NEGARA – Warga Jembrana tidak hanya dihebohkan oleh kasus mentimun. Tetapi juga terkait kasus gigitan hewan penular rabies (HPR) yang menyerang empat warga kelurahan Banjar Tengah, Kecamatan Negara.
Atas kasus tersebut, pihak Dinas Kesehatan Hewan Provinsi Bali merespon cepat.
“Sudah. Kami sudah melakukan tindakan terkait kasus yang terjadi tersebut,” ujar Kepala Bidang Kesehatan Hewan Veteriner Dinas Peternakan (Disnak) Bali Made Sukerni. Kamis (13/6).
Lanjutnya, atas kasus yang terjadi di gumi mekepung tersebut, pihaknya melakukan vaksin emergency 4 ekor anjing.
“Pengambilan sampel 4 dan untuk anjing liar yang tidak dalat ditangkap dan divaksin langsung ditidurkan,” ujarnya.
Anjingnya dibunuh? “Ya, daripada membahayakan masyarakat,” tukasnya.
Diketahui sebelumnya, anjing milik salah seorang warga tersebut menggigit empat orang di waktu yang hampir bersamaan secara agresif.
Setelah menggigit empat orang warga, anjing mati pada Minggu malam. Anjing yang menggigit empat orang warga tersebut belum bisa dipastikan positif rabies. Namun berdasarkan klinis, apabila anjing mati tanpa sebab lain diduga positif rabies.
Sedangkan empat orang korban gigitan anjing tersebut, sudah mendapat vaksin anti rabies (VAR).
Salah seorang korban mendapat VAR dari puskesmas II Negara, setelah digigit anjing Minggu (9/6) lalu.
Sementara tiga orang korban lagi sudah mendapat VAR dari RSU Negara.
Selama enam bulan terakhir, kasus gigitan anjing yang positif rabies sudah terjadi enam kali di Jembrana.
Sebanyak lima ekor anjing dari enam yang positif rabies anjing liar dan satu ekor anjing peliharaan yang belum divaksin rabies pada saat dilakukan vaksin massal