GIANYAR – Petaka menimpa pekerja di proyek penataan tebing di Banjar Peliatan, Desa Kelusa, Kecamatan Payangan, Gianyar, pada Kamis (14/1) pukul 13.00. Tiga pekerja tertimpa longsor. Satu di antaranya meninggal di tempat kejadian.
Menurut informasi, kejadian berlangsung ketika 12 pekerja istirahat dekat senderan tebing. Posisi senderan dekat jurang. Lokasi itu milik Ngurah Darmadi. Saat hendak melanjutkan kerja, mendadak material tanah setinggi 7 meter longsor.
Ada tiga orang pekerja tertimbun. Mereka yang tertimbun, I Wayan Balik, I Nyoman Cakra dan I Wayan Lebih. Dari tiga orang itu, dua di antaranya, I Wayan Balik dan I Nyoman Cakra bisa selamat. Karena tubuh kedua pekerja tersebut hanya tertimbun setengah badan.
Sedangkan, nahas dialami I Wayan Lebih, warga Desa Mas, Kecamatan Ubud. Tubuhnya tertimbun tanah. Atas kejadian itu, pekerja lainnya berusaha membantu.
Pekerja juga melaporkan kejadian itu ke aparat terkait. Kapolsek Payangan, AKP Made Tama mengatakan, pihaknya langsung menerjunkan personel ke lokasi kejadian.
Selanjutnya salah satu buruh memanggil sopir alat berat untuk membantu menggali dan mengevakuasi korban yang tertimbun tanah longsor. Setelah dilakukan penggalian sekitar 30 menit menggunakan ekskavator yang juga dibantu oleh masyarakat dan anggota Polsek Payangan korban berhasil dievakuasi. Namun, korban sudah dalam keadaan meninggal dunia.
“Korban hampir 30 menit tertimbun. Dari telinga sampai keluar darah,” ujarnya.
Kapolsek menambahkan, proses evakuasi dilakukan pelan-pelan. “Nggak berani cepat-cepat. Karena di bawahnya jurang,” ungkapnya.
Jasad korban langsung di bawa ke Puskesmas Payangan. Sedangkan dua korban yang selamat dibawa ke Rumah Sakit Payangan. “Keluarga korban sudah berada di Puskesmas untuk mengambil jasadnya,” jelasnya.
Mengenai unsur kelalaian, pihaknya memperkirakan ada. “Pasti ada. Coba kami lidik dulu,” ungkapnya.
Mengenai proyek itu, sedang membangun senderan tebing. “Itu baru menata. Menyender tebing,” pungkasnya.