29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 2:10 AM WIB

Kontak Terakhir TKI Asal Ubud Lewat Video Call, Terungkap Berkat FB

RadarBali.com – Kabar meninggalnya Ni Wayan Sriani di Nigeria sudah tersebar di Banjar Bentuyung, banjar yang menjadi kediaman Sriani dan suaminya Gusti Nyoman Putra, 51.

Warga setempat tampak iba dengan kepergian Sriani yang meninggal akibat terjatuh di kamar mandi pada Jumat lalu (1/9).

Anak tiri Sriani, Gusti Ayu Putri, mengaku kontak terakhir dengan Sriani sekitar sebulan yang lalu. “Saat itu kami video call, kami bicara langsung mengenai kabar saya, ajik (suaminya, Gusti Nyoman Putra, red) dan anaknya (Gusti Ayu Vera Noviantari, red),” jelas Ayu Putri.

Saat video call, Sriani ingin pulang menemui putrinya yang duduk di bangku kelas IV SD di Ubud. “Katanya mau nunggu gaji dulu baru pulang,” jelas Ayu Putri.

Tak disangka, Ayu Putri justru mendapat kabar jika Sriani mengalami koma dan harus di rawat di RS Abuja di Nigeria.

“Saya tahunya malah dari temannya sesama tenaga kerja di Afrika. Tahunya lewat facebook, kalau ibu saya jatuh dari kamar mandi,” terangnya.

Saat itu, salah satu akun facebook bernama hampir sama dengan korban, yakni Sri Ani. Perempuan asal Semarang itu memposting ada warga Bali bernama Wayan at Ayu terjatuh di kamar mandi dan mengalami stroke.

Kiriman warga Indonesia yang sama-sama bekerja di Afrika itu pun tersebar. Sampai akhirnya, Ayu Putri melihat postingan itu.

Dalam postingan Sri Ani juga mencantumkan nomor telepon Sriani. Selama dirawat di RS Abuja, Sriani ditemani oleh temannya. Hingga akhirnya, Sriani meninggal dunia di Nigeria.

“Kami di sini langsung bingung, gimana cara memulangkan jenazah,” jelasnya. Dan akhirnya, keputusan dari keluarga, merelakan jasad Sriani dimakamkan di Nigeria melalui Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI).

Tapi, sampai Rabu malam kemarin, pihak keluarga belum mendapat informasi pasti mengenai nasib jenazah terapis spa itu.

“Kami masih tunggu kabar dari KBRI, sampai sekarang belum ada telepon,” keluhnya. Pihak keluarganya hanya ingin tahu, apa benar Sriani sudah dikuburkan atau belum.

“Harapan memang ingin dipulangkan, tapi tidak mungkin karena tidak ada biaya. Kami cuma ingin tahu  kabar, kapan dikuburkan di sana,” pintanya. 

RadarBali.com – Kabar meninggalnya Ni Wayan Sriani di Nigeria sudah tersebar di Banjar Bentuyung, banjar yang menjadi kediaman Sriani dan suaminya Gusti Nyoman Putra, 51.

Warga setempat tampak iba dengan kepergian Sriani yang meninggal akibat terjatuh di kamar mandi pada Jumat lalu (1/9).

Anak tiri Sriani, Gusti Ayu Putri, mengaku kontak terakhir dengan Sriani sekitar sebulan yang lalu. “Saat itu kami video call, kami bicara langsung mengenai kabar saya, ajik (suaminya, Gusti Nyoman Putra, red) dan anaknya (Gusti Ayu Vera Noviantari, red),” jelas Ayu Putri.

Saat video call, Sriani ingin pulang menemui putrinya yang duduk di bangku kelas IV SD di Ubud. “Katanya mau nunggu gaji dulu baru pulang,” jelas Ayu Putri.

Tak disangka, Ayu Putri justru mendapat kabar jika Sriani mengalami koma dan harus di rawat di RS Abuja di Nigeria.

“Saya tahunya malah dari temannya sesama tenaga kerja di Afrika. Tahunya lewat facebook, kalau ibu saya jatuh dari kamar mandi,” terangnya.

Saat itu, salah satu akun facebook bernama hampir sama dengan korban, yakni Sri Ani. Perempuan asal Semarang itu memposting ada warga Bali bernama Wayan at Ayu terjatuh di kamar mandi dan mengalami stroke.

Kiriman warga Indonesia yang sama-sama bekerja di Afrika itu pun tersebar. Sampai akhirnya, Ayu Putri melihat postingan itu.

Dalam postingan Sri Ani juga mencantumkan nomor telepon Sriani. Selama dirawat di RS Abuja, Sriani ditemani oleh temannya. Hingga akhirnya, Sriani meninggal dunia di Nigeria.

“Kami di sini langsung bingung, gimana cara memulangkan jenazah,” jelasnya. Dan akhirnya, keputusan dari keluarga, merelakan jasad Sriani dimakamkan di Nigeria melalui Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI).

Tapi, sampai Rabu malam kemarin, pihak keluarga belum mendapat informasi pasti mengenai nasib jenazah terapis spa itu.

“Kami masih tunggu kabar dari KBRI, sampai sekarang belum ada telepon,” keluhnya. Pihak keluarganya hanya ingin tahu, apa benar Sriani sudah dikuburkan atau belum.

“Harapan memang ingin dipulangkan, tapi tidak mungkin karena tidak ada biaya. Kami cuma ingin tahu  kabar, kapan dikuburkan di sana,” pintanya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/