SANGSIT – Kapal patroli milik Satuan Polisi Perairan Polres Buleleng diduga karam di sekitar Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Sangsit.
Kapal tersebut diduga karam setelah terhempas banjir dari Tukad Sangsit. Hingga kemarin (10/3) tim gabungan masih melakukan penyisiran di sekitar PPI Sangsit mencari keberadaan kapal tersebut.
Total ada dua unit kapal yang karam. Satu unit di antaranya ditemukan sekitar 30 meter dari bibir pantai, tepatnya di sebelah timur dermaga PPI Sangsit.
Sementara satu unit lainnya belum diketahui keberadaannya. Kemarin Polair Buleleng mengerahkan para personil melakukan penyisiran di sekitar PPI Sangsit.
Polisi juga menggandeng sejumlah komunitas penyelam di Singaraja. Seperti True Scuba, NMS Bali, dan Pokmaswas Penimbangan Lestari.
Warga setempat menyebutkan, kapal milik Satuan Polair Buleleng tadinya diparkir di muara Tukad Sangsit. Tadinya ada empat unit kapal yang diparkir di sana.
Tiga unit kapal diantaranya milik polisi, sementara satu unit lainnya milik perusahaan udang yang sempat beroperasi di Desa Sangsit.
Saat hari Nyepi, Kamis (7/3) lalu, dua unit kapal milik polisi disebut terseret arus. Lambung kapal kemudian bocor setelah dihempas gelondongan kayu yang ikut hanyut.
Akibatnya kapal karam di sekitar muara Tukad Sangsit. Namun belum jelas diketahui di sebelah mana posisinya.
“Baru satu yang ketemu. Yang di sebelah utara warung ikan bakar itu. Satu lagi belum ketemu. Kalau tidak salah kapal yang pakai mesin 40 PK itu yang hanyut,” kata warga yang menolak namanya dimediakan.
Perbekel Sangsit Putu Arya Suyasa juga mengakui ada kapal yang tenggelam di perairan Desa Sangsit. “Iya ada yang tenggelam di Sangsit. Kejadiannya pas saat Nyepi.
Saya belum tahu pasti kejadiannya seperti apa. Sebab itu kejadiannya kan saat Nyepi. Pas sedang hujan lebat-lebatnya itu,” kata Suyasa.
Sementara itu Kasat Polair Polres Buleleng AKP Putu Aryana yang dikonfirmasi terpisah mengatakan pihaknya masih melakukan pencarian terhadap kapal yang diduga karam itu.
Pihaknya melibatkan para penyelam agar pencarian lebih maksimal. Terlebih perairan Sangsit berupa palung, sehingga dibutuhkan penyelam untuk memaksimalkan proses pencarian.
“Kami sudah sampai di kedalaman 25 meter, tapi (kapal satu lagi) belum ketemu. Hari ini kami masih mencari di sekitar Sangsit saja. Besok mungkin sampai di sekitar Giri Emas,” kata Aryana.