29.3 C
Jakarta
22 November 2024, 9:16 AM WIB

Dimakan Usia dan Rentan Runtuh, Jembatan Poros Tengah Bakal Diganti

PEMARON – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Buleleng, berjanji akan mengganti jembatan di Jalur Poros Tengah, Desa Pemaron.

Kondisi jembatan saat ini disebut sangat tua dan sangat berbahaya. Apalagi jalur ini, sejak dua tahun terakhir semakin sering dilintasi kendaraan.

Jembatan itu menjadi pembatas antara Desa Pemaron dengan Desa Panji Anom. Jembatan disebut sudah ada sejak tahun 1985 silam. Karena usia yang relatif uzur, dipastikan konstruksinya juga uzur.

Di sisi utara dan selatan jembatan, tidak ada besi pegangan untuk pejalan kaki. Hanya ada beberapa bilah besi tipis yang menjadi pembatas antara aspal dengan sungai. Ironisnya, besi-besi itu juga sudah makin tipis.

Konstruksi jembatan juga disebut sudah semakin goyah. Aspal jembatan sudah beberapa kali mengelupas hingga harus dilakukan tambal sulam.

Bahkan bagian tengah jembatan sempat berlubang, sehingga membayakan pengendara sepeda motor.

Kepala Dinas PUPR Buleleng, Ketut Suparta Wijaya mengatakan, pemerintah sudah menyiapkan alokasi anggaran untuk penggantian jembatan tersebut.

Rencananya jembatan akan diganti tahun ini juga dengan anggaran mencapai Rp 1,4 miliar. “Tahun ini kami ganti. Kalau tidak salah namanya Jembatan Tukad Batu Pulu.

Pertimbangannya, karena jembatan itu sudah tua sekali. Itu juga ada di jalan alternatif yang sekarang padat kendaraan,” kata Suparta.

Suparta menjelaskan, saat ini jembatan diketahui memiliki dimensi panjang 12 meter dengan lebar empat meter. Karena lebarnya yang minim, mobil tidak bisa berpapasan di jembatan ini.

Nantinya saat dilakukan penggantian, jembatan akan dibuat lebih lebar hingga mobil bisa berpapasan.

Sedangkan konstruksinya akan dibuat dengan struktur beton bertulang. Menggantikan konstruksi lantai papan yang selama ini digunakan pada jembatan tersebut.

PEMARON – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Buleleng, berjanji akan mengganti jembatan di Jalur Poros Tengah, Desa Pemaron.

Kondisi jembatan saat ini disebut sangat tua dan sangat berbahaya. Apalagi jalur ini, sejak dua tahun terakhir semakin sering dilintasi kendaraan.

Jembatan itu menjadi pembatas antara Desa Pemaron dengan Desa Panji Anom. Jembatan disebut sudah ada sejak tahun 1985 silam. Karena usia yang relatif uzur, dipastikan konstruksinya juga uzur.

Di sisi utara dan selatan jembatan, tidak ada besi pegangan untuk pejalan kaki. Hanya ada beberapa bilah besi tipis yang menjadi pembatas antara aspal dengan sungai. Ironisnya, besi-besi itu juga sudah makin tipis.

Konstruksi jembatan juga disebut sudah semakin goyah. Aspal jembatan sudah beberapa kali mengelupas hingga harus dilakukan tambal sulam.

Bahkan bagian tengah jembatan sempat berlubang, sehingga membayakan pengendara sepeda motor.

Kepala Dinas PUPR Buleleng, Ketut Suparta Wijaya mengatakan, pemerintah sudah menyiapkan alokasi anggaran untuk penggantian jembatan tersebut.

Rencananya jembatan akan diganti tahun ini juga dengan anggaran mencapai Rp 1,4 miliar. “Tahun ini kami ganti. Kalau tidak salah namanya Jembatan Tukad Batu Pulu.

Pertimbangannya, karena jembatan itu sudah tua sekali. Itu juga ada di jalan alternatif yang sekarang padat kendaraan,” kata Suparta.

Suparta menjelaskan, saat ini jembatan diketahui memiliki dimensi panjang 12 meter dengan lebar empat meter. Karena lebarnya yang minim, mobil tidak bisa berpapasan di jembatan ini.

Nantinya saat dilakukan penggantian, jembatan akan dibuat lebih lebar hingga mobil bisa berpapasan.

Sedangkan konstruksinya akan dibuat dengan struktur beton bertulang. Menggantikan konstruksi lantai papan yang selama ini digunakan pada jembatan tersebut.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/