27.6 C
Jakarta
1 Mei 2024, 2:51 AM WIB

Peringati HLUN Ke-25, 265 Lansia Gianyar Terima Vaksinasi Covid-19

 

GIANYAR, Radar Bali – “Bersama Lansia, Keluarga Bahagia” menjadi tema peringatan Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) ke-25 Tahun 2021. Meski dirayakan mundur akibat pandemi Covid-19 dari yang semestinya 29 Mei 2021, namun kemeriahan Gebyar Vaksinasi Covid-19 bagi Lanjut Usia dalam rangka HLUN ke-25 di aula Desa Sanding, Kecamatan Tampak Siring, Gianyar, Minggu (13/6) sangat tampak. Sebagai hadiah spesial, Dinas Kesehatan Provinsi Bali bekerja sama dengan Pemkab Gianyar melakukan vaksinasi Covid-19 yang menyasar 265 orang lansia di Desa Sanding.

 

Tak hanya vaksinasi, Gebyar Vaksinasi Covid-19 bagi Lanjut Usia dalam rangka HLUN ke-25 tersebut juga diselingi pembagian sembako secara simbolis oleh Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Bali, Nyonya Ni Putu Putri Suastini Koster. Sebelumnya, warga menyambut antusias kehadiran istri Gubernur Bali Wayan Koster tersebut. Setiba di lokasi vaksinasi massal, para lansia bergoyang dan bernyanyi penuh semangat sebagai ungkapan selamat datang kepada penulis Trilogi Puisi “Bunga Merah”, “Rumah Merah”, dan “Merah Putih” itu. Membalas sambutan hangat para lansia, Ny. Putri Suastini Koster ikut larut menari.

 

Dalam sambutannya, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, dr. Ketut Suarjaya, MPPM menegaskan keluarga merupakan lembaga sosial terkecil yang menjadi tempat bagi setiap orang untuk tumbuh dan berkembang, termasuk di dalamnya lansia. Oleh karena itu, untuk menopang “Bali Sehat” harus dimulai dari tingkat keluarga.  

 

“Kita semua harus berterima kasih kepada lansia. Beliau- Beliaulah yang membuat kita seperti ini. Kita mendapatkan kemerdekaan ini tentu karena pendahulu kita, para lansia kita. Lansia harus tetap sehat. Kalau hanya umur panjang saja, tetapi sakit-sakitan tentu tidak bagus,” ucapnya. dr. Suarjaya menyebut lansia akan tetap sehat jika produktif, tetap bergerak, selalu senang sehingga imun meningkat.

 

Terkait vaksinasi lansia, Kadiskes mengedukasi lansia untuk tidak takut karena vaksinasi aman.  “Sampunang khawatir atau takut. Tidak ada vaksin yang berbahaya. Vaksin ini sudah melalui uji klinis. Kita di Bali sudah memvaksin 1.640.000 orang. Kita terbanyak di Indonesia, tertinggi di Indonesia. Ini berkat kerja keras Bapak Gubernur kita. Sangat luar biasa Beliau mencari vaksin ke pusat. Tidak ada provinsi yang mendapatkan vaksin sebanyak Bali. Ini kerja keras Pak Gubernur dan Bapak Bupati/Walikota se-Bali. Harus diapresiasi dengan kita bersemangat dan mau divaksin. Sekali lagi saya tegaskan vaksin ini aman. Tidak ada yang berbahaya, apakah itu Sinovac, Astra Zeneca, semuanya aman. Selama ini di Bali sudah 1.640.000 yang divaksin, tidak ada masalah. Vaksin mampu membentuk antibodi dan bisa kita cek anti bodinya,” tegasnya.

 

 

Vaksinasi menyasar lansia jelasnya dilakukan agar seluruh masyarakat terbebas dari virus SARS-CoV-2. Khusus di Gianyar, dr. Suarjaya merinci mengacu data terakhir masih ada kasus 4 pasien positif Covid-19 dan yang sembuh sebanyak 7 orang. “Ini bagus. Artinya dapat bati 3 orang. Bila yang sembuh semakin banyak, lama-lama pasien menjadi nol dan kita bisa kembali membuka pariwisata, toko-toko, pusat kerajinan, kita akan bangkit. Ini tidak bisa diwujudkan oleh pemerintah semata, melainkan membutuhkan bantuan dan peran seluruh masyarakat Bali.

Mari jaga kesehatan kita, mari kita berusaha agar tidak hanya sehat, tetapi tetap produktif,” bujuknya.  

 

dr. Suarjaya juga mengajak masyarakat menjaga kesehatan sejak dini sebab berdasarkan riset masyarakat Indonesia mulai sakit-sakitan sejak usia 55 tahun atau pada masa pra lansia. Ungkapnya, istilah lansia berlaku untuk masyarakat usia 60 tahun ke atas. “Di Indonesia, masyarakat yang memiliki harapan hidup paling panjang adalah DI Jogjakarta. Disusul Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Bali. Bali memiliki jumlah lansia hampir 12,7 % dari jumlah penduduk atau sekitar 480 ribu orang. Rata-rata umur harapan hidup kita di Bali adalah 71,4 tahun. Kalau lebih artinya bonus,” ungkapnya sembari mengajak para lansia mengonsumsi nutrisi seimbang yang tidak harus mewah.

 

“Tidak harus setiap hari makan daging. Cukup gizi, memenuhi karbohidrat. Bisa jagung, kentang, ubi, cukup sayur-sayuran yang bisa ditanam di halaman rumah, cukup protein dari telur ayam, ikan, cukup vitamin, dan kalau perlu minum susu. Kalau ini kita lakukan ditambah kita terus beraktivitas setiap hari maka kesehatan dan kebugaran tubuh akan bisa dijaga.

Hari ini digelar vaksinasi untuk para lansia, kenapa vaksinasi? Untuk mencegah jangan sampai kita kena virus. Dengan memasukkan vaksin nanti kita akan mendapatkan kekebalan, tetapi bukan berarti kita kebal dan tidak perlu pakai masker, tetap perlu masker, jaga jarak, cuci tangan. Jangan sampai kita abai meski sudah divaksin,” pesannya.

 

Sementara itu, Ketua TP PKK Provinsi Bali, Nyonya Ni Putu Putri Suastini Koster mengajak masyarakat untuk selalu menghormati dan memuliakan para penglingsir. Tegasnya, Bali merupakan salah satu provinsi yang sangat memperhatikan lansia dengan diterbitkannya Perda No. 11 tahun 2018 tentang Kesejahteraan Lanjut Usia. “Jika para penglingsir masih ada, maka masyarakat akan juga mendapatkan doa tulus dari mereka sehingga bisa menjalankan swadharma dengan baik. Semoga kenak sareng sami, walaupun ada pandemi, tetap sehat, tetap dilindungi Hyang Widhi,” ungkapnya. 

 

 

 

 

GIANYAR, Radar Bali – “Bersama Lansia, Keluarga Bahagia” menjadi tema peringatan Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) ke-25 Tahun 2021. Meski dirayakan mundur akibat pandemi Covid-19 dari yang semestinya 29 Mei 2021, namun kemeriahan Gebyar Vaksinasi Covid-19 bagi Lanjut Usia dalam rangka HLUN ke-25 di aula Desa Sanding, Kecamatan Tampak Siring, Gianyar, Minggu (13/6) sangat tampak. Sebagai hadiah spesial, Dinas Kesehatan Provinsi Bali bekerja sama dengan Pemkab Gianyar melakukan vaksinasi Covid-19 yang menyasar 265 orang lansia di Desa Sanding.

 

Tak hanya vaksinasi, Gebyar Vaksinasi Covid-19 bagi Lanjut Usia dalam rangka HLUN ke-25 tersebut juga diselingi pembagian sembako secara simbolis oleh Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Bali, Nyonya Ni Putu Putri Suastini Koster. Sebelumnya, warga menyambut antusias kehadiran istri Gubernur Bali Wayan Koster tersebut. Setiba di lokasi vaksinasi massal, para lansia bergoyang dan bernyanyi penuh semangat sebagai ungkapan selamat datang kepada penulis Trilogi Puisi “Bunga Merah”, “Rumah Merah”, dan “Merah Putih” itu. Membalas sambutan hangat para lansia, Ny. Putri Suastini Koster ikut larut menari.

 

Dalam sambutannya, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, dr. Ketut Suarjaya, MPPM menegaskan keluarga merupakan lembaga sosial terkecil yang menjadi tempat bagi setiap orang untuk tumbuh dan berkembang, termasuk di dalamnya lansia. Oleh karena itu, untuk menopang “Bali Sehat” harus dimulai dari tingkat keluarga.  

 

“Kita semua harus berterima kasih kepada lansia. Beliau- Beliaulah yang membuat kita seperti ini. Kita mendapatkan kemerdekaan ini tentu karena pendahulu kita, para lansia kita. Lansia harus tetap sehat. Kalau hanya umur panjang saja, tetapi sakit-sakitan tentu tidak bagus,” ucapnya. dr. Suarjaya menyebut lansia akan tetap sehat jika produktif, tetap bergerak, selalu senang sehingga imun meningkat.

 

Terkait vaksinasi lansia, Kadiskes mengedukasi lansia untuk tidak takut karena vaksinasi aman.  “Sampunang khawatir atau takut. Tidak ada vaksin yang berbahaya. Vaksin ini sudah melalui uji klinis. Kita di Bali sudah memvaksin 1.640.000 orang. Kita terbanyak di Indonesia, tertinggi di Indonesia. Ini berkat kerja keras Bapak Gubernur kita. Sangat luar biasa Beliau mencari vaksin ke pusat. Tidak ada provinsi yang mendapatkan vaksin sebanyak Bali. Ini kerja keras Pak Gubernur dan Bapak Bupati/Walikota se-Bali. Harus diapresiasi dengan kita bersemangat dan mau divaksin. Sekali lagi saya tegaskan vaksin ini aman. Tidak ada yang berbahaya, apakah itu Sinovac, Astra Zeneca, semuanya aman. Selama ini di Bali sudah 1.640.000 yang divaksin, tidak ada masalah. Vaksin mampu membentuk antibodi dan bisa kita cek anti bodinya,” tegasnya.

 

 

Vaksinasi menyasar lansia jelasnya dilakukan agar seluruh masyarakat terbebas dari virus SARS-CoV-2. Khusus di Gianyar, dr. Suarjaya merinci mengacu data terakhir masih ada kasus 4 pasien positif Covid-19 dan yang sembuh sebanyak 7 orang. “Ini bagus. Artinya dapat bati 3 orang. Bila yang sembuh semakin banyak, lama-lama pasien menjadi nol dan kita bisa kembali membuka pariwisata, toko-toko, pusat kerajinan, kita akan bangkit. Ini tidak bisa diwujudkan oleh pemerintah semata, melainkan membutuhkan bantuan dan peran seluruh masyarakat Bali.

Mari jaga kesehatan kita, mari kita berusaha agar tidak hanya sehat, tetapi tetap produktif,” bujuknya.  

 

dr. Suarjaya juga mengajak masyarakat menjaga kesehatan sejak dini sebab berdasarkan riset masyarakat Indonesia mulai sakit-sakitan sejak usia 55 tahun atau pada masa pra lansia. Ungkapnya, istilah lansia berlaku untuk masyarakat usia 60 tahun ke atas. “Di Indonesia, masyarakat yang memiliki harapan hidup paling panjang adalah DI Jogjakarta. Disusul Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Bali. Bali memiliki jumlah lansia hampir 12,7 % dari jumlah penduduk atau sekitar 480 ribu orang. Rata-rata umur harapan hidup kita di Bali adalah 71,4 tahun. Kalau lebih artinya bonus,” ungkapnya sembari mengajak para lansia mengonsumsi nutrisi seimbang yang tidak harus mewah.

 

“Tidak harus setiap hari makan daging. Cukup gizi, memenuhi karbohidrat. Bisa jagung, kentang, ubi, cukup sayur-sayuran yang bisa ditanam di halaman rumah, cukup protein dari telur ayam, ikan, cukup vitamin, dan kalau perlu minum susu. Kalau ini kita lakukan ditambah kita terus beraktivitas setiap hari maka kesehatan dan kebugaran tubuh akan bisa dijaga.

Hari ini digelar vaksinasi untuk para lansia, kenapa vaksinasi? Untuk mencegah jangan sampai kita kena virus. Dengan memasukkan vaksin nanti kita akan mendapatkan kekebalan, tetapi bukan berarti kita kebal dan tidak perlu pakai masker, tetap perlu masker, jaga jarak, cuci tangan. Jangan sampai kita abai meski sudah divaksin,” pesannya.

 

Sementara itu, Ketua TP PKK Provinsi Bali, Nyonya Ni Putu Putri Suastini Koster mengajak masyarakat untuk selalu menghormati dan memuliakan para penglingsir. Tegasnya, Bali merupakan salah satu provinsi yang sangat memperhatikan lansia dengan diterbitkannya Perda No. 11 tahun 2018 tentang Kesejahteraan Lanjut Usia. “Jika para penglingsir masih ada, maka masyarakat akan juga mendapatkan doa tulus dari mereka sehingga bisa menjalankan swadharma dengan baik. Semoga kenak sareng sami, walaupun ada pandemi, tetap sehat, tetap dilindungi Hyang Widhi,” ungkapnya. 

 

 

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/