32.7 C
Jakarta
22 November 2024, 15:17 PM WIB

Erupsi Efusif, Abu Vulkanik Berembus Hingga Tembok Picu Perih di Mata

TEJAKULA – Letusan efusif Gunung Agung yang terjadi Sabtu (9/12) pagi membawa abu hingga ke wilayah Desa Tembok, Kecamatan Tejakula.

Abu mulai berembus di sekitar Desa Tembok sekitar pukul 11 siang. Embusan abu vulkanik itu diketahui warga, setelah beberapa warga mengeluh merasakan perih pada mata.

Selain itu beberapa pengendara sepeda motor yang datang dari arah barat, pakaiannya juga dipenuhi dengan bercak-bercak abu vulkanik.

Demikian halnya dengan sepeda motor yang terparkir di ruang terbuka, abu menempel pada bagian sadel.

Para relawan langsung mengimbau warga dan pengungsi agar mengenakan masker. Terutama bagi anak-anak dan lansia. Syukurnya hujan abu tak berlangsung lama, hanya sekitar satu jam saja.

“Begitu hujan abu, langsung kami imbau warga agar menggunakan masker dan alat pelindung diri lainnya. Bak-bak penampungan air juga sudah kami minta tutup.

Di desa kami ini kan banyak ada bak penampungan air hujan. Jadi biar tidak tercemar nanti,” kata Koordinator Relawan Desa Tembok, Dewa Willy Asmawan.

Meski hanya terjadi selama sejam, warga dan pengungsi tetap diimbau waspada. Terlebih prediksi embusan angin mengarah ke barat laut, atau ke arah Buleleng.

Dampaknya abu vulkanik bisa berhembus wilayah BUleleng sewaktu-waktu. “Sejauh ini hanya hujan abu itu saja. Pasir atau material lain itu nggak ada,” imbuhnya. 

TEJAKULA – Letusan efusif Gunung Agung yang terjadi Sabtu (9/12) pagi membawa abu hingga ke wilayah Desa Tembok, Kecamatan Tejakula.

Abu mulai berembus di sekitar Desa Tembok sekitar pukul 11 siang. Embusan abu vulkanik itu diketahui warga, setelah beberapa warga mengeluh merasakan perih pada mata.

Selain itu beberapa pengendara sepeda motor yang datang dari arah barat, pakaiannya juga dipenuhi dengan bercak-bercak abu vulkanik.

Demikian halnya dengan sepeda motor yang terparkir di ruang terbuka, abu menempel pada bagian sadel.

Para relawan langsung mengimbau warga dan pengungsi agar mengenakan masker. Terutama bagi anak-anak dan lansia. Syukurnya hujan abu tak berlangsung lama, hanya sekitar satu jam saja.

“Begitu hujan abu, langsung kami imbau warga agar menggunakan masker dan alat pelindung diri lainnya. Bak-bak penampungan air juga sudah kami minta tutup.

Di desa kami ini kan banyak ada bak penampungan air hujan. Jadi biar tidak tercemar nanti,” kata Koordinator Relawan Desa Tembok, Dewa Willy Asmawan.

Meski hanya terjadi selama sejam, warga dan pengungsi tetap diimbau waspada. Terlebih prediksi embusan angin mengarah ke barat laut, atau ke arah Buleleng.

Dampaknya abu vulkanik bisa berhembus wilayah BUleleng sewaktu-waktu. “Sejauh ini hanya hujan abu itu saja. Pasir atau material lain itu nggak ada,” imbuhnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/