30.1 C
Jakarta
20 April 2024, 10:15 AM WIB

Soal Ujaran Rasis, Kapolres Imbau Masyarakat Bijak Bermedsos

NEGARA — Jelang hari raya nyepi jagat dunia maya dihebohkan dengan unggahan oknum masyarakat yang bernada rasis. Karena itu, Kapolres Jembrana AKBP I Ketut Gede Adi Wibawa meminta masyarakat untuk lebih bijak menggunakan media sosial, baik mengunggah dan menerima informasi yang beredar di media sosial.

Perwira dengan dua melati di pundak ini menegaskan, dalam menggunakan media sosial masyarakat harus lebih dewasa. Artinya, lebih bijak dalam menggunakan media sosial sehingga tidak mudah menyebarkan informasi yang belum tentu kebenarannya atau hoax dan tidak mudah terpancing dengan isu yang tidak benar.

“Lebih bijak menggunakan media sosial, jangan mudah percaya dengan isu yang belum tentu benar,” tegasnya.

Karena menurut Kapolres, beredarnya isu yang belum tentu benar. Apalagi dikaitkan dengan isu sensitif, bisa membuat suasana tidak kondusif. Sehingga, masyarakat dituntut untuk lebih dewasa dan bijak dalam menggunakan media sosial.

“Masyarakat harus bijak menggunakan medsos, jangan mudah terpancing dengan isu yang belum tentu kebenarannya,” terangnya.

Mengenai unggahan salah satu akun media sosial yang menyinggung masalah agama kemarin, Kapolres memastikan sudah melakukan pendalaman. Bahkan orang yang memiliki akun sudah datang ke Polsek Pekutatan dan mengaku bahwa akun media sosialnya sudah diretas orang, sehingga tidak mengetahui dan tidak menulis status seperti yang beredar di media sosial.

“Kami sudah melakukan,” tegasnya. Dalam menyelidiki unggahan status tersebut, Polres Jembrana juga sudah didukung dari cyber Polda Bali.

NEGARA — Jelang hari raya nyepi jagat dunia maya dihebohkan dengan unggahan oknum masyarakat yang bernada rasis. Karena itu, Kapolres Jembrana AKBP I Ketut Gede Adi Wibawa meminta masyarakat untuk lebih bijak menggunakan media sosial, baik mengunggah dan menerima informasi yang beredar di media sosial.

Perwira dengan dua melati di pundak ini menegaskan, dalam menggunakan media sosial masyarakat harus lebih dewasa. Artinya, lebih bijak dalam menggunakan media sosial sehingga tidak mudah menyebarkan informasi yang belum tentu kebenarannya atau hoax dan tidak mudah terpancing dengan isu yang tidak benar.

“Lebih bijak menggunakan media sosial, jangan mudah percaya dengan isu yang belum tentu benar,” tegasnya.

Karena menurut Kapolres, beredarnya isu yang belum tentu benar. Apalagi dikaitkan dengan isu sensitif, bisa membuat suasana tidak kondusif. Sehingga, masyarakat dituntut untuk lebih dewasa dan bijak dalam menggunakan media sosial.

“Masyarakat harus bijak menggunakan medsos, jangan mudah terpancing dengan isu yang belum tentu kebenarannya,” terangnya.

Mengenai unggahan salah satu akun media sosial yang menyinggung masalah agama kemarin, Kapolres memastikan sudah melakukan pendalaman. Bahkan orang yang memiliki akun sudah datang ke Polsek Pekutatan dan mengaku bahwa akun media sosialnya sudah diretas orang, sehingga tidak mengetahui dan tidak menulis status seperti yang beredar di media sosial.

“Kami sudah melakukan,” tegasnya. Dalam menyelidiki unggahan status tersebut, Polres Jembrana juga sudah didukung dari cyber Polda Bali.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/