendapati korban berada di dasar jurang, pihak keluarga menghubungi Polsek Ubud dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gianyar. Kasi Kedaruratan BPBD Gianyar, Gusti Dibya Presasta bersama sejumlah anggota Tim Reaksi Cepat (TRC) langsung menuju lokasi kejadian.

 

 

Saat proses evakuasi, jurang begitu terjal dan cukup dalam. Petugas pun turun menggunakan tali pengamanan. Selanjutnya, tubuh kakek yang masih selamat itu ditarik menggunakan tali. Sampai di atas tebing, kakek langsung dibawa ambulans.

 

“Pukul 08.23, korban dievakuasi oleh TRC BPBD Gianyar beserta PMI (Palang Merah Indonesia) Gianyar dan langsung di bawa ke RS Sanjiwani oleh armada PMI Gianyar,” pungkasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/