NEGARA-Kedatangan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, mengunjungi Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Pengambengan, kali ketiga Rabu (10/10) langsung disambut para nelayan setempat.
Bahkan, saat kunjungan, Menteri Susi langsung ditodong nelayan untuk segera menyelesaikan sejumlah persoalan.
Diantaranya, solar yang sulit saat musim ikan, harga ikan hasil tangkapan yang murah dan zona penangkapan yang diserobot nelayan dari luar Bali.
Susi yang datang didampingi sejumlah pejabat kementerian kelautan dan perikanan, bupati dan wakil bupati Jembrana beserta pejabat di Jembrana, sempat melihat nelayan yang menurunkan ikan dan penimbangan hasil tangkapan.
Selama hampir satu jam di areal PPN Pengambengan, nelayan mengadukan masalah stok solar yang sedikit, terutama saat musim ikan seperti sekarang ini.
Disamping itu, harga ikan saat musim anjlok, seperti tongkol Rp 9 ribu perkilogram.
Keluhan lain dari nelayan mengenai zona penangkapan ikan.
Dikatakan nelayan, banyak nelayan dari luar Bali yang menangkap ikan di perairan Bali, sehingga banyak nelayan dari Bali harus bersaing berebut lahan penangkapan ikan.
Kondisi itu, membuat nelayan tidak jarang harus bersitegang dengan nelayan luar Bali.
Menurut menteri yang hanya lulusan SMP ini, peraturan zona penangkapan ikan dari 0 sampai 12 mil merupakan wilayah nelayan Provinsi Bali.
Jadi, tidak boleh ada nelayan dari provinsi lain yang menangkap ikan di dalam zona tersebut. Kalau ada nelayan dari luar provinsi Bali dibawah 12 mil diusir dari zona.
“Kalau ada usir saja,” kata Susi disambut tepuk tangan para nelayan.
Susi sempat meminta perwakilan nelayan untuk menyampaikan keluhan pada Menteri ESDM, Menteri BUMN, Kapolri dan Kepala staf Angkatan Laut, agar membantu persoalan nelayan tersebut.
“Saya akan coba selesaikan persoalan ini, utamanya solar,” kata Susi pada nelayan.
Menurut Susi, melihat tangkapan ikan yang melimpah, menilai sebuah potret realita kehidupan nelayan.
Dengan pembasmian illegal fishing nelayan sekarang sudah merasakan hasilnya. Susi berharap semua terjadi di pelabuhan lain di Indonesia.
Namun masih ada kendala yang dihadapi nelayan, terutama solar yang terbatas saat musim ikan.
“Solar susah, padahal panen ikan terbatas. Saya akan rapat konsolidasi meminta kecukupan solar pada musim ikan,” ungkapnya.