25.2 C
Jakarta
12 April 2024, 7:30 AM WIB

Adu Jangkrik, Pelajar SMAN 1 Blahbatuh Tewas Mengenaskan

GIANYAR – Dua sepeda motor Honda Scoopy terlibat adu jangkrik di Jalan Udayana sebelah barat Puri Agung Blahbatuh, Rabu (10/1) pukul 13.30.

Seorang pengendara yang juga siswa SMAN 1 Blahbatuh, I Dewa Gede Yuda Meranggi, 16, tewas meregang nyawa bersimbah darah.

Kasatlantas Polres Gianyar AKP Eka Putra Astawa menyebut kecelakaan itu sebagai kesalahan pengemudi. “Ini karena faktor human error,” ujar AKP Eka Astawa kemarin (11/1).

Kepolisian langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Menurutnya, insiden bermula ketika Dewa Yuda Meranggi,

warga Lingkungan Candi Baru Gianyar itu mengendarai motor Honda DK 7966 LQ membonceng temannya datang dari selatan menuju utara.

Sedangkan Ngurah Widyatmika, 21, mahasiswa asal Dusun Dalang, Selemadeg, Tabanan, datang dari utara ke selatan.

Tiba di TKP, Yudamarta Meranggi hendak mendahului kendaraan yang ada didepannya dengan mengambil haluan ke kanan.

Namun diduga karena terlalu ke kanan, tabrakan tak bisa dihindari oleh sepeda motor yang datang dari arah utara.

Yuda Meranggi mengalami luka pendaharan serius pada hidung yang menyebabkan nyawanya tak terselamatkan.

Korban Yuda Meranggi dinyatakan meninggal dunia saat dilarikan ke RS Sanjiwani Gianyar. Sementara teman korban, Kadek Krisna yang dibonceng hanya mengalami luka lecet pada lutut kaki kanan.

Sedangkan pengendara yang diajak adu jangkrik, Ngurah Widyatmika hanya mengalami luka lecet pada siku kiri. “Korban terlalu mengambil haluan kanan,” jelasnya.

Untuk memastikan kronologis yang sebenarnya, pihak kepolisian tengah meminta keterangan dari sejumlah saksi termasuk teman yang dibonceng.

“Setelah kejadian, masih minim informasi yang kami dapatkan. Sebab secara psikologis, teman yang dibonceng dan pihak keluarga masih shock berat. Siang ini anggota akan ambil keterangan dari yang dibonceng dan yang dilawan,” terangnya.

Pihaknya pun sudah melakukan olah TKP dan melakukan kajian. “Dilihat dari bekas laka, dari posisi dia benturan ada di jalur lawan. Bukan di posisi korban. Jadi simpulan sementara ini terjadi karena human error,” tegasnya.

GIANYAR – Dua sepeda motor Honda Scoopy terlibat adu jangkrik di Jalan Udayana sebelah barat Puri Agung Blahbatuh, Rabu (10/1) pukul 13.30.

Seorang pengendara yang juga siswa SMAN 1 Blahbatuh, I Dewa Gede Yuda Meranggi, 16, tewas meregang nyawa bersimbah darah.

Kasatlantas Polres Gianyar AKP Eka Putra Astawa menyebut kecelakaan itu sebagai kesalahan pengemudi. “Ini karena faktor human error,” ujar AKP Eka Astawa kemarin (11/1).

Kepolisian langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Menurutnya, insiden bermula ketika Dewa Yuda Meranggi,

warga Lingkungan Candi Baru Gianyar itu mengendarai motor Honda DK 7966 LQ membonceng temannya datang dari selatan menuju utara.

Sedangkan Ngurah Widyatmika, 21, mahasiswa asal Dusun Dalang, Selemadeg, Tabanan, datang dari utara ke selatan.

Tiba di TKP, Yudamarta Meranggi hendak mendahului kendaraan yang ada didepannya dengan mengambil haluan ke kanan.

Namun diduga karena terlalu ke kanan, tabrakan tak bisa dihindari oleh sepeda motor yang datang dari arah utara.

Yuda Meranggi mengalami luka pendaharan serius pada hidung yang menyebabkan nyawanya tak terselamatkan.

Korban Yuda Meranggi dinyatakan meninggal dunia saat dilarikan ke RS Sanjiwani Gianyar. Sementara teman korban, Kadek Krisna yang dibonceng hanya mengalami luka lecet pada lutut kaki kanan.

Sedangkan pengendara yang diajak adu jangkrik, Ngurah Widyatmika hanya mengalami luka lecet pada siku kiri. “Korban terlalu mengambil haluan kanan,” jelasnya.

Untuk memastikan kronologis yang sebenarnya, pihak kepolisian tengah meminta keterangan dari sejumlah saksi termasuk teman yang dibonceng.

“Setelah kejadian, masih minim informasi yang kami dapatkan. Sebab secara psikologis, teman yang dibonceng dan pihak keluarga masih shock berat. Siang ini anggota akan ambil keterangan dari yang dibonceng dan yang dilawan,” terangnya.

Pihaknya pun sudah melakukan olah TKP dan melakukan kajian. “Dilihat dari bekas laka, dari posisi dia benturan ada di jalur lawan. Bukan di posisi korban. Jadi simpulan sementara ini terjadi karena human error,” tegasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/