33.4 C
Jakarta
22 November 2024, 12:48 PM WIB

Satwa Hyena Bali Safari Park Kritis, Terpaksa Diberi Susu Formula

GIANYAR – Bali kembali memiliki keluarga baru. Yakni satwa berupa Hyena yang di rawat di Bali Safari Park. Sayangnya, satwa dalam keadaan kritis, sehingga harus diberi susu formula.

Ya, dalam kurun waktu dua tahun, empat ekor Hyena belang ada di Bali Safari Park. Keempat Hyena yang terdiri dari dua betina bernama Manama dan Adiiya, serta dua jantan bernama Hamad dan Riffa menjadi idola pengunjung Bali Safari Park.

Pada bulan April lalu, kembali hadir dua bayi Hyena jantan yang lahir dengan sehat di Bali Safari Park, dari pasangan indukan Adiiya dan pejantan Hamad.

Kedua bayi jantan ini diberikan nama A’ali dan Amman oleh tim satwa Bali Safari. Menurut drh. Yohana Kusumaningtyas, dokter hewan senior Bali Safari, dua bayi Hyena yang masih berusia 1 bulan ini, kini dirawat secara intensif oleh tim dokter.

Pasalnya, setelah 6 hari lahir, ASI ibu Adiiya tidak mencukupi kebutuhan anakannya. “Karena itu, sebagai gantinya, bayi-bayi Hyena mendapat susu formula setiap 4 jam.

Dosis susu formula kemudian disesuaikan dengan pertumbuhan dan hasil timbangan berat badan harian. Setelah 2 minggu sejak lahir, mata baby sudah terbuka.

Seminggu kemudian, giginya mulai tumbuh dan dia belajar berjalan. Baru setelah dia menginjak usia 1 bulan diperkenalkan dengan makanan pendamping dengan susu,” ujar drh. Yohana Kusumaningtyas.

Kelahiran bayi-bayi Hyena di Bali Safari merupakan kebanggaan tersendiri bagi Bali Safari Park. Terlebih, pada akhir tahun 2020 tepatnya di bulan Oktober, bayi Hyena betina telah lahir dengan sehat di Bali Safari Park.

Istimewanya, aktris Indonesia Jessica Iskandar, memberikan nama “Mooi” pada bayi Hyena tersebut. Kata Mooi diambil dari bahasa Belanda yang artinya cantik.

“Mooi” lahir dari pasangan indukan Manama dan pejantan Riffa. Menurut Asisten Kurator Bali Safari Park, Nyoman Suartawan,

kelahiran baby Hyena merupakan hasil kerja keras semua pihak di Bali Safari, termasuk para penjaga satwa yang konsisten menerapkan prinsip-prinsip konservasi satwa yang baik.

“Saya berharap akan lebih banyak lagi konservasi satwa di Bali Safari, baik endemik Indonesia maupun dari luar negeri,” tuturnya.

Keberhasilan konservasi Hyena tentunya juga terwujud berkat dukungan dari seluruh lapisan masyarakat yang tidak pernah lelah dalam mendukung kegiatan konservasi satwa di Bali Safari, dengan berkunjung ke Bali Safari Park.

Harapannya baby-baby Hyena tetap sehat dan terus tumbuh dengan baik, sehingga bisa segera bertemu dengan pengunjung Bali Safari Park.

“Lahirnya baby hyena ini merupakan salah satu keberhasilan konservasi kami, dan tentunya kami sangat bangga dengan ini,”ujar Jennifer Suryadi, General Manager Bali Safari.

“Selain itu mudah-mudahan pengunjung bisa segera bertemu dengan bayi-bayi lucu yang menggemaskan ini.

Pengunjung juga tidak perlu khawatir saat ke sini, karena kami selalu mematuhi dan menjaga Protokol Kesehatan.

Pengunjung yg baru sampai di Bali Safari akan dicek suhu tubuhnya kemudian diberikan handsanitizer. Selain itu tempat-tempat cuci tangan dan handsanitizer telah kami sediakan di setiap sudut area.

Dan, tidak lupa team operasional kami yang menyebar di seluruh area senantiasa mengimbau agar pengunjung selalu menggunakan maskernya,” imbuhnya. 

GIANYAR – Bali kembali memiliki keluarga baru. Yakni satwa berupa Hyena yang di rawat di Bali Safari Park. Sayangnya, satwa dalam keadaan kritis, sehingga harus diberi susu formula.

Ya, dalam kurun waktu dua tahun, empat ekor Hyena belang ada di Bali Safari Park. Keempat Hyena yang terdiri dari dua betina bernama Manama dan Adiiya, serta dua jantan bernama Hamad dan Riffa menjadi idola pengunjung Bali Safari Park.

Pada bulan April lalu, kembali hadir dua bayi Hyena jantan yang lahir dengan sehat di Bali Safari Park, dari pasangan indukan Adiiya dan pejantan Hamad.

Kedua bayi jantan ini diberikan nama A’ali dan Amman oleh tim satwa Bali Safari. Menurut drh. Yohana Kusumaningtyas, dokter hewan senior Bali Safari, dua bayi Hyena yang masih berusia 1 bulan ini, kini dirawat secara intensif oleh tim dokter.

Pasalnya, setelah 6 hari lahir, ASI ibu Adiiya tidak mencukupi kebutuhan anakannya. “Karena itu, sebagai gantinya, bayi-bayi Hyena mendapat susu formula setiap 4 jam.

Dosis susu formula kemudian disesuaikan dengan pertumbuhan dan hasil timbangan berat badan harian. Setelah 2 minggu sejak lahir, mata baby sudah terbuka.

Seminggu kemudian, giginya mulai tumbuh dan dia belajar berjalan. Baru setelah dia menginjak usia 1 bulan diperkenalkan dengan makanan pendamping dengan susu,” ujar drh. Yohana Kusumaningtyas.

Kelahiran bayi-bayi Hyena di Bali Safari merupakan kebanggaan tersendiri bagi Bali Safari Park. Terlebih, pada akhir tahun 2020 tepatnya di bulan Oktober, bayi Hyena betina telah lahir dengan sehat di Bali Safari Park.

Istimewanya, aktris Indonesia Jessica Iskandar, memberikan nama “Mooi” pada bayi Hyena tersebut. Kata Mooi diambil dari bahasa Belanda yang artinya cantik.

“Mooi” lahir dari pasangan indukan Manama dan pejantan Riffa. Menurut Asisten Kurator Bali Safari Park, Nyoman Suartawan,

kelahiran baby Hyena merupakan hasil kerja keras semua pihak di Bali Safari, termasuk para penjaga satwa yang konsisten menerapkan prinsip-prinsip konservasi satwa yang baik.

“Saya berharap akan lebih banyak lagi konservasi satwa di Bali Safari, baik endemik Indonesia maupun dari luar negeri,” tuturnya.

Keberhasilan konservasi Hyena tentunya juga terwujud berkat dukungan dari seluruh lapisan masyarakat yang tidak pernah lelah dalam mendukung kegiatan konservasi satwa di Bali Safari, dengan berkunjung ke Bali Safari Park.

Harapannya baby-baby Hyena tetap sehat dan terus tumbuh dengan baik, sehingga bisa segera bertemu dengan pengunjung Bali Safari Park.

“Lahirnya baby hyena ini merupakan salah satu keberhasilan konservasi kami, dan tentunya kami sangat bangga dengan ini,”ujar Jennifer Suryadi, General Manager Bali Safari.

“Selain itu mudah-mudahan pengunjung bisa segera bertemu dengan bayi-bayi lucu yang menggemaskan ini.

Pengunjung juga tidak perlu khawatir saat ke sini, karena kami selalu mematuhi dan menjaga Protokol Kesehatan.

Pengunjung yg baru sampai di Bali Safari akan dicek suhu tubuhnya kemudian diberikan handsanitizer. Selain itu tempat-tempat cuci tangan dan handsanitizer telah kami sediakan di setiap sudut area.

Dan, tidak lupa team operasional kami yang menyebar di seluruh area senantiasa mengimbau agar pengunjung selalu menggunakan maskernya,” imbuhnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/