28.4 C
Jakarta
30 April 2024, 4:20 AM WIB

BPBD Buleleng Pulangkan Pengungsi Gunung Agung Secara Bertahap

TEJAKULA – Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng, Made Subur menyatakan seluruh pengungsi yang berasal dari luar radius bahaya 4 kilometer dari kaldera Gunung Agung, akan dipulangkan.

Proses pemulangan akan dilakukan secara bertahap, karena keterbatasan angkutan yang dimilik Pemkab Buleleng.

“Kami sudah siapkan kendaraan dari Dinas Lingkungan Hidup, BPBD, dan Basarnas. Perkiraan kami perlu waktu lima untuk mengangkut semua.

Karena barang-barang mereka ini banyak setelah mengungsi selama lima bulan. Tapi bisa jadi lebih awal, karena ada yang memilih pulang dengan angkutan sendiri,” kata Subur saat ditemui di kamp pengungsian Desa Les.

Sementara untuk hewan ternak, menurut Subur, akan difasilitasi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Bali.

“Angkutan ternak akan menyusul. Kami sudah koordinasi dengan BPBD Bali. Khusus ternak, nanti akan ditangani Dinas Peternakan Bali,” imbuhnya.

Meski sebagian besar pengungsi sudah boleh pulang, diprediksi masih ada sekitar 200 orang pengungsi yang akan tetap bertahan di Buleleng.

Ratusan pengungsi ini berasal dari Desa Ban. Rumah mereka disebut berjarak sekitar tiga kilometer dari kaldera Gunung Agung.

Khusus untuk pengungsi-pengungsi itu, pemerintah berjanji akan tetap melayani para pengungsi, utamanya dari segi pemenuhan logistik. 

TEJAKULA – Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng, Made Subur menyatakan seluruh pengungsi yang berasal dari luar radius bahaya 4 kilometer dari kaldera Gunung Agung, akan dipulangkan.

Proses pemulangan akan dilakukan secara bertahap, karena keterbatasan angkutan yang dimilik Pemkab Buleleng.

“Kami sudah siapkan kendaraan dari Dinas Lingkungan Hidup, BPBD, dan Basarnas. Perkiraan kami perlu waktu lima untuk mengangkut semua.

Karena barang-barang mereka ini banyak setelah mengungsi selama lima bulan. Tapi bisa jadi lebih awal, karena ada yang memilih pulang dengan angkutan sendiri,” kata Subur saat ditemui di kamp pengungsian Desa Les.

Sementara untuk hewan ternak, menurut Subur, akan difasilitasi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Bali.

“Angkutan ternak akan menyusul. Kami sudah koordinasi dengan BPBD Bali. Khusus ternak, nanti akan ditangani Dinas Peternakan Bali,” imbuhnya.

Meski sebagian besar pengungsi sudah boleh pulang, diprediksi masih ada sekitar 200 orang pengungsi yang akan tetap bertahan di Buleleng.

Ratusan pengungsi ini berasal dari Desa Ban. Rumah mereka disebut berjarak sekitar tiga kilometer dari kaldera Gunung Agung.

Khusus untuk pengungsi-pengungsi itu, pemerintah berjanji akan tetap melayani para pengungsi, utamanya dari segi pemenuhan logistik. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/