34.7 C
Jakarta
30 April 2024, 13:06 PM WIB

Populasi Anjing Liar Naik, 27 Desa di Karangasem Zona Merah Rabies

AMLAPURA – Dinas Pertanian Karangasem melalui Bidang Perternakan dan Kesehatn Hewan terus berupaya menekan angka kasus gigitan rabies di Karangasem.

Terdapat 27 desa yang masuk dalam kawasan zona merah rabies. Daerah-daerah ini tentunya menjadi prioritas mengingat tingginya potensi kasus gigitan anjing rabies pada manusia.

Kabid Perternakan dan Kesehatn Hewan Dinas Pertanian Karangasem, Made Ari Susanta mengungkapkan, 27 desa di Kabupaten Karangasem ini menjadi priritas vaksinasi anti rabies (VAR) di tahun 2021 ini.

“Desa yang jadi prioritas tersebar di delapan Kecamatan. Terbanyak yakni Kecamatan Bebandem, Kubu, Rendang, dan Abang,” ujar Made Ari Susanta.

Kasus gigitan yang terjadi pada 27 desa itu mencapai 3 sampai 5 gigitan anjing per hari. Kondisi ini juga seiring dengan jumlah populasi anjing liar yang terus meningkat.

“Intensitas kasus gigitan di 27 desa yang menjadi prioritas itu lumayan. Setiap tahun kami selalu temukan kasus gigitan ajing positif rabies. Makanya menjadi prioritas. Setelah itu baru menyasar zona hijau,” kata Susanta.

Susanta menambahkan vaksinasi akan dilakukan bagi anjing liar maupun bertuan dengan harapan kasus anjing rabies bisa menurun.

Meski tidak membeberkan data pasti, namun Susanta menuturkan bahwa kasus rabies yang terjadi di Karangasem mencapai puluhan kasus.

“Terbanyak di desa zona merah yang kami prioritaskan untuk vaksinasi rabies,” imbuhnya. Pihaknya menargetkan, vaksinasi anjing tahun 2021 ini mencapai 80 persen dari estimasi populasi anjing yang mencapai 74.105 ekor.

Untuk anggarannya sendiri bersumber dari APBN. Sedangkan biaya operasional dianggarkan dari APBD Kabupaten tahun 2021. “Vaksin anjing sudah kami lakukan sejak Januari lalu,” terangnya.

Dia meminta, masyarakat ikut serta mendukung program vaksin anjing ini untuk menekan kasus rabies. Salah satunya dengan rutin memberikan vaksin anjing peliharaan agar tidak terinfeksi rabies.

Populasi anjing liar dan yang diliarkan di daerah rawan rabies cukup tinggi. Daerah tersebut jadi atensi khusus petugas kesehatan hewan Kabupaten Karangasem.

Dalam waktu dekat petugas akan menurunkan tim untuk menggelar vaksinasi,  sosialisasi, serta steriilisasi.

“Agar populasi anjing bisa ditekan. Tujuannya agar populasi anjing bisa ditekan. Hampir 80 persen anjing diliarkan, akhirnya menjadi anjing liar.

Anjing yang bertuan hanya 10 persen. Biasaanya anjing yang bertuan rutin diberi vaksin rabies,” tukasnya. 

AMLAPURA – Dinas Pertanian Karangasem melalui Bidang Perternakan dan Kesehatn Hewan terus berupaya menekan angka kasus gigitan rabies di Karangasem.

Terdapat 27 desa yang masuk dalam kawasan zona merah rabies. Daerah-daerah ini tentunya menjadi prioritas mengingat tingginya potensi kasus gigitan anjing rabies pada manusia.

Kabid Perternakan dan Kesehatn Hewan Dinas Pertanian Karangasem, Made Ari Susanta mengungkapkan, 27 desa di Kabupaten Karangasem ini menjadi priritas vaksinasi anti rabies (VAR) di tahun 2021 ini.

“Desa yang jadi prioritas tersebar di delapan Kecamatan. Terbanyak yakni Kecamatan Bebandem, Kubu, Rendang, dan Abang,” ujar Made Ari Susanta.

Kasus gigitan yang terjadi pada 27 desa itu mencapai 3 sampai 5 gigitan anjing per hari. Kondisi ini juga seiring dengan jumlah populasi anjing liar yang terus meningkat.

“Intensitas kasus gigitan di 27 desa yang menjadi prioritas itu lumayan. Setiap tahun kami selalu temukan kasus gigitan ajing positif rabies. Makanya menjadi prioritas. Setelah itu baru menyasar zona hijau,” kata Susanta.

Susanta menambahkan vaksinasi akan dilakukan bagi anjing liar maupun bertuan dengan harapan kasus anjing rabies bisa menurun.

Meski tidak membeberkan data pasti, namun Susanta menuturkan bahwa kasus rabies yang terjadi di Karangasem mencapai puluhan kasus.

“Terbanyak di desa zona merah yang kami prioritaskan untuk vaksinasi rabies,” imbuhnya. Pihaknya menargetkan, vaksinasi anjing tahun 2021 ini mencapai 80 persen dari estimasi populasi anjing yang mencapai 74.105 ekor.

Untuk anggarannya sendiri bersumber dari APBN. Sedangkan biaya operasional dianggarkan dari APBD Kabupaten tahun 2021. “Vaksin anjing sudah kami lakukan sejak Januari lalu,” terangnya.

Dia meminta, masyarakat ikut serta mendukung program vaksin anjing ini untuk menekan kasus rabies. Salah satunya dengan rutin memberikan vaksin anjing peliharaan agar tidak terinfeksi rabies.

Populasi anjing liar dan yang diliarkan di daerah rawan rabies cukup tinggi. Daerah tersebut jadi atensi khusus petugas kesehatan hewan Kabupaten Karangasem.

Dalam waktu dekat petugas akan menurunkan tim untuk menggelar vaksinasi,  sosialisasi, serta steriilisasi.

“Agar populasi anjing bisa ditekan. Tujuannya agar populasi anjing bisa ditekan. Hampir 80 persen anjing diliarkan, akhirnya menjadi anjing liar.

Anjing yang bertuan hanya 10 persen. Biasaanya anjing yang bertuan rutin diberi vaksin rabies,” tukasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/