30.8 C
Jakarta
12 September 2024, 12:16 PM WIB

Dipicu Klaster Perusahaan Finance, Buleleng Merosot ke Zona Oranye

SINGARAJA – Posisi Kabupaten Buleleng kini merosot ke zona oranye dalam peta risiko yang dirilis Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Salah satu pemicunya ialah kemunculan klaster baru pada salah satu perusahaan pembiayaan alias finance yang ada di Kota Singaraja.

Selain  itu kasus meninggal dunia juga menjadi salah satu indikator yang diperhitungkan. Pada pekan ini saja, tercatat ada 3 orang pasien terkonfirmasi positif covid-19 yang dinyatakan meninggal dunia.

Sebanyak 2 orang pasien meninggal pada Rabu (9/12) malam, sementara seorang lainnya meninggal pada Kamis (10/12) pagi.

Kasus meninggal pertama ialah seorang pria berusia 53 tahun asal Kecamatan Buleleng. Pasien dirawat di RS Kertha Usada sejak Sabtu (5/12) lalu dengan keluhan sesak nafas, batuk berdahak, dan demam.

Pasien juga sempat mengeluhkan mual dan nyeri tenggorokan. Tidak ada catatan penyakit penyerta yang ditemukan pada pasien.

Sementara kasus meninggal kedua merupakan pria berusia 67 tahun asal Kecamatan Buleleng. Pasien dirawat di RS Kertha Usada sejak Senin (7/12) petang.

Pasien mengeluhkan kondisi sesak nafas dan demam tinggi. Dari keterangan keluarga, pasien disebut tidak memiliki riwayat penyakit.

Sedangkan kasus meninggal ketiga merupakan wanita berusia 69 tahun asal Kecamatan Buleleng. Pasien dirawat di RS Kertha Usada sejak Jumat (4/12).

Pasien mengeluhkan demam, mual, muntah tiap kali makan, lemas, sesak nafas, bahkan sempat terjadi pendarahan. Pasien tercatat memiliki riwayat penyakit jantung.

Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng Gede Suyasa mengatakan, kasus meninggal yang terjadi pekan ini menjadi perhatian serius. Sebab selama ini kasus sudah mulai landai.

“Apalagi sekarang mulai musim penghujan. Biasanya akan muncul penyakit lain seperti demam berdarah dan diare. Ini juga harus diperhatikan, biar tidak bertambah fatal,” kata Suyasa.

Lebih lanjut Suyasa mengatakan,  sejak Rabu (10/12) Buleleng masuk dalam zona oranye. Salah satu pemicunya ialah klaster finance. Sepekan belakangan juga muncul beberapa klaster keluarga.

“Ini yang membuat zona kita kembali ke oranye. Kami minta masyarakat tetap menjalankan protocol kesehatan.

Edukasi juga terus kami lakukan, biar pemahaman masyarakat nggak kendor lagi. Kami terus pantau, supaya kasus penularan bisa turun,” tandas Suyasa.

Sekadar diketahui, hingga kemarin kasus terkonfirmasi positif covid-19 di Kabupaten Buleleng secara kumulatif menyentuh angka 1.201 kasus.

Dari seribuan kasus itu, sebanyak 1.091 orang telah dinyatakan sembuh dan 61 orang lainnya meninggal dunia.

Kini masih ada 57 orang yang masih menjalani perawatan. Sebanyak 41 orang diantaranya menjalani karantina pada fasilitas yang disiapkan Pemprov Bali di Denpasar, sementara 16 orang lainnya dirawat di Buleleng. 

SINGARAJA – Posisi Kabupaten Buleleng kini merosot ke zona oranye dalam peta risiko yang dirilis Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Salah satu pemicunya ialah kemunculan klaster baru pada salah satu perusahaan pembiayaan alias finance yang ada di Kota Singaraja.

Selain  itu kasus meninggal dunia juga menjadi salah satu indikator yang diperhitungkan. Pada pekan ini saja, tercatat ada 3 orang pasien terkonfirmasi positif covid-19 yang dinyatakan meninggal dunia.

Sebanyak 2 orang pasien meninggal pada Rabu (9/12) malam, sementara seorang lainnya meninggal pada Kamis (10/12) pagi.

Kasus meninggal pertama ialah seorang pria berusia 53 tahun asal Kecamatan Buleleng. Pasien dirawat di RS Kertha Usada sejak Sabtu (5/12) lalu dengan keluhan sesak nafas, batuk berdahak, dan demam.

Pasien juga sempat mengeluhkan mual dan nyeri tenggorokan. Tidak ada catatan penyakit penyerta yang ditemukan pada pasien.

Sementara kasus meninggal kedua merupakan pria berusia 67 tahun asal Kecamatan Buleleng. Pasien dirawat di RS Kertha Usada sejak Senin (7/12) petang.

Pasien mengeluhkan kondisi sesak nafas dan demam tinggi. Dari keterangan keluarga, pasien disebut tidak memiliki riwayat penyakit.

Sedangkan kasus meninggal ketiga merupakan wanita berusia 69 tahun asal Kecamatan Buleleng. Pasien dirawat di RS Kertha Usada sejak Jumat (4/12).

Pasien mengeluhkan demam, mual, muntah tiap kali makan, lemas, sesak nafas, bahkan sempat terjadi pendarahan. Pasien tercatat memiliki riwayat penyakit jantung.

Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng Gede Suyasa mengatakan, kasus meninggal yang terjadi pekan ini menjadi perhatian serius. Sebab selama ini kasus sudah mulai landai.

“Apalagi sekarang mulai musim penghujan. Biasanya akan muncul penyakit lain seperti demam berdarah dan diare. Ini juga harus diperhatikan, biar tidak bertambah fatal,” kata Suyasa.

Lebih lanjut Suyasa mengatakan,  sejak Rabu (10/12) Buleleng masuk dalam zona oranye. Salah satu pemicunya ialah klaster finance. Sepekan belakangan juga muncul beberapa klaster keluarga.

“Ini yang membuat zona kita kembali ke oranye. Kami minta masyarakat tetap menjalankan protocol kesehatan.

Edukasi juga terus kami lakukan, biar pemahaman masyarakat nggak kendor lagi. Kami terus pantau, supaya kasus penularan bisa turun,” tandas Suyasa.

Sekadar diketahui, hingga kemarin kasus terkonfirmasi positif covid-19 di Kabupaten Buleleng secara kumulatif menyentuh angka 1.201 kasus.

Dari seribuan kasus itu, sebanyak 1.091 orang telah dinyatakan sembuh dan 61 orang lainnya meninggal dunia.

Kini masih ada 57 orang yang masih menjalani perawatan. Sebanyak 41 orang diantaranya menjalani karantina pada fasilitas yang disiapkan Pemprov Bali di Denpasar, sementara 16 orang lainnya dirawat di Buleleng. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/